Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EDUKASI PRAKTIK PIJAT OKSITOSIN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI Lubis, Dinni Randayani; Anggraeni, Legina
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 10, No 05 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v10i05.7874

Abstract

Low oxytocin levels can trigger various problems, such as difficulty breastfeeding, postpartum depression, and difficulty bonding with the baby, which will have an impact on reducing breastfeeding. Lack of breastfeeding for babies can increase the risk of babies experiencing stunting. Efforts to increase oxytocin levels are made to support the health of mothers and babies. The coverage of exclusive breastfeeding in DKI Jakarta for six-month-old babies is 65.63%. One way to overcome irregularities in breast milk production is by doing an oxytocin massage. Oxytocin massage is a safe and effective massage technique to stimulate the production of the hormone oxytocin. The aim of this community service activity is to provide education to mothers of babies about the practice of oxytocin massage, which can help increase breast milk production in babies. The method used is education about oxytocin massage through counseling and the practice of oxytocin massage. This activity was attended by 30 participants, consisting of mothers with babies 0–6 months and health cadres. This activity will be carried out in the Cililitan area, Kramat Jati District, East Jakarta, in 2023. The results of the community service activities that have been carried out are increasing participants' knowledge about the effectiveness of oxytocin massage.
Hubungan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan Anggraeni, Legina; Lubis, Dinni Randayani
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32536/jrki.v5i1.137

Abstract

Latar belakang: Dalam menjalani proses belajar, banyak orang yang beranggapan bahwa untuk meraih prestasi yang baik harus memiliki kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient/IQ) yang tinggi. Namun, kenyataannya kecerdasan intelektual bukan satu-satunya keberhasilam dalam mengukur prestasi akademik seseorang. Kecerdasan intelektual yang tinggi seyogyanya  harus diimbangi dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 48 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengisian kuesioner dan data indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September tahun 2020. Data dianalisis menggunakan uji chi-square Hasil: hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan p-value 0,001 dan OR 12,000 dan kecerdasan spiritual  dengan p-value 0,0001 dan OR 21,111. Simpulan: Ada hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan.
Hubungan Delayed Cord Clamping terhadap Kenaikan Berat Badan Neonatus Rachma Anandita, Mella Yuria; Anggraeni, Legina; Nurfaizah, Nurfaizah
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v13i1.2903

Abstract

Delaying clamping and cutting the umbilical cord is one of the efforts that can be done to increase the growth of neonates. The increase in neonate weight at the age of 28 days with a delay in cutting the umbilical cord was 1499.29grams. This study aims to analyze the relationship between delayed cord clamping and weight gain in neonates. The research design was cross-sectional using secondary data in the mother's and baby's medical records. The population of this study was all mothers who gave birth normally from two Independent Midwife Practices in the Jagakarsa area, South Jakarta and the sampling technique used was the purposive sampling technique. Data analysis using Chi-Square Test. The results showed that from 50 respondents, 82.4% of neonates experienced weight gain during delivery with delayed cord clamping. The results of the bivariate analysis obtained a significance value of 0.0001, this indicates that there is a relationship between the Delayed Cord Clamping method and the weight gain of newborns up to the neonatal period. The average weight gain of neonates with Delayed Cord Clamping was 1308.57 grams, while the weight gain of neonates without DCC was 781.25grams. The Delayed Cord Clamping method can increase the growth of neonates because the baby will get more blood containing oxygen, food, and antibodies. Babies get nutrients that affect their growth. It is hoped that every maternity mother who meets the requirements can delay the umbilical cord for 1-3 minutes so that it can increase the baby's hemoglobin level which can help the neonate's weight gain.
Tingkat Pengetahuan dan Dukungan Keluarga Kaitannya Terhadap Pemilihan Tenaga Penolong Persalinan pada Ibu Bersalin Anggraeni, Legina; Safitri, Intan Ayu; Nurdini, Lia; Martha, Evi
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka Kematian Ibu masih menjadi momok bagi Indonesia walaupun tren kematian ibu sudah menurundari tahun ketahun. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan cakupan pelayananpersalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan di fasilitas kesehatan belum maksimal dirasakan. Banyakfaktor yang melatar belakangi cakupan persalinan di berbagai daerah belum mencapai target.  Penelitian inibermaksud untuk melihat hubungan atara tingkat pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap pemilihantenaga penolong persalinan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di DesaTanjung Tiga Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Jawa Barat pada periode Desember 2021-Juli 2022.Sampel yang digunakan adalalah ibu bersalin dalam kurun waktu Desember 2021-Juli 2022 sebanyak 59orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Uji chi-square digunakan untuk melihathubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan responden memilikipengetahuan (71,2%), dukungan keluarga mayoritas (64,4%) dan pemilihan tenaga penolong persalinanmayoritas (61%) memilih tenaga kesehatan. Hasil uji chi-square didapatkan bahwa tingkat pengetahuanmemiliki p-value 0,0001 dengan nilai (OR:  0,013; CI  95%:  0,001 -0,11) dan dukungan keluarga memilikip-value 0,004 dengan (OR: 6,667; CI 95%1,68: -26,451). Baik variabel tingkat pengetahuan dan dukungankeluarga mimiliki hubungan yang bermakna dengan pemilihan penolong persalinan.  Kata Kunci: Pengetahuan, Dukungan Keluarga, Tenaga Penolong Persalinan, Dukun Bayi, Paraji
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG CARA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI Gustina, Irwanti; Rizmayandha, Dessy; Anggraeni, Legina
Zona Kebidanan: Program Studi Kebidanan Universitas Batam Vol 10 No 3 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/zkeb.v10i3.741

Abstract

Mother's Knowledge of How to Increase Breast Milk Production is a mother's effort to increase milk production in order to be able to provide exclusive breastfeeding to her baby until the age of 6 months without intake of other foods or drinks. If a baby is not given breast milk and is replaced with other fluids / foods other than breast milk, the baby will not get immunity, and will be malnourished. In the absence of antibodies, the baby will be susceptible to various diseases and increase infant mortality. So that the knowledge of parents greatly affects the increase in breast milk production. The aim of this study is to determine the factors that affect the knowledge of breastfeeding mothers about how to increase breast milk production in the kramat teak sub-district health center, East Jakarta. Sampling using accidental sampling. The research instrument used a questionnaire. This research method uses umivariate analysis. The results of the study there is a significant or significant relationship between education and information owned by mothers, but there are two variables that have no significant or significant relationship, namely parity and family support.The importance of providing education or information on how to increase milk production.
Penyebab Langsung dan Penyebab Tidak Langsung Terjadinya Stunting pada Anak Balita Anggraeni, Legina; Yuria, Mella; Maryuni, Maryuni; Gustina, Irwanti
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 5 No. 2 (2022): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i2.358

Abstract

Abstrak Stunting merupakan masalah gizi anak yang mengkhawatirkan. Dampak yang ditimbulkan dari kondisi tersebut antara lain dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan otak sehingga berisiko mengalami penurunan kemampuan intelektual dan berisiko mengalami penyakit degeneratif dikemudian hari. Ada dua klasifikasi penyebab dari stunting yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan antara penyebab langsung dan penyebab tidak langsung kejadian stunting. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross sectional di wilayah Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Sampel yang digunakan sebesar 75 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dilakukan pengukuran berat badan serta tinggi badan secara langsung kepada balita. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara penyebab langsung (berat badan lahir dengan p-value 0,001 dan tinggi badan ibu dengan p-value 0,022) dan penyebab tidak langsung (pola asuh dengan p-value 0,002, pendidikan ibu dengan p-value 0,03, pengetahuan dengan p-value 0,043) terhadap kejadian stunting pada balita. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara berat lahir, tinggi badan ibu, pola asuh, pendidikan ibu dan pengetahuan terhadap kejadian stunting. Saran kepada tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi pra nikah dan memperkuat pelayanan kepada ibu hamil untuk mencegah komplikasi yang dapat menimbulkan stunting pada anak yang dilahirkan. Kata kunci  : Stunting, balita, penyebab langsung, penyebab tidak langsung Abstract Stunting is a worrying child nutrition problem. The impact of these conditions, among others, can inhibit brain growth and development so that they are at risk of decreased intellectual ability and at risk developing degenerative diseases in the future. There are two classifications of stunting events: direct causes and indirect causes. This study aimed to find out the relationship between immediate causes and indirect causes with stunting events. The method used is quantitative with a cross-sectional design in Kramat Jati subdistrict, East Jakarta 75 respondents used the sample. Data collection techniques using questionnaires and measurements of weight and height directly to toddlers. The results obtained in this study there is a significant relationship between direct causes (birth weight with a p-value of 0.001 and length of mother's body with a p-value of 0.022) and indirect causes (parenting with a p-value of 0.002, maternal education with a p-value of 0.03, knowledge with a p-value of 0.043) to stunting events in toddlers. This study a concludes a relationship between weight birth, maternal height, parenting, maternal education and knowledge to stunting events. Advice health workers to provide premarital education and strengthen services to pregnant women to prevent complications that can cause stunting in children born. Keywords            :               Stunting, toddler, direct cause, indirect cause