Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GeneXpert MTB/RIF and Mycobacterium tuberculosis Sputum Culture in Establishing the Diagnosis of Pulmonary Tuberculosis and Rifampicin Resistance in Suspected Childhood Pulmonary Tuberculosis in Soetomo Hospital Rarome, Berlian Beatrix; Aisah, Nurul; Setyoningrum, Retno Asih; Mertaniasih, Ni Made
Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease Vol. 8 No. 3 (2020)
Publisher : Institute of Topical Disease Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijtid.v8i3.15503

Abstract

The diagnosis of childhood tuberculosis remains a challenge worldwide. The GeneXpert MTB/RIF test, a rapid Mycobacteria tuberculosis diagnostic tool, was recommended for use in children. No pediatric studies of GeneXpert MTB/RIF assessing pulmonary tuberculosis within a hospital setting has been done in Indonesia. We evaluated the performance of the GeneXpert MTB/RIF test compared with sputum culture on Lowenstein-Jensen (LJ) for the diagnosis of childhood pulmonary tuberculosis. This study was conducted in pediatric respirology inpatient and outpatient Dr. Soetomo Hospital, a tertiary care facility in Surabaya between June and August 2015 with a cross-sectional design. We consecutively enrolled 27 children aged 3 months to 14 years who had history of close contact with adult tuberculosis patients and showed symptoms of pulmonary tuberculosis. Sputum collection was performed by induced sputum and three examination methods were performed (microscopic, GeneXpert MTB/RIF and sputum culture) simultaneously followed by a drug sensitivity test for specimens detected with MTB growth. The GeneXpert MTB/RIF test had a sensitivity of 100% (95% CI 100-100) and a specificity of 95% (95% CI 85-100). The positive predictive value for diagnosing pulmonary TB was 89% (95% CI 68-100), the negative predictive value was 100% (95% CI 100-100) and positive likelihood ratio was 20 (95% CI 2.82-128). The GeneXpert MTB/RIF test on one sputum sample rapidly and correctly identified all children with culture-confirmed pulmonary tuberculosis with high specificity. Similar results were obtained between GeneXpert MTB/RIF and sputum culture based on age groups and clinical manifestations. Rifampicin resistance were both detected in GeneXpert MTB/RIF and MTB sensitivity test
EMPOWERING MOTHERS AND CADRES: ENDING STUNTING THROUGH BREASTFEEDING IN BENOWO SURABAYA Idarto, Areta; Rarome, Berlian Beatrix; Arisanti, Raden Roro Shinta; Pangemanan, Fransisca Suyanto; Gondo, Casey Clarissa; Ulhaq, Aura Dhiya
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6 No. 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i2.33592

Abstract

Stunting merupakan permasalahan tumbuh kembang anak akibat asupan nutrisi yang tidak terpenuhi. Dampak stunting pada anak adalah berkurangnya fungsi kognitif, motorik dan daya tahan tubuh. Pemenuhan nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan merupakan langkah utama dalam mencegah stunting pada anak. Kemudahan akses informasi dan layanan kesehatan tidak menjadikan kota Surabaya terbebas dari stunting, terdapat 4.8% anak mengalami stunting. Pemberian ASI eksklusif pada anak dengan rentang usia 0-6 bulan dapat mencegah stunting. Nutrisi yang dibutuhkan anak terkandung dalam ASI diantaranya, zat besi, vitamin B6, kalsium, vitamin A, vitamin D. Setelah melakukan pengumpulan data diketahui terdapat ibu yang belum memahami pentingnya dan manfaat ASI dalam tumbuh kembang anak. Selain itu permasalahan menyusui seperti payudara yang bengkak, puting yang lecet dan ibu yang sibuk bekerja menyebabkan anak tidak mendapat ASI eksklusif. Tujuan pengabdian ini membantu meningkatkan pemahaman terkait manfaat ASI dan memberikan pelatihan cara menyusui yang benar. Metode pelaksanaan meliputi analisis faktor penyebab permasalahan, perumusan solusi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta edukasi melalui ceramah dan diskusi interaktif. Selain itu, dilakukan pula pelatihan praktik menyusui yang benar serta simulasi melalui metode role-play. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah kader dan kelompok ibu menyusui dan memiliki balita. Hasil pelaksanaan pengabdian ini adalah pemahaman ibu yang meningkat terkait ASI dan keterampilan ibu yang semakin baik dalam menyusui sehingga diharapkan dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif dan terhindar dari stunting.