Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Utilization of Zakah Application as Zakah Management Innovation to Increase Zakah Potential: Penerapan Aplikasi Zakat Sebagai Inovasi Pengelolaan Zakat dalam Meningkatkan Potensi Zakat Tsauri, Shafwan; Ghufron, Moh. Idil
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 11 No. 1 (2021): el-Qist
Publisher : Islamic Economic Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study wants to reveal how the BAZNAS zak?h application makes it easier for Muzakki to pay zak?h and the extent to which the effectiveness makes Muzakki fulfill their zak?h obligations. By using a qualitative approach, this research data comes from primary and secondary data. Researchers obtained primary data by conducting interviews with related parties such as the District BAZNAS and related parties. Meanwhile, secondary data is obtained by researchers from various literatures such as books, research journals, final academic assignments, and others related to this research, which can complement existing problems. The results of this study revealed that in 2017, the zak?h received by BAZNAS (Institutions that manage zak?h nationally) was IDR 6,224,371,269,471. After the payment of zak?h through this online zak?h application, the receipt of zak?h received by BAZNAS reached Rp 8,117,597,683,267, indicating that this application zak?h has become a tangible medium in increasing awareness of Muzakki for doing a zak?h. Keywords: Zak?h Online; Zak?h Application; Optimization of Zak?h Payments   Abstrak: Penelitian ini ingin mengungkap bagaimana aplikasi zakat BAZNAS dalam memudahkan Muzakki membayar zakat dan sejauh mana efektifitas aplikasi ini menyadarkan para Muzakki menunaikan kewajiban zakatnya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data penelitian ini bersumber dari data primer dan sekunder. Data primer didapat oleh peneliti dengan melakukan wawancara pada pihak terkait seperti BAZNAS Kabupaten dan pihak-pihak terkait. Sedangkan data sekunder didapat dari berbagai literatur seperti buku, jurnal – jurnal penelitian, tugas akhir akademik dan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini yang dapat digunakan dalam melengkapi permasalahan yang ada. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa sebelum ada aplikasi pembayaran akat online pada tahun 2017, zakat yang diterima oleh BAZNAS adalah sebesar Rp 6,224,371,269,471. Setelah diadakannya pembayaran zakat melalui aplikasi zakat online, penerimaan zakat yang diterima oleh BAZNAS mencapai Rp 8,117,597,683,267. Hal demikian mengindikasikan bahwa aplikasi zakat ini telah menjadi media kongkrit dalam meningkatkan kesadaran berzakat para Muzakki. Kata Kunci: Zakat Online; Aplikasi Zakat; Optimalisasi Pembayaran Zakat
TRANSAKSI AKAD SALAM DAN AKAD ISTISHNA PADA JASA PENGIRIMAN JNT SITUBONDO Ghufron, Moh. Idil
KEADABAN: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Sosial dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/adab.v3i1.2856

Abstract

The main forms in the sale and purchase contract that have been discussed by muamalah fiqh scholars are quite a lot. The number can reach dozens, there are three types of buying and selling that have been developed as the main basis for financing working capital and investment in Islamic banking, but here we will only discuss about as salam and al-istishna. With the development of discussion of Islamic economics the demand to use transactions that are practical and in accordance with Islamic sharia continues to increase.Bentuk-bentuk utama akad jual beli yang telah dibahas oleh para ulama fiqh muamalah cukp banyak.jumlahnya bisa mencapai puluhan,ada tiga jenis jual beli yang telah di kembangkan sebagai dasar utama pembiayaan modal kerja dan investasi di perbankan syari’ah.namun di sini kita hanya membahas tentang as-salam dn as-salam saja.al-istishna’.dengan berkembangnya pembahasan ekonomi islam maka tuntutan untuk menggunakan transaksi yang praktis dan  sesuai dengan syariat islam terus  meningkat.Kata kunci : kualitatif
Kebijakan Perusahaan Tentang Upah Ketenagakerjaan di Indonesia Perspektif Maqashid Al-Syariah Ghufron, Moh. Idil
KEADABAN: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Sosial dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/adab.v2i1.2026

Abstract

This paper aims to see the government's policy in setting regional minimum wage rules which will become the company's guidance in determining employee salary Maqashid Al-Shariah perspective. The minimum wage policy is implemented by the government to minimize violations of labor standards in Indonesia. Determination of arbitrary salaries by the company so as to fail to realize a society that is separated from the poverty line. The minimum wage policy should refer to the Constitution which is clearly described in the 1945 Constitution Article 27 paragraph 2 said that everyone deserves decent employment and livelihood. The Company has the right to hire employees in accordance with company rules by referring to the minimum salary amount in accordance with government regulations, in which case the company has the freedom to determine the salary of employees. In Islam, freedom is not necessarily free of all, freedom in Islam is still bound and must refer to the realization of the value of Maqashid Al-Shariah. So the government policy in determining the policy of minimum wages of employees must be based on the benefit that will create a mutual prosperity
TRADISI BAGI HASIL PETANI PENYAKAP DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DI DESA BRUMBUNGAN KIDUL KECAMATAN MARON KABUPATEN PROBOLINGGO JAWA TIMUR Ghufron, Moh. idil; Melati, Ihdina Ida
KEADABAN: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Sosial dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/adab.v4i1.4168

Abstract

Penerapan sistem bagi hasil pada umumnya dapat dilihat pada masyarakat pedesaan yang hidupnya mengandalkan pertanian. Karena sistem ini akan membentuk kerjasama antara pemilik lahan dan petani penggarap yang didasari rasa persaudaraan antara kedua belah pihak juga sangat membantu mereka yang tidak memiliki lahan tapi memiliki keahlian dalam bertani. Pelaksanaan bagi hasil yang dilakukan di Desa Brumbungan Kidul mengikuti tradisi yang diterapkan oleh masyarakat sebelumnya. Perjanjian bagi hasil dibuat melalui kesepakatan bersama atau akad diawal oleh pihak pemilik dan petani pekerja yang berisi mengenai hak dan kewajiban dari kedua pihak. Kesepakatan yang dilakukan antara kedua pihak hanya berupa perjanjian lisan, sehingga dapat memberi peluang kedua pihak untuk melakukan hal yang dapat merugikan kerjasama.Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana sistem bagi hasil muzara’ah yang diterapkan dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Brumbungan Kidul dan Bagaimana analisis ekonomi terhadap pelaksanaan sistem bagi hasil muzara’ah antara pemilik dan pekerja.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sistem bagi hasil yang diterapkan di Desa Brumbungan Kidul dan mengetahui analisis ekonomi islam terhadap pelaksanaan sistem bagi hasil muzara’ah antar petani Desa Brumbungan Kidul. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan objek tertentu berdasarkan fakta-fakta yang ada. Instrumen penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa praktik yang dilakukan petani penyakap sudah sesuai dengan asas ekonomi syariah dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani penyakap Kata kunci: 1.Petani Penyakap, 2. Muzara’ah 3. Bagi Hasil, 4. Kesejahteraan
Transformasi Digital Melalui Penggunaan Google Profil Bisnis Dalam Pengembangan Produk Bisnis Pada Cafe Grassroot di Paiton Probolinggo Ghufron, Moh. Idil; Warisa, Ummi; Munawwaroh, Fadilatul; Aslamiyah, Suwaibatul
Indo-Fintech Intellectuals: Journal of Economics and Business Vol. 4 No. 6 (2024): Indo-Fintech Intellectuals: Journal of Economics and Business (2024)
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/ifijeb.v4i6.2235

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi digital melalui penggunaan Google Profil Bisnis dalam pengembangan produk bisnis pada Cafe Grassroot di Paiton, Probolinggo. Di era digital saat ini, keberadaan online yang kuat menjadi krusial bagi bisnis untuk meningkatkan visibilitas dan menjangkau lebih banyak konsumen. Google Profil Bisnis adalah alat yang efektif untuk membantu bisnis kecil meningkatkan keberadaan online mereka, menyediakan informasi yang mudah diakses oleh konsumen potensial. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif, yang melibatkan observasi langsung, wawancara mendalam dengan pemilik cafe, dan analisis data sekunder. Proses transformasi digital di Cafe Grassroot mencakup pembuatan dan optimalisasi profil bisnis di Google, termasuk penambahan foto-foto produk, jam operasional, dan informasi kontak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Google Profil Bisnis secara signifikan meningkatkan jumlah kunjungan ke Cafe Grassroot dan interaksi online dengan konsumen. Konsumen menjadi lebih mudah menemukan lokasi cafe, melihat ulasan, dan mempelajari menu yang ditawarkan. Selain itu, pemilik cafe juga dapat memanfaatkan fitur analitik dari Google Profil Bisnis untuk memahami perilaku konsumen dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka. Dari segi pengembangan produk, informasi yang diperoleh dari ulasan konsumen di Google Profil Bisnis membantu Cafe Grassroot dalam mengidentifikasi produk yang paling disukai dan area yang perlu diperbaiki. Transformasi digital ini tidak hanya meningkatkan visibilitas dan jumlah pengunjung, tetapi juga memberikan wawasan yang berharga bagi pengembangan produk dan peningkatan layanan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan Google Profil Bisnis merupakan langkah strategis dalam transformasi digital yang efektif untuk bisnis kecil seperti Cafe Grassroot
Konsep Waralaba Perspektif Ekonomi Islam Ghufron, Moh. Idil; Fahmiyah, Inas
Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Vol. 3 No. 1 (2019): Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/amwaluna.v3i1.6371

Abstract

Perkembangan dunia industri semakin pesat, beraneka ragam usaha di buka dengan leluasa. Ada banyak kopsep yang digunakan dalam berbisnis, salah satunya ialah konsep waralaba. Konsep ini adalah salah satu model bisnis termudah dan telah terbukti keberhasilannya dalam dunia bisnis. Tulisan ini dilatarbelakangi oleh pesatnya pertumbuhan bisnis sistem waralaba di Negeri kita Indonesia. Permasalahan yang akan dikaji adalah bagaimana perkembangan bisnis waralaba di Indonesia dan bagaimana perspektif ekonomi Islam tentang bisnis waralaba tersebut. Dalam Islam, sistem waralaba dikenal dengan nama syirkah yakni perserikatan antara dua orang atau lebih dan keuntungan dibagi sesuai kesepakatan bersama. Sistem bagi hasil adalah sistem pembagian keuntungannya menurut konsep syariah Ekonomi Islam.
Creative Empowerment of Inmates: Batik and Merchandise Training for Economic Independence at Class II.B Prison Probolinggo Ghufron, Moh. Idil; Febrianto, Achmad
GUYUB: Journal of Community Engagement Vol 6, No 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/guyub.v6i1.10532

Abstract

The high recidivism rate in Indonesia indicates a strong correlation between economic pressure, social inequality, and the lack of skills among inmates, which contribute to repeated criminal behavior. This community engagement program aims to empower inmates through the Asset-Based Community Development (ABCD) approach, which focuses on utilizing community assets and potential to enhance skills and economic independence. The program is implemented in collaboration with various stakeholders, including Batik Ronggomukti and the Office of Cooperatives, Micro Enterprises, Trade, and Industry (Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian – DKUPP) of Probolinggo Regency. The mentoring activities in this program consist of three main stages: (1) training in batik-making and merchandise production, (2) facilitating stakeholder involvement in skills development and product marketing, and (3) developing marketing strategies to establish a sustainable economic system. This program aims to enhance inmates' entrepreneurial skills, expand business networks with external partners, and reduce the social stigma often faced by former inmates. The implementation of this program has yielded significant outcomes, including the creation of more than 150 creative products with market value at local and national levels, as well as the establishment of five independent business groups among inmates. Additionally, there has been a 30% increase in participants' interpersonal skills and motivation, along with a 25% improvement in their readiness for social reintegration. The program's success has been supported by active stakeholder participation, consistent inmate engagement, and the continuous commitment of various partners in the rehabilitation and economic empowerment of inmates.
Konsep dan Implementasi Asas Keadilan dalam Akad Muzara'ah pada Sektor Pertanian Zainollah, Mohammad; Ghufron, Moh. Idil
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Kontemporer (JAKK) Vol 7, No 2: Vol 7 No 2
Publisher : Jurnal Akuntansi dan Keuangan Kontemporer (JAKK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jakk.v8i1.24046

Abstract

Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi bentuk pelaksanaan akad muzara’ah antara pemilik lahan dan penggarap di Desa Sumberanyar, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo. Mengevaluasi kesesuaian praktik muzara’ah tersebut dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Menganalisis dampak implementasi muzara’ah terhadap keberlanjutan pertanian dan kesejahteraan masyarakat setempat.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam dengan pemilik lahan dan penggarap, dokumentasi terkait akad, serta observasi langsung terhadap aktivitas pertanian yang menggunakan sistem muzara’ah. Data dianalisis secara deskriptif dengan mengacu pada prinsip-prinsip hukum ekonomi Islam dan teori keadilan sosial dalam konteks agraria Islam.Originalitas/Novelty: Keunikan dari penelitian ini terletak pada fokusnya terhadap praktik muzara’ah tradisional yang masih dilakukan secara lisan melalui sistem "paroan" di pedesaan, yang belum banyak dikaji secara mendalam dalam perspektif hukum ekonomi Islam kontemporer. Penelitian ini juga mengangkat bagaimana akad syariah ini tidak hanya berfungsi sebagai solusi ekonomi, tetapi juga sebagai penguat nilai-nilai sosial dan tanggung jawab kolektif di tingkat lokal.Hasil Penelitian: Penelitian menemukan bahwa sistem muzara’ah di Desa Sumberanyar dilaksanakan secara lisan, dengan pembagian hasil panen sesuai kesepakatan tanpa kontrak tertulis. Pemilik lahan menyediakan lahan dan modal, sedangkan penggarap menyediakan tenaga kerja dan peralatan. Akad ini sah menurut hukum Islam selama memenuhi syarat dan rukun yang ditentukan. Praktik ini mampu meningkatkan produktivitas lahan, memperluas kesempatan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan petani penggarap. Namun, tantangan tetap ada dalam hal transparansi kesepakatan dan penyelesaian konflik, mengingat tidak adanya kontrak tertulis atau mekanisme formal.Implikasi: Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi pengembangan sistem pertanian syariah di pedesaan. Pertama, diperlukan edukasi hukum ekonomi Islam untuk memperkuat pemahaman para pelaku muzara’ah agar akad dilaksanakan dengan adil dan transparan. Kedua, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar oleh lembaga keuangan syariah untuk merancang model pembiayaan berbasis akad muzara’ah yang lebih terstruktur. Ketiga, pemerintah desa dan penyuluh pertanian dapat menjadikan temuan ini sebagai acuan dalam penyusunan regulasi lokal yang mendukung keberlangsungan pertanian berbasis syariah dan berkeadilan. Research Objectives: Identify the form of muzara’ah contract implementation between landowners and cultivators in Sumberanyar Village, Mlandingan Subdistrict, Situbondo Regency. Evaluate the compatibility of muzara’ah practices with the principles of Islamic economics. Analyze the impact of muzara’ah implementation on agricultural sustainability and the welfare of the local community.Research Method: This study employs a qualitative descriptive approach. Data collection techniques include in-depth interviews with landowners and cultivators, documentation related to the contract, and direct observation of agricultural activities using the muzara’ah system. The data were analyzed descriptively, referring to the principles of Islamic economic law and the theory of social justice within the context of Islamic agrarian systems.Originality/Novelty: The uniqueness of this study lies in its focus on traditional muzara’ah practices, which are still carried out orally through the "paroan" system in rural areas—an area that has not been extensively examined from the perspective of contemporary Islamic economic law. Furthermore, this study highlights how Sharia-based contracts function not only as an economic solution but also as a means of reinforcing social values and collective responsibility at the local level.Research Results: The study found that the muzara’ah system in Sumberanyar Village is conducted verbally, with harvest-sharing based on mutual agreement and without a written contract. The landowner provides land and capital, while the cultivator contributes labor and equipment. According to Islamic law, the contract is valid as long as it fulfills the established conditions and requirements. This practice helps improve land productivity, expand employment opportunities, and enhance the welfare of farming communities. However, challenges remain, particularly in terms of agreement transparency and conflict resolution, due to the absence of formal written agreements or structured mechanisms.Implications: This research offers important implications for the development of Sharia-based agricultural systems in rural areas. First, there is a need for education in Islamic economic law to strengthen the understanding of muzara’ah actors so that contracts are conducted fairly and transparently. Second, the findings of this study can serve as a foundation for Islamic financial institutions to design more structured financing models based on the muzara’ah contract. Third, village governments and agricultural extension workers may use these findings as a reference in drafting local regulations that support sustainable and equitable Sharia-based agriculture.
The Application of Sharia Economic Principles: A Perspective on Educational Management in Community Skill Development Ghufron, Moh. Idil; Vernanda, Zhely
Journal of Educational Management Research Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : Al-Qalam Institue

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61987/jemr.v4i4.1126

Abstract

This study aims to explore the application of Sharia economic principles in fish besek craft production in Bukor Village, to improve product quality, competitiveness, and the well-being of craftsmen. The implementation of Sharia economics, emphasizing justice, transparency, and blessings, can enhance product competitiveness. The research uses a qualitative phenomenological approach, involving interviews, observations, and documentation. Data analysis was performed using Miles and Huberman’s technique and SWOT matrix. The findings show that besek production emphasizes honesty and environmental friendliness, with strengths in local values and high market opportunities, but facing challenges in capital, innovation, and regeneration. This study suggests empowering traditional MSMEs through Sharia economics and contributes to the development of local community-based economic literature. Implications for educational management include the importance of developing Sharia economics-based skills in entrepreneurship curricula to empower communities and create sustainable jobs.