Penerapan teknologi digital dalam pendidikan dasar, khususnya untuk pelestarian lingkungan dan pengembangan literasi bahasa Inggris, masih menghadapi berbagai kendala di sekolah-sekolah Indonesia. Di SD Integral Luqman Al Hakim Situbondo, tantangan utama mencakup minimnya dokumentasi keanekaragaman hayati, terbatasnya pemanfaatan media digital yang interaktif, serta pembelajaran bahasa Inggris yang jarang terkait dengan pengalaman nyata siswa. Untuk mengatasi hal ini, program ini mengimplementasikan model pembelajaran digital berbasis konteks yang mengintegrasikan inventarisasi dan dokumentasi keanekaragaman hayati, QR code, serta materi audiovisual berbahasa Inggris. Setiap spesies tanaman di lingkungan sekolah dicatat dan dikaitkan dengan QR code yang menuntun siswa maupun pengunjung ke video edukatif singkat yang diproduksi oleh siswa. Pendekatan ini meningkatkan literasi sains, bahasa, dan digital siswa, sekaligus menumbuhkan kesadaran ekologis. Selain itu, guru memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam merancang serta melaksanakan pembelajaran berbasis proyek berbantuan teknologi. Temuan penelitian ini menekankan pentingnya strategi interdisipliner yang memanfaatkan teknologi untuk menghadirkan pengalaman belajar bermakna sekaligus menanamkan nilai-nilai keberlanjutan pada pendidikan dasar.