Pemerolehan sintaksis pada anak usia dini tidak terfokus langsung pada tataran sintaksis kompleks melainkan melalui tahap satu kata, yaitu dari tahap kalimat sederhana hingga tahap kalimat majemuk. Sintaksis adalah aturan tata bahasa untuk mengatur dan menghubungkan kata-kata untuk membentuk frasa, klausa, dan kalimat. Bercerita dapat membantu anak mengembangkan bahasa, termasuk sintaksis. Salah satu alat atau media bercerita untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak yaitu dengan digunakannya boneka tangan. Anak-anak pada umumnya memiliki ketertarikan terhadap boneka. Penggunaan boneka tangan sebagai media dapat meningkatkan perhatian dan minat mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat "Pengaruh Metode Bercerita dengan Media Boneka Tangan terhadap Kemampuan Sintaksis Anak Usia 5-6 Tahun di Surakarta". Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Pre - Experimental, yaitu One Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk menunjukkan data berdistribusi normal. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji Paired Sample T-Test, yang menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode bercerita dengan boneka tangan terhadap kemampuan sintaksis anak usia 5-6 tahun di Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode bercerita dengan boneka tangan memberikan pengaruh pada kemampuan sintaksis anak umur 5 – 6 tahun di Surakarta.