Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Cangkang Telur dan Sekam Padi Sebagai Bioadsorben Metilen Biru pada Limbah Tekstil Lestari, Naning Citra; Budiawan, Ilham; Fuadi, Ahmad Muhammad
Jurnal Riset Kimia Vol 12, No 1 (2021): March
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrk.v12i1.396

Abstract

The textile industry in Indonesia has increased since the 1980s. From the non-oil and gas sector, the textile industry is the government's largest source of income. In addition to its impressive growth, about 10-15% of the used textile dyestuff is wasted at the dyeing process can exceed the maximum Chemical Oxygen Demand level of 150 mg/L. Synthetic dyes contain carcinogenic ingredients that can harm the environment and aquatic biota. The alternative for handling the dye waste is the adsorption method using bio adsorbent from a mixture of chicken eggshells and rice husk ash. Both have the potential to be used as adsorbents because they have an active site, abundant amounts, and are economical. This study was to determine the effect of the process variables of the adsorbent mass ratio, contact time, and pH on the adsorption capacity of methylene blue using a mixture of eggshells and rice husk ash with the UV-Vis Spectrophotometer analysis method. The results showed that the optimal conditions for the adsorption of 20 ppm methylene blue were 0.2:0.8 gram of adsorbent ratio, 80 minutes, and pH of 3. The adsorption capacity obtained was 98.817%, reduced the methylene blue concentration to 0.237 ppm. 
Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) Untuk Adsorben Methylene Orange Budiawan, Ilham; Citra Lestari, Naning; Muhammad Fuadi, Ahmad
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Teknik dan Rekayasa
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kulit Pisang kepok merupakan adsorben yang menjadi solusipengurangan kandungan zat warna pada methylene orange denganmetode adsorpsi. Kulit pisang kepok dijadikan karbon aktif denganaktivator HCl 0,15 M. Setelah itu diadsorpsi pada larutan methyleneorange 6 ppm sebanyak 25 mL. Dilakukan dengan dua variasi yaitumassa adsorben dan waktu adsorpsi. Untuk yang pertama yaitumenentukan massa adsorben yang optimal, dengan variasi massaadsorben 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5; 4; 4,5; dan 5 gram. Selanjutnya variasi waktu yaitu 5, 10, 15, 20, 30, 60, 80, 100 dan 120 menit..Setelah dilakukan adsorpsi tiap variasi dilakukan pengecekan nilaiabsorbansi pada hasil adsorpsi di spektrofotometer UV-Vis. Dengandidapatkan nilai absorbansi dapat mengetahui berapa persenpenjerapan adsorben kulit pisang kepok pada larutan methyleneorange. Kondisi optimal pada massa adsorben 5 gram selama 120menit.
Minyak Nilam sebagai Bahan Pembuatan Parfum: Review Budiawan, Ilham; Haryana, Riswana Stiana; Azizah, Putri Rizki Nur; Rakotoarisoa, Solofo Roger; Khusna, Laila Al; Jannah, Nabilah Miftachul; Kamaratih, Azzahra Ardya; Sugiharto, Agung; Harismah, Kun
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2024: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan tanaman yang berasal dari keluarga Lamiacea, tergolong kedalam tanaman tropis penghasil minyak atsiri. Nilam tumbuh subur di beberapa daerah Indonesia. Indonesia menjadi salah satu pengekspor minyak atsiri terbesar di Asia tenggara. Minyak nilam memiliki aroma yang kuat, berat dan telah berabad-abad digunakan sebagai parfum dan bahan dupa. Parfum adalah campuran minyak esensial, pelarut, senyawa aromatik, dan fiksatif untuk memberikan wewangian. Klasifikasi parfum tergantung pada jumlah proporsi senyawa aromatiknya. Minyak nilam memiliki kandungan esensial minyak atsiri sehingga sering digunakan sebagai parfum. Komponen utama pada minyak nilam yaitu minyak atsiri sebesar 64,9% dari total kandungan didalamnya. Minyak nilam juga memiliki daya fiksatif yang kuat, sehingga memiliki aroma yang tahan lama bila digunakan dalam industri parfum. Selain banyaknya sisi positif dari pemanfaatan minyak atsiri nilam, penggunaan minyak atsiri nilam, juga perlu ditinjau dari metode perolehannya yang mana ekstraksi yang dilakukan perlu memperhatikan dampak lingkungan.