Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IMPROVING LEARNING OUTCOMES THROUGH APPLICATION OF MODEL QUANTUM TEACHING Ruminingsih, Ruminingsih; admin, admin
Teaching English as a Foreign Language Overseas Journal Vol. 10 No. 3 (2022): Teaching English as a Foreign Language Overseas Journal
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/teflo.v10i3.2376

Abstract

Student learning outcomes in subjects at SMPN 5 Panggarangan are still relatively low, this is because the learning model used is stillteacher centered, lack of maximizing student potential, without giving students an active role in learning. This study aims to improve the learning outcomes of students at SMPN 5 Panggarangan by using the quantum teaching. This type of research is a collaborative Classroom Action Research (CAR). The research subjects were students at SMPN 5 Panggarangan, totaling 37 students. The instruments used are observation sheets and tests. Observational data were analyzed descriptively qualitatively and data from the test results were analyzed descriptively quantitatively. The results of the pre-action research showed that students' learning outcomes in were low. The average value of the new class reached 64.21 and the percentage of completeness was 40.54%. After doing the action using the quantum teaching that varies various learning methods in cycle I, value class average increased to 68.70 and the percentage of completeness increased to 62.16%. Likewise after the improvement of Quantum Teaching which is accompanied by encouragement to actively ask questions, give feedback, reinforcement, and the distribution of heterogeneous groups in the action cycle II, further enhances students' learning outcomes. The class average value increased to 76.76 and the percentage of completeness increased to 94.59%.
Penyuluhan Hukum Untuk Pemahaman KDRT Bagi Lingkungan Rumah Tangga di Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Sekar Padi Desa Bandungrejo Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban Jawa Timur Ruminingsih, Ruminingsih; Nugroho, Aguk; Daryuti, Daryuti
Devotion: Journal Corner of Community Service Vol. 1 No. 3 (2023): February
Publisher : CV. Tripe Konsultan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54012/devotion.v1i3.127

Abstract

Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Universitas Sunan Bonang Tuban ini dihadiri oleh masyarakat Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang di Kabupaten Tuban yang bertempat di Balai Desa Bandungrejo. Kegiatan dilakukan dengan cara sosialisai dan/atau memberikan edukasi melalui metode ceramah untuk meningkatkan kesadaran hukum agar dapat memahami konsep kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), upaya hukum yang dapat ditempuh dan bagaimana bentuk hak-hak yang diterima sebagai korban KDRT serta yang terpenting masyarakat memahami tujuan diaturnya KDRT dalam UU Penghapusan KDRT yang semata-mata mencegah terjadinya kekerasan dan perceraian untuk keharmonisan rumah tangga. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan dapat dikatakan baik dan berhasil, dilihat dari keberhasilan target jumlah peserta penyuluhan (100%), ketercapaian tujuan penyuluhan (75%), ketercapaian target materi yang telah direncanakan (80%), dan kemampuan peserta dalam penguasaan materi (75%).
IMPLEMENTATION OF GOVERNMENT REGULATION NO. 36 OF 2021 REGARDING REMUNERATION AT PT. GRAND SALMA MANDIRI GRESIK, EAST JAVA Ruminingsih, Ruminingsih
Pagaruyuang Law Journal Volume 7 Nomor 1, Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/plj.v7i1.4556

Abstract

Policy on remuneration for workers is a very crucial and sensitive condition if it doesn't get proper attention from employers. This study aims to examine the implementation of Government Regulation No. 36 of 2021 concerning Remuneration at PT Grand Salma Mandiri Gresik, East Java. In conducting the study, the statutory approach and the empirical approach were used. The results of the study on the implementation of Government Regulation No. 36 of 2021 concerning remuneration, it was found that the company had not complied with these government regulations, in terms of giving remuneration to its workforce, both workers bound by monthly work contract agreements and casual daily work contracts. In the event that Government Regulation No. 36 of 2021 concerning remuneration, administrative sanctions may be given in the form of written warnings, restrictions on business activities, cessation of part or all of the means of production and freezing of business activities.
Match Fixing Pertandingan Sepak Bola Dalam Perspektif Hukum Pidana Nugroho, Aguk; Ruminingsih, Ruminingsih; Minan, Minan; Marwan, Marwan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8754

Abstract

Salah satu olahraga favorit di Indonesia bahkan di dunia adalah Sepakbola. Dimana Sepakbola menjadi magnet tersendiri di mata Masyarakat sehingga begitu banyak Penggemar Sepakbola yang menyebar di seluruh penjuru Indonesia dan Dunia. Masing-masing Klub dan masing-masing Negara memiliki Fans fanatiknya sendiri-sendiri. Sehingga hal yang mustahil tidak ada yang mengenal olahraga sepakbola. Namun, kadangkala dalam suatu pertandinagn sepakbola selalu saja ada sesuatu yang sifatnya tidak mencerminkan sportivitas yang justru merupakan hal prinsip dalam pertandingan olahraga termasuk Sepakbola. . Terdapat kelicikan atau kecurangan dalam pertandingan, seperti penggunaan obat terlarang, pemalsuan umur dalam kompetisi dan Match Fixing atau pengaturan skor. Salah satu yang sedang ramai menjadi bahan perbincangan ialah pengaturan skor atau match fixing. Begitu kompleks permasalahan yang terjadi terkait Match Fixing, karena banyak pihak yang tentunya terlibat dalam penyuapan untuk mengatur skor pertandingan. Oknum-oknum yang dimaksud seperti Wasit, Hakim garis, Pemain, Manajer Tim bahkan termasuk oknum dalam federasi sepakbola itu sendiri. Sanksi baik dari segi Etika tau Disiplin termasuk Sanksi Pidanapun terasa sulit untuk dapat diterapkan karena kesulitan pembuktian delik suap dan keterlibatan pihak-pihak tersebut. Undang-Undang yang dapat diberlakukan dalam hal ini adalah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap sebagai Lex Spesialie dari KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana).
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SECARA BIJAK SEBAGAI CARA MENGHINDARI JARIMU JERUJIMU Endi W., Teguh; Asmorowati, Tutik; Thoif, Mokh.; Nugroho, Aguk; Ruminingsih, Ruminingsih; Dimyati, Achmad Wildan
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.34620

Abstract

Penggunaan media sosial yang semakin meluas di berbagai kalangan masyarakat berpotensi menimbulkan masalah hukum apabila tidak digunakan secara bijak. Fenomena "Jarimu Jerujimu" mengacu pada dampak negatif dari aktivitas pengguna media sosial yang melanggar norma hukum, seperti pencemaran nama baik, ujaran kebencian, dan pelanggaran terhadap Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya peserta didik di PKBM Taman Siswa, Desa Mondokan, Kecamatan Tuban, mengenai pemanfaatan media sosial secara bijak agar terhindar dari masalah hukum yang dapat berakibat pidana. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah Participatory Rural Appraisal (PRA), yang melibatkan peserta secara aktif dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi. Edukasi diberikan melalui penyuluhan hukum yang disampaikan oleh tim pengabdian dari Fakultas Hukum Universitas Sunan Bonang. Materi yang disampaikan mencakup aturan-aturan dalam UU ITE terkait penggunaan media sosial, serta bagaimana membedakan konten yang dapat menyebabkan tindak pidana. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pemahaman peserta tentang pentingnya berhati-hati dalam berkomunikasi di media sosial. Peserta yang awalnya tidak memahami detail aturan hukum dalam UU ITE, menjadi lebih sadar bahwa setiap tindakan di media sosial dapat memiliki konsekuensi hukum. Kesimpulannya, pengabdian ini berhasil mencapai tujuannya dalam memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang penggunaan media sosial secara bijak, meskipun diperlukan upaya lanjutan untuk memperkuat pemahaman tersebut.