Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan buku panduan model inovasi pembelajaran pengembangan diri siswa dengan hambatan intelektual terintegrasi lingkungan Kasirah, Irah; Mulyeni, Trisna; Wuryani, Wuryani
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 18, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpk.v18i2.44959

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi buku panduan model inovasi pembelajaran terintegrasi lingkungan dalam pembelajaran pengembangan diri siswa hambatan intelektual. Penelitian ini menggunakan metode Research Development. Lokasi penelitian di Sekolah Luar Biasa/SLB Negeri 2 Jagakarsa Jakarta Selatan. Sasaran penelitian yaitu guru SLB dan peserta didik hambatan intelektual. Panduan terdiri dari dua bab yaitu Pendahuluan dan Perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran terdiri atas tiga bahan ajar yaitu lingkungan sekitar rumahku, kebersihan rumahku, dan keterampilan membuat keset serta evaluasi. Bahan ajar disajikan melalui ilustrasi gambar sesuai dengan materi. Inovasi terletak pada bagian isi yaitu adanya pengintegrasian dengan lingkungan. Berdasarkan hasil validasi ahli, Buku Panduan Perangkat Pembelajaran Terintegrasi Lingkungan dalam Pembelajaran Pengembangan Diri Hambatan intelektual mendapatkan nilai dari ahli hambatan intelektual sebesar 90% dengan kategori sangat layak, ahli desain instruksional sebesar 85% dengan kategori sangat layak, ahli materi sebesar 90% dengan kategori sangat layak, dan ahli materi pendidikan lingkungan sebesar 83,5% dengan kategori sangat layak. Kesimpulannya bahwa Buku Panduan Perangkat Pembelajaran Terintegrasi Lingkungan dalam Pembelajaran Pengembangan Diri Hambatan intelektual dinyatakan sangat layak untuk digunakan dalam penerapan pembelajaran pengembangan diri hambatan intelektual. Penelitian ini berimplikasi terhadap peningkatan kompetensi guru SLB dalam memberikan pelayanan pendidikan yang dapat memberdayakan peserta didik hambatan intelektual.
KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP SISTEM PELAYANAN AKADEMIK Mulyeni, Trisna; Wuryani, Wuryani; Dia Alma, Dina Mayer
Perspektif Ilmu Pendidikan Vol 27 No 2 (2013): Perspektif Ilmu Pendidikan
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.954 KB) | DOI: 10.21009/PIP.272.8

Abstract

Academic services is essential to improve the quality of higher education. The quality of the services can be determined from the students’ point of view. This research was conducted in the Department of Special Education, Faculty of Education, Sate University of Jakarta, from August to November 2012. The purposes of the study are to determine and describe student satisfaction on the academic services. The study included three aspects of services, i.e: (1) services related to teaching and supervising the students, (2) services related to academic administration, and (3) services related to supporting facilities The samples were 70 students chosen by random sampling from the population of second and third year students in the department. The results of the study show that students’ satisfaction on the services related to teaching and supervising is ranged from satisfied to very satisfied. Students’ satisfaction on the services of academic administration is also ranged from satisfied to very satisfied. Students’ satisfaction on supporting facilities isranged from quite satisfied to satisfied. Among the three aspects of service, supporting facilities has the lowest score. The study then generally implies that the Department of Education for Special Need, needs to improve some aspects of services especially suporting facilities.
The Application of Beads Media to Improve the Dynamic Addition of Mathematics Learning Outcomes of Students with Hearing Impairment Nastiti, Diah; Winarsih, Murni; Mulyeni, Trisna
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa Vol 11, No 1 (2024): July
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um029v11i12024p%p

Abstract

The aim of the study was to improve the learning outcomes of dynamic addition math using bead media for students with hearing impairments in class VI SLB Negeri 5 Jakarta. The study used an action research method. Data collection uses quantitative data from test results, while qualitative data is collected by observation, interviews and documentation. The subjects in this study were 4 students with hearing impairments. The research was carried out in 2 cycles, in cycle I 75% of students were able to reach / exceed the passing grade and achieve learning objectives while in cycle II 100% of students were able to exceed the KKM value and achieve learning objectives. The results showed that bead media was able to improve students' learning outcomes because it had a role as a bridge of information from teachers to students when planting the concept of dynamic addition material.
Developing the Ability to Add Integer through Live Worksheets among Grade II Pupils with Autism in Mathematics Learning Suprihatin, S.; Yufitriani, Y.; Mulyeni, Trisna
Indonesian Journal of Community and Special Needs Education Vol 4, No 2 (2024): IJCSNE: September, 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijcsne.v4i2.68920

Abstract

This paper presents a study using live worksheets to improve the capability of adding integer numbers in math subjects of pupils with autism. This study was classroom action research conducted in two cycles. The 1st cycle consists of 8 meetings and the 2nd cycle consists of 7 meetings, consisting of planning, action observation, and reflection. The data used is qualitative which is analyzed using thematic analyses and quantitative which is analyzed using simple quantitative data analysis. The result of this research showed that the average student's initial abilities or score was 47.5. After being given intervention in the first cycle the score becomes 62. This improvement occurs in the aspect of understanding the steps for adding integers to a maximum of 10 but has not yet reached the final step so the addition result is not correct. After being given intervention in cycle II, the average score increased to 93. In cycle II, the students were able to calculate the addition of integers correctly to a maximum result of 10 by following the steps provided on the live worksheets. Based on this data, it can be stated that live worksheets can improve the ability to add integer numbers with a maximum result of 10 in the 2nd grade of pupils with autism in this school.
Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu dalam Stimulasi Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Structured Enviroment Ningsih, Kholifatul Novita; Mulyeni, Trisna; Kasirah , Irah; Hardiani, Wahyu; Meggy, Hendriano
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/kd55q625

Abstract

Anak usia dini merupakan individu dalam rentang usia 0–6 tahun yang sedang berada pada masaemas perkembangan (golden age), yaitu masa kritis dalam pembentukan struktur dan fungsi otak,perkembangan bahasa, emosi, sosial, dan keterampilan motorik (Irvan, 2020; Adatul’aisy, 2023;Magdalena et al, 2025). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkanpemahaman dan keterampilan kader Posyandu, guru PAUD, dan orang tua dalam memberikan stimulasiperkembangan kepada anak usia dini berkebutuhan khusus (ABK) melalui pendekatan structured environment.Masalah utama yang diidentifikasi adalah kurangnya pengetahuan dan keterlibatan dalam menciptakanlingkungan yang suportif dan adaptif bagi ABK di lingkungan Posyandu. Metode pelaksanaan terdiri atas tigatahap: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan inti mencakup pelatihan, penyusunan buku saku danmodul edukatif, serta pendampingan penerapan struktur lingkungan secara sederhana. Hasil dari pre-test danpost-test menunjukkan peningkatan pemahaman peserta dari 48,8% menjadi 86,3%. Selain itu, indikatorpemahaman terhadap structured environment, prinsip lingkungan suportif, dan karakteristik ABK mengalamipeningkatan signifikan. Peserta juga mampu merancang ruang stimulasi sederhana dan memahami pentingnyavisualisasi, rutinitas, dan zona aktivitas dalam mendukung tumbuh kembang anak. Evaluasi akhirmenunjukkan tingkat kepuasan peserta sangat tinggi. Program ini diharapkan menjadi model pemberdayaankomunitas yang dapat direplikasi di wilayah lain untuk mendukung inklusivitas layanan anak usia dini.
Pemberdayaan Guru dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Tunarungu di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi Wilayah Kabupaten Pekalongan Winarsih, Murni; Mulyeni, Trisna; Mursita, Rohmah Ageng
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 16, No 3 (2025): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v16i3.20859

Abstract

Semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus seperti tunarungu, berhak atas pendidikan. Namun, pendidikan inklusif masih menghadapi banyak tantangan di Indonesia, terutama dalam hal mendorong guru untuk membantu siswa tunarungu belajar dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi upaya guru untuk mendukung siswa tunarungu yang belajar di sekolah inklusif di Kabupaten Pekalongan. Sebanyak 30 guru dari berbagai sekolah disurvei dan diwawancarai secara menyeluruh dalam penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru sangat puas dengan program pemberdayaan yang mencakup pendekatan maternal reflektif, adaptasi kurikulum, dan pelatihan bahasa isyarat. Metode ini terbukti efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, meningkatkan kemampuan guru untuk berkomunikasi, dan membantu siswa tunarungu berinteraksi dengan lebih baik. Meskipun demikian, sumber daya yang terbatas dan kebutuhan akan pelatihan terus menerus tetap menjadi masalah besar. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan komunitas, serta sumber daya pendidikan visual dan teknologi pendukung yang lebih baik. Hasil ini diharapkan dapat membantu perbaikan sistem pendidikan inklusif di Indonesia, terutama dengan membantu siswa tunarungu berkembang secara akademis dan sosial.