Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi seberapa efektif layanan bimbingan klasik yang menggunakan pendekatan humanistik dalam mengurangi kenakalan remaja pada siswa SMP Negeri 23 Medan yang berada di kelas VII. Latar belakang penelitian ini adalah maraknya perilaku menyimpang di kalangan remaja, seperti bolos, tawuran, dan pelanggaran tata tertib sekolah. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) dengan menggunakan model Kemmis dan McTaggart, yang dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, serta Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan humanistik yang menekankan empati, refleksi diri, dan tanggung jawab pribadi mampu meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan siswa. Penggunaan strategi seperti diskusi reflektif dan role play terbukti efektif dalam menurunkan kecenderungan kenakalan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa layanan bimbingan klasikal berbasis humanistik merupakan pendekatan preventif yang efektif dan layak diimplementasikan di lingkungan sekolah menengah pertama.