Masalah gizi kronis seperti stunting masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat, terutama pada anak usia dini di negara berkembang. Telur merupakan sumber protein hewani dan mikronutrien esensial yang berpotensi mendorong pertumbuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak konsumsi telur terhadap pertumbuhan anak usia ?2 tahun melalui pendekatan kajian sistematis dan meta-analisis. Studi ini menggunakan desain systematic review dan meta-analisis berdasarkan panduan PRISMA. Pencarian dilakukan di database internasional dan nasional dengan kriteria inklusi studi intervensi pada anak usia ?2 tahun yang menilai outcome pertumbuhan. Enam studi memenuhi kriteria inklusi, namun hanya dua studi (Ricci et al., 2023; Iannotti et al., 2017) yang dapat dianalisis secara kuantitatif. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa konsumsi telur memberikan efek sedang terhadap peningkatan panjang badan menurut usia (PB/U) dengan nilai SMD +0,580 pada studi Iannotti, sementara Ricci menunjukkan SMD –0,017 (tidak signifikan). Studi naratif lainnya menunjukkan peningkatan konsumsi telur, diversitas diet, dan penurunan wasting. Konsumsi telur berpotensi meningkatkan pertumbuhan linear anak, terutama jika diberikan secara rutin sejak usia dini. Intervensi ini direkomendasikan sebagai strategi gizi berbasis pangan lokal yang dapat diterapkan untuk pencegahan stunting.