Kristriyanto, Kristriyanto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN PELATIHAN LEADERSHIP DAN PUBLIC SPEAKING BAGI PENGURUS OSIS SMA/SMK SURAKARTA JUNTAK, JUSTIN NIAGA SIMAN; SETYANTI, ELIANA; WAHYUDI, SABDA; KRISTRIYANTO, KRISTRIYANTO
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v4i1.3195

Abstract

This Community Service aims to strengthen the presence of the OSIS (Student Council) at the high school and vocational school levels in Surakarta, where the OSIS members are teenagers aged 15-18 years who are still in the process of seeking their identity and self-discovery. It is crucial for these teenagers to lead school organizations, and this requires the important skill of public speaking, which is especially needed by OSIS members at high schools and vocational schools, particularly in Christian institutions in the city of Surakarta. This basic leadership training provides new knowledge on how students must be prepared to become leaders for themselves and their peers, equipped with the ability to speak in public. This will enhance students' confidence and communication skills, enabling them to relate to their peers in the OSIS management as well as with other OSIS institutions in a healthy and responsible manner. ABSTRAKPengabdian kepada Masyarakat ini memiliki tujuan untuk menguatkan keberadaan OSIS di tingkat SMA maupun SMK di Surakarta, dimana anggota OSIS ini adalah siswa yang berusia remaja yaitu 15-18 tahun dimana mereka masih mencari jati diri dan identitas mereka. Pentingnya para remaja untuk memimpin organisasi sekolah membutuhkan peran penting kemampuan untuk public speaking, dimana hal ini menjadi kebutuhan para pengurus OSIS SMA dan SMK khususnya di lembaga Yayasan Kristen di kota Surakarta. Pelatihan dasar kepemimpinan siswa ini memberikan pengetahuan baru tentang bagaimana para siswa harus siap menjadi pemimpin bagi dirinya dan teman-temannya yang juga dilengkapi dengan kemampuan untuk berbicara dimuka umum. Hal ini akan meningkatkan percaya diri dan kemampuan berkomunikasi siswa untuk berelasi dengan teman-temannya di kepengurusan OSIS maupun antar lembaga OSIS lainnya secara sehat dan bertanggungjawab.
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN SOSIAL ANAK GENERASI ALPHA DI GKJ JENAWI SRAGEN Natalia, Yustika Widia; Setyanti, Eliana; Kristriyanto, Kristriyanto
TEACHER : Jurnal Inovasi Karya Ilmiah Guru Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teacher.v5i2.5869

Abstract

ABSTRACT The rapid development of digital technology has shaped the unique characteristics of Generation Alpha children born into a world already saturated with gadgets and the internet. Their high exposure to digital media has led to a decline in essential social skills such as empathy, communication, and interpersonal relationships. In this context, parents play a vital role as the primary social educators who influence their children’s character development through the parenting styles they apply. This study aims to describe and analyze parenting styles in relation to the social learning of Generation Alpha children in the context of Gereja Kristen Jawa (GKJ) Jenawi, Sragen. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through in-depth interviews with five parents and five children aged 7–12 who actively participate in church activities. The results show that most parents adopt a democratic parenting style characterized by role modeling, two-way communication, logical discipline, and positive reinforcement through praise. In addition, parents actively regulate gadget usage, reflect on their own behaviors, and provide non-digital alternative activities for their children. These practices create a family microsystem environment that supports holistic social learning. In conclusion, active parental involvement using a balanced and adaptive parenting approach in the digital era can effectively foster children’s social competencies. These findings highlight the need for church and community-based support programs to assist parents in contextual and sustainable parenting practices. ABSTRAK Perkembangan teknologi digital yang pesat telah membentuk karakteristik unik pada Generasi Alpha, yakni anak-anak yang sejak lahir akrab dengan gawai dan internet. Tingginya keterpaparan terhadap media digital berdampak pada menurunnya keterampilan sosial anak, seperti empati, komunikasi, dan relasi interpersonal. Dalam konteks ini, orang tua memegang peranan penting sebagai pendidik sosial pertama yang dapat membentuk karakter anak melalui pola asuh yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pola asuh orang tua terhadap pembelajaran sosial anak Generasi Alpha di lingkungan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Jenawi, Sragen. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap lima orang tua dan lima anak usia 7–12 tahun yang aktif mengikuti kegiatan gereja. Hasil penelitian menemukan bahwa sebagian besar orang tua menerapkan pola asuh demokratis yang diwujudkan melalui keteladanan, komunikasi dua arah, disiplin yang edukatif, serta pemberian pujian sebagai bentuk penguatan positif. Selain itu, orang tua secara aktif mengatur penggunaan gadget dengan bijak, melakukan refleksi terhadap perilaku mereka sendiri, dan menyediakan alternatif kegiatan non-digital bagi anak-anak. Pola pengasuhan ini membentuk lingkungan mikrosistem keluarga yang mendukung proses pembelajaran sosial secara holistik. Kesimpulannya, peran aktif orang tua dengan pendekatan pengasuhan yang seimbang dan adaptif terhadap era digital mampu mengembangkan kemampuan sosial anak secara efektif. Temuan ini berimplikasi pada pentingnya peran gereja dan komunitas dalam mendukung orang tua melalui program pendampingan pengasuhan yang kontekstual dan berkelanjutan.