Penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, kardiovaskular, penuaan dini hingga kanker merupakan dampak dari radikal bebas. Menurut Kementrian Kesehatan tahun 2018, pasien dengan penyakit degeneratif di Indonesia selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yakni sebanyak 13,3% pada lima tahun terakhir. Daun mint (Mentha piperita L.) merupakan salah satu jenis bahan teh herbal yang memiliki aktivitas antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dari fraksi daun mint (Mentha piperita L.) menggunakan metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Metode pembuatan ekstrak menggunakan metode remaserasi selama tiga hari dengan pelarut etanol 96%, fraksinasi menggunakan metode partisi cair-cair dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan air, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan. Data hasil penelitian diperoleh bahwa vitamin c sebagai kontrol positif memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 23,33 µg/mL dengan kategori sangat kuat, ekstrak memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 411,23 µg/mL dengan kategori sangat lemah, fraksi n-heksana memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 527,45 µg/mL dengan kategori sangat lemah, fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan nilai IC50 105,60 µg/mL kategori sedang, dan fraksi air memiliki aktivitas antioksidan nilai IC50 219,20 µg/mL kategori sangat lemah. Fraksi yang memiliki aktivitas antioksidan terkuat berdasarkan nilai IC50 adalah fraksi etil asetat.