Articles
<![CDATA[KECINTAAN PADA UANG DAN PERSEPSI ANTI KORUPSI ]]>
<![CDATA[Heryadi, Adi]]>
<![CDATA[ Psyche 165 Journal Vol 13 No 1 (2020): Psyche 165 Journal ]]>
Publisher : <![CDATA[LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UPI YPTK PADANG ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29165/psikologi.v13i1.1061
<![CDATA[Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap love of money (kecintaan pada uang) dengan persepsi anti korupsi pada pegawai birokrasi daerah di Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dianalisa menggunakan analisis statistik korelasi product moment dari Carl Pearson. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh menggunakan teknik sampling jenuh. Sampel penelitian ini adalah pegawai Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sleman yang berjumlah 77 pegawai. Data penelitian dikumpukan melalui skala sikap love of money dengan nilai (?) sebesar 0,979 dan skala persepsi anti korupsi dengan nilai (?) sebesar 0,960 . Hasil uji statistik diperoleh koefisien korelasi (rxy) positif sebesar 0,514, dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara sikap love of money dengan persepsi anti korupsi. Artinya, semakin tinggi sikap love of money maka semakin tinggi persepsi anti korupsi yang dimiliki pegawai dan sebaliknya, semakin rendah sikap love of money maka semakin rendah persepsi anti korupsi yang dimiliki pegawai. Rata-rata subjek memiliki sikap love of money dan persepsi anti korupsi berada dalam kategori sedang. Sumbangan efektif sikap love of money terhadap persepsi anti korupsi sebesar 26,4% dan 73,6% persepsi anti korupsi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian.]]>
<![CDATA[Where Anti-Corruption Education Need To Be Started ]]>
<![CDATA[Heryadi, Adi]]>;
<![CDATA[Evianawati, Evianawati]]>;
<![CDATA[Atmaningrum, Agustin]]>
<![CDATA[ GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 10, No 2 (2020) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Muhammadiyah Metro ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24127/gdn.v10i2.2771
<![CDATA[This descriptive research with the survey method aims to determine the level of knowledge and understanding of junior high school students in Sleman, DIY on corruption, and the Corruption Eradication Commission (KPK). The cluster sampling technique was used to obtain data from a total of 20,748 students from 137 junior high schools in Sleman Regency in 2017, through a questionnaire consisted of 10 answer choices. This research was conducted from 21 May to 21 August 2017 and analyzed with the SPSS version 16 with a 95% level of confidence and a margin error of 1.86%.The data collected was descriptive, therefore, it does not need further explanation or test hypotheses (Azwar, 2015). The results of this study are used to determine the intervention steps that need to be taken in anti-corruption campaigns in the millennial generation. ]]>
<![CDATA[Memahami Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia Dan Kontribusi Polisi Militer Untuk Meningkatkan IPK ]]>
<![CDATA[Heryadi, Adi]]>;
<![CDATA[Tarigan, Ilham B]]>;
<![CDATA[Astuti, Weni]]>
<![CDATA[ DHARMA BAKTI Dharma Bakti-Vol 5 No 1-April 2022 ]]>
Publisher : <![CDATA[LPPM IST AKPRIND Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34151/dharma.v5i1.3928
<![CDATA[Indonesia's Corruption Perceptions Index score in 2020 is a reflection of public perceptionsthat were the object of the survey during 2020. Data released by Transparency InternationalIndonesia in January 2021 placed Indonesia with a GPA score of 37/100, down 3 points from2019 which was 40/100. From the various aspects surveyed, some have decreased and somehave stagnated. World Justice Project-Rule Of Law Index, which is an indicator thatmeasures public authority in the executive, legislative, and police/military (Suyatmiko(2021) is a score that has increased. Indonesia's corruption perception index score 2020 andhow the contribution of the Military Police contributes to boost the score Indonesian GPAfor the honor and honor of the nation in the eyes of the international community Serviceactivities will be held on December 28, 2021 at the Denpom IV/2 Yogyakarta HeadquartersJalan Magelang KM 5.5 Mlati, Sleman, DIY. Participants in this activity are 20 (twenty)members of Denpom IV /2 Yogyakarta from the enlisted, non-commissioned, to officer levels.However, 19 participants followed through to the end of the evaluation and evaluationactivities using the lecture and discussion method. It was found that 53% of participantsreally understood the material on the Indonesian Corruption Perception Index, as many as37% quite understood and do not understand 10%. Participants are also able to helpunderstand as members of the Military Police to improve their p increase in GPA scores fromcarrying out main tasks and as a member of the Police.]]>
<![CDATA[Analisis Validitas Konstrak dan Analisis Konsistensi Internal pada Skala Resiliensi ]]>
<![CDATA[Prawita, Egi]]>;
<![CDATA[Heryadi, Adi]]>
<![CDATA[ PSIMPHONI Vol 4, No 1 (2023): Maret ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Muhammadiyah Purwokerto ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (559.408 KB)
|
DOI: 10.30595/psimphoni.v4i1.14477
<![CDATA[Resilience, a core concept in positive psychology, plays a crucial role in individuals' ability to navigate and overcome challenges. It encompasses the capacity to adapt and recover from adversity while maintaining focus on personal goals. Key aspects of resilience include: (1) personal competence, high standards, and persistence; (2) reliance on one's instincts, tolerance of negative emotions, and the capacity to leverage stress constructively; (3) positive acceptance of change and secure interpersonal relationships; (4) self-control; and (5) spiritual influences. This study evaluates the construct validity and internal consistency of a resilience scale for adults in Indonesia using confirmatory factor analysis (CFA) and reliability testing. The results indicate that the scale is both reliable (α = 0.887) and valid, with a well-fitting CFA model. Future research should explore the scale's applicability across diverse cultural contexts and its potential for longitudinal studies to assess resilience over time. Additionally, investigating the scale's sensitivity to different life events could enhance its utility in practical settings.]]>
<![CDATA[Peningkatan Kejujuran Akademik pada Mahasiswa melalui Pelatihan Pendidikan Anti Korupsi ]]>
<![CDATA[Putri, Putri Pusvitasari]]>;
<![CDATA[Heryadi, Adi]]>;
<![CDATA[Puspitasari, Dian]]>
<![CDATA[ Journal of Research and Measurement in Psychology: JPPP Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi Vol 13 No 1 April 2024 ]]>
Publisher : <![CDATA[Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNJ dan Program Studi Psikologi Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Jakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21009/JPPP.131.03
<![CDATA[Students may indeed be seen as not committing acts of corruption at all with state funds, but the violations they commit are irresponsibility for what has been entrusted to them, especially in an academic context. If positioned equally, conditions like this have the potential to cause students to commit the same acts of corruption as public officials. Based on this problem, a special intervention or treatment is needed to improve student academic honesty, one of which is anti-corruption education training. This research aims to see how effective anti-corruption education training is in improving academic honesty in students. The research method used was an experiment with the target subjects being 22 active students of the Psychology Study Program Unjani Yogyakarta. The experimental design used in this research is One Group Pretest Posttest Design, where there is only 1 group of subjects, namely the experimental group. Based on the results of data analysis through the paired sample t test, a significance value of 0.000 was obtained (p < 0.05). This means that there is a very significant difference before and after the anti-corruption education training given to the training participants.]]>
<![CDATA[Kepercayaan Diri dan Kecemasan Mahasiswa Skripsi di Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta ]]>
<![CDATA[Rahmansyah, Arif]]>;
<![CDATA[Heryadi, Adi]]>
<![CDATA[ Jurnal Ilmiah Psikomuda (JIPM) Connectedness Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Psikomuda (JIPM) Connectedness ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36232/jipmconnectedness.v3i2.4752
<![CDATA[Proses skripsi bagi sebagian mahasiswa adalah mudah dan menyenangkan, namun hal tersebut tidak berlaku untuk sebagian mahasiswa lainnya. Bagi mereka, skripsi adalah suatu proses yang menakutkan, menyulitkan bahkan menimbulkan kecemasan, depresi hingga ada yang meninggal dunia karena bunuh diri akibat skripsi. Peneliti tertarik untuk melihat hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan mahasiswa skripsi di Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 125 mahasiswa menjadi responden penelitian yang terkumpul secara non random sampling dalam penelitian ini dari total populasi sejumlah 2.986 mahasiswa. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah 2 skala yaitu skala kepercayaan diri dengan nilai koefisien reliabilitas cornbach’s alpha 0,944 dan skala kecemasan dengan nilai koefisien reliabilitas cornbach’s alpha 0,917, data yang terkumpul di olah dengan bantuan SPSS version 25 for windows diperoleh hasil nilai (r=-0.505, p=0.001) artinya variabel kepercayaan diri berkorelasi negative dengan kecemasan, semakian tinggi kepercayaan diri mahasiswa dalam mengerjakan skripsi maka kecemasannya akan rendah, demikian sebaliknya.]]>
<![CDATA[Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Loyalitas Karyawan Generasi Z ]]>
<![CDATA[Astuti, Suri Dwi]]>;
<![CDATA[Heryadi, Adi]]>
<![CDATA[ Jurnal Ilmiah Psikomuda (JIPM) Connectedness Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Psikomuda (JIPM) Connectedness ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36232/jipmconnectedness.v3i2.4754
<![CDATA[Rendahnya loyalitas karyawan pada umumnya dan generasi Z khususnya dapat menyebabkan turunnya produktivitas suatu organisasi. Tingkat absensi dan perpindahan karyawan yang tinggi merupakan indikator buruk pada kemajuan perusahaan. Diperlukan upaya ekstra bagi perusahaan untuk bisa mengelola karyawan dari generasi Z agar mencapai loyalitas yang tinggi dalam menjalankan perannya di perusahaan. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas karyawan adalah gaya kepemimpinan transformasional, dimana kepemimpinan transformasional dapat mendorong adanya rasa percaya, loyal, dan respek dari karyawan terhadap pemimpinnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adakah hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan loyalitas karyawan generasi Z. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan teknik purposive sampling, melibatkan 99 karyawan generasi Z dan telah bekerja selama minimal 1 tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai responden. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah Skala gaya kepemimpinan transformasional yang dikembangkan oleh Saija (2016) dengan nilai koefisien korelasi reliabilitas cornbach’s alpha 0,864 dan skala loyalitas karyawan yang dikembangkan oleh Putri (2022) dengan nilai koefisien korelasi reliabilitas cornbach’s alpha 0,863. Data yang terkumpul di analisa dengan korelasi product moment pearson. Hasil uji hipotesis diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara gaya kepemimpinan transformasional dengan loyalitas karyawan generasi Z. Semakin tinggi penerapan pola kepemimpinan transformasional pada karyawan generasi Z maka akan semakin tinggi pula loyalitasnya dan sebaliknya.]]>
<![CDATA[Dark Triad Personality and Student Anti-Corruption Perceptions ]]>
<![CDATA[Heryadi, Adi]]>;
<![CDATA[Anditya, Ariesta Wibisono]]>;
<![CDATA[Rahmawati, Diah Suci]]>
<![CDATA[ GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 14, No 1 (2024) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Muhammadiyah Metro ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24127/gdn.v14i1.8844
<![CDATA[Several previous studies suggested that personality factors influence corrupt behavior (Abidin and Siswadi, 2015), Zhao et al. (2016). A survey by Matulessy et al. (2021) and research by Putri and Rahayu (2021) found that dark personality (Paulhus and Williams, 2002) is a factor that can influence corrupt behavior. The last two studies used civil servants and the private sector as research subjects. This research aims to determine the relationship between students' dark personality or dark triad personality and students' anti-corruption perceptions. This research involved 125 respondents who were students at the Unjaya Faculty of Economics and Social Sciences and were selected using a non-random sampling method. The data collection tool in this research was the Dark Triad Personality Scale. Adapted from the Jones and Paulhus Short Dark Triad (SD3) measurement instrument and has a coefficient valueCronbach alpha of .820, according to Hasanati & Istiqomah (2018), with a coefficient value Back alpha of .960. The findings show a relationship between dark triad personality and student anti-corruption attitudes. The correlation coefficient (correlation Pearson) is .220, and the significance level is .000. The correlation coefficient is more significant than .05 (p < .05), and the one-sided significance level is less than .05 (p < .05). Therefore, this relationship is considered vital.]]>
<![CDATA[Melatih Kejujuran Anak Usia Dini, Upaya Membangun Karakter Anti Korupsi ]]>
<![CDATA[Heryadi, Adi]]>;
<![CDATA[Pusvitasari, Putri]]>;
<![CDATA[Pradana, Wina Driyan]]>;
<![CDATA[Rahmawati, Diah Suci]]>
<![CDATA[ The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 5 No 2 (2023): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30989/jice.v5i2.967
<![CDATA[Skor indeks persepsi korupsi Indonesia tahun 2022 yang dirilis transparansi internasional pada awal Januari 2023 mengundang keprihatinan bagi kita semua. Skor IPK Indonesia 34 dan berada di peringkat 110 atau turun dari posisi 96 pada tahun sebelumnya. Di kawasan Asia Tenggara saja Indonesia berada di bawah Singapura, Vietnam dan Malaysia. Kondisi inimenjadi keprihatinan kita semua. Hasil penelitian Heryadi & Madjid (2021) serta Heryadi & Subandi (2021) menunjukkan pentingnya menanamkan nilai-nilai kejujuran pada anak usia dini dengan berbagai metode sebagai bagian dari upaya mencetak generasi anti korupsi, namun belum banyak yang menyadari bahwa karakter anti korupsi itu harus mulai dilatih dan dibiasakan sejak anak usia dini dan dimulai dari rumah. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat dosen ini pengabdi mencoba ikut berkontribusi dengan memberikan penyuluhan untuk ibu-ibu Persit Kartika Candra Kirana XXX Kodim 0729 Bantul DIY bagaimana melatih kejujuran anak usia dini untuk membangun karakter anti korupsi. Kegiatan ini merupakan hilirisasi hasil penelitian dan dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dan dialog dengan peserta. Peserta kegiatan ini adalah 100 orang ibu-ibu anggota Persit Kartika Candra Kirana XXX Kodim 0729 Bantul DIY. Hasil dari evaluasi yang dilakukan terhadap 57 peserta dari 100 orang peserta yang hadir dan mengisi form evaluasi di peroleh hasil bahwa 84,2% peserta bisa memahami materi yang diberikan, 80,7% peserta mengatakan bahwa materi yang disampaikan bisa diaplikasikan di rumah dan 78,9% peserta mengatakan bahwa metode dialog dan diskusi efektif dalam proses penyampaian materi.]]>
<![CDATA[Penerapan Pola Hidup Sederhana dan Kedisiplinan Pejabat Pemegang Keuangan di Satuan Akademi Militer Terhadap Perilaku Anti Korupsi ]]>
<![CDATA[Handayani, Erina Resti]]>;
<![CDATA[Heryadi, Adi]]>;
<![CDATA[Wibowo, Sigit Sulistyo]]>
<![CDATA[ JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 4, No 3 (2023): J-P3K DESEMBER ]]>
Publisher : <![CDATA[Yayasan Mata Pena Madani ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51849/j-p3k.v4i3.235
<![CDATA[Upaya yang dapat diterapkan sebagai bentuk pencegahan perilaku korupsi yaitu melalui penerapan nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari seperti penerapan kedisiplinan dan pola hidup sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pola hidup sederhana dan kedisiplinan diri terhadap perilaku anti korupsi pada pejabat pemegang keuangan di Akademi Militer Magelang. Pengambilan data menggunakan skala psikologi model skala likert yang terdiri dari skala kedisiplinan 12 aitem, skala pola hidup sederhana 12 aitem, dan Skala perilaku anti korupsi 21 aitem. Subjek penelitian ini yaitu 50 orang pejabat pemegang keuangan akademi militer dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda pada pola hidup sederhana sebesar 0,275 dengan p = 0,000 (0,05) dan kedisiplinan sebesar 0,936 dengan p = 0,000 (0,05) dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pada penerapan pola hidup sederhana dan kedisiplinan pejabat pemegang keungan Akademi Militer terhadap perilaku anti korupsi.]]>
