Kader Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat masih mengalami keterbatasan dalam keterampilan komunikasi empatik, yang berpengaruh pada kualitas interaksi dengan ibu dan balita. Komunikasi yang tidak empatik dapat menurunkan efektivitas penyuluhan kesehatan dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan Posyandu. Oleh karena itu, pendampingan komunikasi empatik menjadi solusi strategis untuk meningkatkan mutu layanan dan membangun hubungan yang lebih positif antara kader dan warga. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi empatik kader Posyandu guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Dusun Klidon, Kalurahan Sukoharjo, Sleman. Melalui metode ceramah, diskusi, dan simulasi, pendampingan ini berhasil meningkatkan pemahaman kader tentang pentingnya komunikasi yang suportif dan humanistik dalam interaksi dengan masyarakat. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan dan sikap kader. Evaluasi masyarakat pasca kegiatan juga menunjukkan peningkatan kenyamanan dan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan. Program ini terbukti efektif dan dapat direkomendasikan sebagai model pendampingan kader Posyandu berbasis komunitas.