Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

THE IN VITRO AND IN VIVO EFFECTS OF Persea Americana ETHANOL EXTRACT AS AN ANTIHYPERTENSIVE AND ANTIOXIDANT IN PREDNISONE-INDUCED RATS Elisa, Novi; Dian Advistasari, Yustisia; Sari, Wulan Kartika; Pratiwi, Mustika Endah; Tobi, Claudius Hendraman Boli; Murti, Bayu Tri; Putri, Athika Darumas
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 11 No. 2 (2024)
Publisher : BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jbbi.2024.6583

Abstract

Hypertension impacts the quantity of free radicals within the body. This study aimed to investigate the effect of antihypertension based on free radical levels in the predni-sone-induced rats, focusing on evaluating specific anti-hypertensive fraction of avoca-do leaves. The study's methods conducting GC-MS, anti-hypertensive, and assessing malondialdehyde levels and catalase enzyme. Systolic blood pressure measurements indicated that the positive control (131 ± 3 mmHg) and ethyl acetate fraction (136 ± 4 mmHg) were statistically similar, significantly different from the negative control group. Diastolic blood pressure measurements showed a blood pressure decreasing in posi-tive control (105 ± 7) that similar statistically with ethyl acetate fraction (104 ± 6), and significantly difference with negative control group. Malondialdehyde levels were nota-bly elevated in both the positive control (37.79 ± 5.47) and ethyl acetate fraction (38.01 ± 5.47) compared to the negative control (-9.07 ± 10.10), indicating increased free rad-ical. Catalase activity demonstrated significant differences, with the positive control (44.06 ± 5.44) and ethyl acetate fraction (44.05 ± 5.45) showing similar levels, both substantially higher than the negative control (13.90 ± 21.50). In summary, this study indentificates several flavonoid compounds that promising anti-hypertension effect from ethyl acetate fraction of avocado leaves extract.
EXTRACT AND FRACTIONS EXPLORATION OF DAYAK ONION (Eleutherine America-na Merr.) WITH ANTIOXIDANTS POTENTIAL USING GC-MS and FTIR METHODS Elisa, Novi; Advistasari, Yustisia Dian; Lepangkari, Jaka Seprianto; Hidayatullah, Muhammad Haqqi
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 12 No. 1 (2025)
Publisher : BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jbbi.2025.9209

Abstract

Free radicals can cause various diseases in the body if not treated immediately. Large levels of free radicals may trigger damage to normally functioning tissues, lipid layers, blood vessels, DNA synthesis disturbances, and even destruction of cells. The objective is to evaluate the antioxidants potential of dayak onion extract and fractions. FTIR spectrophotometers, gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS) and an antioxidants multimode reader are some of the research methods. The outcomes of this research are identifying plants that showed the dayak onion extract of the species Eleutherine Americana Merr. It contains compounds such as flavonoids, alkaloids, tannins, and saponins. In addition, the components found in the extract, water fraction, ethyl acetate fraction, and n-hexane fraction are octadecanoic acid 298 m/z, 9-octadecanoic acid 282 m/z, undecanoic acid 214 m/z, hexadecanoic acid 368 m/z, and nonadecanoic acid 326 m/z. Therefore, the antioxidants test using the DPPH method showed that the best IC50 value is for ethyl acetate with IC50 20.56 ppm.
Pelatihan Pembuatan Red Bean Bar Sebagai Makanan Menjaga Kesehatan Jantung di Desa Dlimoyo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung Elisa, Novi
Jurnal Dimas Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v7i1.105

Abstract

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu contoh dari penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Obyek yang menjadi target dalam pengabdian masyarakat ini adalah warga Desa Dlimoyo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan informasi warga desa ini merupakan salah satu desa yang membudidayakan kacang merah sebagai salah satu komoditi pangan selain tembakau sebagai komoditi pertanian utama daerah tersebut. Warga menanam secara tumpang sari disela – sela tanaman tembakau atau jagung sebagai penghasilan tambahan. Kacang merah tersebut oleh masyarakat Desa Dlimoyo hanya di jual mentah saja dan harganya sangat murah ditingkat petani yaitu 18 ribu perkilo. Nilai ekonomis dari kacang merah dapat ditingkatkan dengan adanya inovasi pembuatan produk dari kacang merah/ red bean. Misalnya dapat dibuat makanan yang dapat menyehatkan tubuh terutama jantung seperti makanan ringan bars/ snack. Metode pengabdian yang dilakukan dengan cara survei lapangan, rapat koordinasi tim pengabdian, kemudian dilakukan penyuluhan dengan metode pemaparan materi di balai desa Dlimoyo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Seperempat kilo kacang merah dicuci terlebih dahulu, direbus selama 5 menit, hancurkan dengan choper. Gula aren 75 gram di hancurkan. Siapkan semua bahan tambahan yan dibutuhkan seperti madu 3 sendok makan, bubuk kacang tanah 3 sendok dan kismis secukupnya. Campurkan seluruh bahan dalam baskom, aduk merata. Cetak adonan yang sudah jadi. Oven adonan pada suhu 250 ºC dalam waktu 15 menit. Adonan yang sudah matang dapat di potog-potong sesuai selera, bungkus dan tempatkan dalam wadah. Ibu – ibu PKK di desa Dlimoyo sangat antusias dengan pengabdian ini, hal ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan pada saat diskusi. Peserta pengabdian juga dapat mempraktekkan sendiri pembuatan red bean bar di rumah setelah pulang pengabdian
Aktivitas Imunomodulator Kombinasi Ekstrak Sambiloto dan Jahe Merah terhadap Parameter Leukosit Pratiwi, Arik Dian Eka; Ramonah, Dewi; Elisa, Novi
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 11 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v11i1.2023.430

Abstract

Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness) dan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) telah diketahui memiliki aktivitas imunomodulator. Guna mendapatkan terapi yang lebih baik, para peneliti masih mengeksplorasi kombinasi berbagai tanaman obat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dosis efektif kombinasi sambiloto dan jahe merah sebagai imunomodulator terhadap parameter leukosit. Hewan uji dibagi dalam 5 kelompok. Induksi bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus) dilakukan pada hari ke-7 keseluruh kelompok mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 8 dan 14 untuk pengukuran jumlah leukosit menggunakan hematology analyzer. Selanjutnya dianalisis menggunakan ANOVA satu jalan dan dilanjutkan dengan Post Hoc Test. Hasil pemeriksaan sampel darah menunjukkan bahwa peningkatan leukosit yang signifikan terjadi pada hari ke-14 setelah sebelumnya mengalami penurunan pada hari ke-8. Dosis efektif Kombinasi Ekstrak Sambiloto dan Jahe Merah (KESJM) ditunjukan pada kombinasi dengan perbandingan dosis (1:2). Kombinasi tersebut menggambarkan perbedaan yang tidak bermakna terhadap kelompok kontrol positif sehingga dapat disimpulkan bahwa KESJM memiliki aktivitas imunomodulator.  
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK DAUN PEPAYA DAN DAUN CENGKEH SECARA IN VITRO Elisa, Novi; Advistasari, Yustisia Dian; Masduqi, Ahmad Fuad
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v8i1.194

Abstract

Indonesia kaya akan tanaman herbal yang belum banyak dibudayakan sebagai pengobatan, masyarakat memanfaatkan tanaman sebagai pewarna makanan, olahan minuman dan makanan lainnya. Perkembangan zaman masyarakat lebih memilih untuk menggunakan makanan siap saji sehingga kurang dalam memahami khasiat dan kandungan pada makanan tersebut. Radikal bebas memiliki efek yang relatif dan tidak stabil Antioksidan merupakan zat yang dapat mempertahankan dan melindungi tubuh dengan baik oleh penyebab senyawa radikal bebas. Tujuan dalam penelitian ini adalah menguji total flavonoid dan uji antioksidan dari bahan alam ekstrak daun pepaya dan daun cengkeh. Metode penelitian mengguanakan determinasi tanaman dengan pemilihan sempel yang segar, uji total flavonoid yaitu Kandungan flavonoid total ditentukan dengan spektrofotometri UV-VIS dengan panjang gelombang 500 ppm. Sedangkan pada uji antioksidan mengguanakan metode DPPH yang dihasilkan dengan nilai IC50. Hasil penelitian ini uji total flavonoid antara ekstrak dari daun pepaya dan ekstrak daun cengkeh yang dapat memiliki kandungan total flavonoid tebaik adalah ekstrak daun cengkeh dengan total (61.017±0.061), uji antioksidan yang kuat adalah ekstrak daun cengkeh dengan nilai IC50 31.19 %..
POLA PERESEPAN ANTIBIOTIK UNTUK PENGOBATAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) DI KLINIK X KOTA SEMARANG Sari, Wulan Kartika; Advistasari, Yustisia Dian; Elisa, Novi
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 8, No 1 (2024): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v8i1.275

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) merupakan 10 penyakit terbanyak di Indonesia. Penyakit ISPA diawali dengan gejala demam, batuk selama kurang lebih jangka waktu 2 minggu, pilek atau hidung tersumbat dan sakit tenggorokan. Penyebab ISPA dapat berasal dari berbagai mikroorganisme yakni bakteri dan virus. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyebaran infeksi saluran pernafasan atas diantaranya faktor lingkungan, perilaku masyarakat yang kurang baik terhadap hygne dan sanitasi diri, keluarga, dapat pula dari kurangnya asupan makanan yang bergizi serta menurunnya imunitas tubuh  Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan periode pengambilan data Januari hingga Juni 2023 yang bertempat di Klinik X di Kota Semarang, Jawa Tengah dengan periode pengambilan data Januari hingga Juni 2023. Subyek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 3945 pasien. Karakteristik pasien dalam penelitian kemudian dikategorikan berdasarkan jenis kelamin diperoleh hasil  laki laki 46,24% dan perempuan 53,76%, perempuan lebih sigap, tanggap, cekatan serta memiliki kepekaan, kepedulian, perhatian yang lebih terhadap kesehatan dan lingkungan sekitarnya. Pasien dengan penderita ISPA banyak terjadi pada retang usia secara berturut turut 0 -12 th (34,63%), 13-25 th (15,59%), 26-38 th (17,79%), 39-51th (20,51%) dan 52-60 th (11,48%). Usia 0 sampai 12 tahun memiliki persentase tertinggi hal ini dikarenakan penyakit ISPA berhubungan dengan adanya kemampuan imunitas tubuh terhadap serangan bakteri atau virus. Bentuk sediaan antibiotik yang banyak diresepkan oleh dokter yakni syrup (12,09%), pulveres (21,88%), tablet (66.03%). Antibiotik yang banyak diresepkan oleh dokter yakni amoxycillin (54,90%), kloramfenikol (25,63%), thiamphenicol (8,04%), ciprofloxacin (10,70%) dan sefadroxil 0,74%). Pemilihan amoxycillin dalam terapi ISPA dikarenakan amoxycillin memiliki mekanisme kerja dalam kondisi tertentu sebagai bakteriostatik dapat pula bersifat bakterisid yakni dengan cara merusak dinding sel pada bakteri yang mengandung mucoprotein kompleks terhadap mikroba. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pada klinik X penyakit ISPA banyak terjadi pada pasien perempuan dan antibiotik yang paling banyak diresepkan adalah amoxycillin tablet 500 mg.
Aktivitas Antibakteri Dan Evaluasi Formula Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Durian (Durio Zibethinus L) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Nurribkhudin, Muhamad Bhetran; Lepangkari, Jaka Seprianto; Saputra, Aditya Nuryanto; Elisa, Novi
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 8 No 1 (2025): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46774/pptk.v8i1.627

Abstract

Daun durian (Durio zibethinus L) mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, steroid, terpenoid dan saponin yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Sehingga dapat dijadikan dalam bentuk sediaan krim ekstrak daun durian. Sekarang banyak terdapat penyakit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus contohnya seperti jerawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui uji evektivitas sediaan krim daun durian terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan model rancangan eksperimental laboratoris yang menggunakan ekstrak daun durian dengan menggunakan metode difusi sumuran. Formula 1 sediaan krim konsentrasi 1%, formula 2 sediaan krim kosentrasi 1.5%, dan formula 3 sediaan krim kosentrasi 2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan krim ekstrak etanol daun durian dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus pada formula F1, F2, F3. Konsentrasi yang terbaik dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus adalah F3 dengan luas zona bening 11,1mm diikuti oleh F2 dengan luas zona 9,5 mm dan F1 dengan luas zona 7,7 mm. Sediaan krim ekstrak etanol Daun Durian (Durio zibethinus L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Aplikasi Serbuk Kopi (Coffea sp.) Tempur Dalam Sediaan Masker Gel Peel Off Wulandari; Anggoro, A. Barry; Purwaningsih, Yuliana; Elisa, Novi; Salsa Dinurrosifa, Rahmawati; Indriyanti, Erwin; W. S., F.X. Sulistiyanto; Fitriani Puspitasari, Dewi; Eka Pratiwi, Arik Dian; Ramonah, Dewi
Jurnal Dimas Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.661 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v2i1.14

Abstract

Tempur merupakan desa penghasil kopi yang terkenal dengan sebutan “Kopi Tempur”. Kopi dari DesaTempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara baru sebatas dijadikan serbuk untuk minuman, padahal kopi dapatdijadikan berbagai produk-produk seperti pengharum ruangan, produk kosmetik dan lain-lain. Diversifikasi kopimenjadi produk kecantikan salah satunya yaitu masker gel peel off yang diharapkan dapat meningkatkan nilaiekonomis dari kopi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga desa. Metode pengabdian yang dilakukandengan cara survey lapangan, rapat koordinasi tim pengabdian dengan mitra, kemudian dilakukan penyuluhandan pelatihan pembuatan sediaan masker gel peel off dari serbuk kopi. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26Agustus 2020 dengan diikuti oleh 23 peserta yang berasal dari ibu-ibu PKK desa Tempur. Peserta pengabdianmampu membuat masker gel peel off berbahan dasar kopi dengan bentuk gel warna coklat transparan denganaroma kopi. Hasil testimoni peserta yang mencoba bahwa masker gel peel off kopi mencerahkan kulit. Hasilpengabdian tersebut diharapkan masyarakat mampu mengadopsi, menduplikasi masker gel peel off kopi sebagaiusaha untuk menambah ekonomi warga Desa Tempur Jepara.
Utilization of Coffee Dregs (Coffea sp) as Body Scrub Preparations in Tempur Village, Jepara Fitriani Puspitasari, Dewi; W.S., FX. Sulistiyanto; Indriyanti, Erwin; Eka Pratiwi, Arik Dian; Ramonah, Dewi; Wulandari; Purwaningsih, Yuliana; Barry Anggoro, Aloysius; Salsa Dinurrosifa, Rahmawati; Elisa, Novi
Jurnal Dimas Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.221 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v2i1.15

Abstract

Dalam menghadapi era modern yang berkembang pesat saat ini khususnya dalam pemanfaatan kopisebagai komoditas unggulan di desa Tempur Kabupaten Jepara, maka diperlukan suatu inovasi baru yangbertujuan meningkatkan nilai ekonomis dari produk kopi di desa tersebut. Selama ini, pemanfaatan kopi hanyasebagai produk minuman sehingga harus memiliki inovasi untuk mampu bersaing dengan produk dari tempat lain.Salah satu usaha untuk meningkatkkan nilai tambah produk kopi adalah memanfaatkan ampas kopi hasil seduhanuntuk dijadikan produk body scrub. Kopi banyak mengandung antioksidan sehingga baik untuk kesehatan kulit,begitu juga dengan sediaan body scrub yang mampu membantu menghaluskan serta mengangkat sel kulit matipada tubuh. Metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat adalah metode surveilapangan, pelatihan, praktek, diskusi serta tanya jawab dengan sasaran warga desa khususnya ibu rumah tangga,para pemuda dan perangkat Desa Tempur yang ingin memaksimalkan potensi yang ada dengan cara membuatinovasi body scrub dari ampas kopi. Dengan diadakannya kegiatan pengabdian masyrakat melalui pelatihandalam membuat sediaan body scrub ampas kopi maka dapat menambah wawasan dan keterampilan warga desadalam mengolah produk kopi dalam bidang kosmetik sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah yangberdaya saing tinggi, penghasilan bagi masyarakat dan meningkatkan ekonomi warga.
Aplikasi Teh Incip Begawat Sebagai Permen Jelly Teh Jahe: The aplication of Begawat "Incip Tea" as Ginger Tea Jelly Candy Anggoro, Aloysius Barry; Purwaningsih, Yuliana; Elisa, Novi; wibowo, sulistiyanto; Pratiwi, Arik Dian Eka; Syukur, Mighfar
Jurnal Dimas Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyrakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v4i1.30

Abstract

Teh Incip merupakan hasil perkebunan desa Begawat, Kec. Bumijawa, kabupaten Tegal. Teh Incip adalah teh sangrai secara tradisional yang memiliki aroma yang khas dan rasa sepat khas teh. Inovasi produk teh untuk meningkatkan nilai ekonomisnya. Salah satu inovasi produk dari teh adalah permen jelly. Kombinasi teh Incip dengan jahe menghasilkan permen Jelly teh jahe. Metode pengabdian yang dilakukan dengan cara survei lapangan, rapat koordinasi tim pengabdian dengan mitra, kemudian dilakukan penyuluhan dengan warga yang dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan pelatihan pembuatan permen teh jahe. Pembuatan permen dilakukan dengan mencampur ekstrak jahe, filtrat teh, gula pasir, agar-agar, jelly, dan sedikit pengawet. Pemanasan campuran ini hingga menjadi caramel dan mengental. Hasilnya dituang dalam cetakan dan dikeringkan pada suhu kamar selama 1 jam, hasil cetakan dipotong sesuai selera dan dikeringanginkan selama 1-2 hari dan siap dikemas. Permen yang dihasilkan berbentuk jelly kenyal dengan rasa jahe. Warga sangat antusias dengan pengabdian yang diberikan. Harapan dari tim pengabdian adalah warga dapat memproduksi permen jelly teh jahe dan dapat memasarkannya sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga.