Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MANAJEMEN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN: HARMONISASI NILAI-NILAI KEISLAMAN DENGAN STRATEGI PEMASARAN BERKUALITAS Liriwati, Fahrina Yustiasari; Ilyas, Muhammad; Mulyadi, Mulyadi; Syahid, Abdul; Kafrawi, Kafrawi
Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 7 No. 01 (2024): Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/im.v7i01.5923

Abstract

Penelitian ini membahas manajemen pemasaran jasa pendidikan Islam di pondok pesantren dengan fokus pada harmonisasi nilai-nilai keislaman dengan strategi pemasaran berkualitas. Pendidikan Islam di pondok pesantren memiliki karakteristik unik yang memerlukan pendekatan khusus dalam mempromosikan dan mengelola layanan pendidikan. Langkah-langkah utama yang ditempuh melibatkan pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai keislaman, identifikasi posisi unik pesantren, dan pengembangan branding yang konsisten dengan prinsip-prinsip Islam. Selanjutnya, penelitian ini membahas strategi pemasaran yang melibatkan segmentasi pasar yang tepat, penggunaan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran, dan kemitraan dengan lembaga keislaman lainnya. Dalam konteks ini, penekanan diberikan pada penggunaan media sosial dan platform daring untuk meningkatkan visibilitas pesantren. Poin krusial lainnya termasuk pelibatan komunitas, evaluasi berkala terhadap strategi pemasaran. Penelitian ini diarahkan untuk memberikan panduan praktis bagi pengelola pondok pesantren dan pihak terkait dalam mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan strategi pemasaran yang efektif. Dengan mengikuti pendekatan ini, diharapkan pesantren dapat memperkuat citra mereka, menarik minat calon peserta didik, dan membangun hubungan yang berkelanjutan dengan komunitas Islam serta pemangku kepentingan lainnya.
Kurikulum Berbasis Kecerdasan Buatan: Menyongsong Revolusi Pendidikan Mulyadi, Mulyadi; Ilyas, Muhammad; Kafrawi, Kafrawi; Syahid, Abdul; Liriwati, Fahrina Yustiasari
Jurnal Literasiologi Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v11i2.694

Abstract

Revolusi teknologi yang sedang berlangsung telah mengubah hampir setiap aspek kehidupan kita, termasuk pendidikan. Dalam era ini, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) muncul sebagai kekuatan yang mampu mengubah lanskap pendidikan. Kurikulum berbasis kecerdasan buatan telah menjadi subjek penting dalam upaya meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan konsep kurikulum berbasis kecerdasan buatan dan bagaimana implementasinya dapat membantu menyongsong revolusi pendidikan. Pertama, kami membahas definisi dan prinsip dasar kecerdasan buatan serta peran utamanya dalam konteks pendidikan. Kemudian, kami menyoroti keuntungan utama yang dapat diperoleh dari penggunaan kecerdasan buatan dalam kurikulum, termasuk personalisasi pembelajaran, adaptabilitas, dan analisis data yang lebih mendalam. Selanjutnya, kami menggambarkan beberapa contoh implementasi kurikulum berbasis kecerdasan buatan di berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Kami menyoroti penggunaan kecerdasan buatan dalam merancang kurikulum yang responsif, yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi individu siswa. Selain itu, kami menjelaskan bagaimana kecerdasan buatan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran melalui pemberian umpan balik real-time dan pengembangan konten yang disesuaikan. Kemudian, kami mengulas beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam mengimplementasikan kurikulum berbasis kecerdasan buatan, termasuk masalah privasi data dan kurangnya pemahaman tentang teknologi ini di kalangan pendidik. Kami juga membahas isu etika yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kecerdasan buatan dalam pendidikan. Akhirnya, kami menyimpulkan bahwa kurikulum berbasis kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk menyongsong revolusi pendidikan. Namun, penting untuk melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk pendidik, siswa, dan masyarakat, dalam proses perancangan dan implementasi kurikulum ini. Dengan demikian, pendidikan dapat menjadi lebih personal, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan individu, membuka peluang baru untuk pengembangan potensi siswa dan menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Critique of Western Educational Philosophy, the Urgency of Islamization, and Its Implementation Armizi, Armizi; Liriwati, Fahrina Yustiasari; Asfami, Atih
Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education Vol. 6 No. 4 (2025): Integrative Islamic Education
Publisher : Pascasarjana Universitas KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/tijie.v6i4.2373

Abstract

This study aims to critically examine Western educational philosophy theories and highlight the urgency of Islamization of educational knowledge as a response to the value crisis caused by secular approaches in modern education systems. Western educational philosophy, dominated by rationalism, empiricism, pragmatism, and existentialism, tends to reduce the human being to a rational or material entity, neglecting the spiritual dimension and the ultimate purpose of life. In the context of the Muslim world, the uncritical adoption of Western educational theories can lead to value disorientation, secularization of educational goals, and the weakening of students’ Islamic identity. Therefore, the Islamization of educational knowledge is an urgent necessity to establish an educational paradigm rooted in divine revelation, integrating both rational ('aqlī) and scriptural (naqlī) knowledge, and oriented toward the development of the ideal human being (insān kāmil). This research employs a qualitative approach using library research methods, analyzing the thoughts of key Western educational thinkers and the concept of Islamization as articulated by Muslim scholars. The findings indicate that Islamization is not merely a process of purifying the curriculum from secular elements, but an epistemological project aimed at restoring education to its essential nature—as a means of tazkiyah (soul purification) and the cultivation of adab (proper conduct). The practical implications of educational Islamization call for curriculum reform, teacher training, and evaluation systems grounded in Islamic values in a holistic and sustainable manner.
The Impact of Leadership, Reward Systems, and Teacher Commitment on the Effectiveness of Islamic Senior High Schools: A Path Analysis Approach Liriwati, Fahrina Yustiasari; Zulhimma, Zulhimma; Zulhammi, Zulhammi; Armizi, Armizi
JURNAL AL-TANZIM Vol 9, No 4 (2025)
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/al-tanzim.v9i4.12513

Abstract

This study examines the influence of school Leadership, reward systems, and teacher commitment on the effectiveness of private Islamic Senior High Schools (Madrasah Aliyah) in one province in Indonesia. This study aims to determine the individual and simultaneous contributions of these three variables in improving institutional effectiveness. Using a quantitative, survey-based approach, this study involved 91 teachers: 30 in the pilot study and 61 in the main sample. Data were collected through a structured questionnaire and analyzed using path analysis to assess the direct and indirect effects between variables. The findings revealed that school Leadership, reward systems, and teacher commitment each had a positive and significant impact on madrasah effectiveness. Among these variables, teacher commitment emerged as the most dominant factor. Together, the three variables accounted for 97.3 percent of the variance in madrasah effectiveness. These results highlight that the managerial and human dimensions play a crucial role in improving the performance of Islamic educational institutions, particularly in archipelagic regions characterized by diverse geographic and social conditions. This study provides practical implications for madrasah leaders and policymakers in designing Leadership strategies, reward mechanisms, and commitment-strengthening programs to improve the quality of education continuously.