Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengobatan Alternatif Sebagai Upaya Penyembuhan Penyakit Andira, Dwi Ayu; Pudjibudojo, Jatie K.
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 16, No 2 (2020): Insight: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ins.v16i2.2053

Abstract

In modern times, variety of advanced technologies have been present in various fields, one of which is health. Rapid developments in the health sector include medical care. Medical treatment experiences a lot of progress that give hope for the patient's recovery. This certainty is because medical treatment has been considered a rational and scientific treatment. On the other hand, in reality there are still many patients who use alternative medicine. Patients have trust or believe that alternative medicine is a treatment that can healing their illness because they have economical prices, minimal side effects and are easy to find. The purpose of this literature study is to find out the reasons for patients in choosing alternative medicine as an effort to healing the disease. So that alternative medicine is chosen by patients to try to healing diseases other than using medical treatment.
Kepercayaan Masyarakat Desa Bono Kabupaten Tulungagung Terhadap Pitungan Weton dalam Pembuatan Keputusan Waktu Pernikahan: Perspektif Psikologi Budaya Danianta, Prames Berliana; Pudjibudojo, Jatie K.; Tondok, Marselius Sampe
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v7i2.101837

Abstract

Dalam tradisi budaya Jawa, pernikahan dipandang sebagai momen sakral sehingga untuk menentukan waktu pernikahan diperlukan perhitungan cermat melalui “pitungan weton”. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kepercayaan masyarakat Desa Bono, Kabupaten Tulungagung, terhadap “pitungan weton” dalam pengambilan keputusan waktu pernikahan dari perspektif psikologi budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan dua partisipan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dianalisis secara tematik untuk menggali pemahaman mendalam terkait praktik ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap “pitungan weton” tetap kuat hingga saat ini, dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya, tradisi leluhur, dan keyakinan religius yang erinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Temuan ini menyoroti bagaimana pitungan weton memberikan rasa aman psikologis dan menjadi mekanisme penguatan identitas budaya di tengah modernisasi. Implikasi penelitian ini menggaris bawahi pentingnya menghormati kearifan lokal sebagai bentuk adaptasi budaya yang dapat dipertimbangkan dalam studi lintas budaya dan intervensi berbasis komunitas.
Pernikahan Pariban dalam Menjaga Tradisi Identitas Sosial dan Budaya Suku Batak Simangunsong, Grace Lydia; Pudjibudojo, Jatie K.
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 8 No. 1 (2025): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v8i1.1850

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman etnis, ras, dan agama, salah satunya adalah suku Batak. Salah satu tradisi yang masih dipertahankan dalam masyarakat Batak adalah pernikahan pariban, yaitu pernikahan antara sepupu silang yang berbeda marga. Praktik ini tidak hanya berfungsi sebagai ikatan kekeluargaan, tetapi juga sebagai sarana pelestarian nilai adat yang melekat pada identitas sosial dan identitas budaya masyarakat Batak. Melalui prosesi dan simbol adat, pernikahan pariban memperkuat solidaritas sosial, menegaskan kedudukan individu dalam struktur kekerabatan Dalihan Na Tolu, serta mentransmisikan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan purposive review untuk menelaah makna pernikahan pariban sebagai mekanisme penjaga identitas sosial dan budaya. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun menghadapi tantangan modernisasi, pernikahan pariban tetap berfungsi sebagai penanda penting keberlangsungan identitas masyarakat Batak.
PELATIHAN BUDIDAYA SECARA ORGANIK UNTUK MEWUJUDKAN ETALASE TANAMAN OBAT KELUARGA DI DESA TANJUNGAN KABUPATEN MOJOKERTO Kartini, Kartini; Setyaningrum, Idfi; Hidayat, Ramdan; Pudjibudojo, Jatie K.
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v8i2.2136

Abstract

Desa Tanjungan memiliki obyek wisata berbasis lingkungan dan budaya yaitu Ekowisata Waduk Tanjungan. Hal ini dapat menjadi daya tarik desa dan  menciptakan efek ganda pada aspek ekonomi. Namun sayangnya masyarakat belum mampu memanfaatkan potensi ini secara optimal. Ekowisata Waduk Tanjungan memiliki beberapa area yang belum termanfaatkan, oleh karenanya dapat digunakan untuk pembuatan spot baru yaitu Etalase Tanaman Obat. Program pendampingan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan mitra (tim penggerak PKK Desa Tanjungan dan BUMDesa Tanjung Asri) dalam membudidayakan tanaman obat secara organik dan menatanya secara estetik pada Etalase Tanaman Obat. Metode yang digunakan pada program pendampingan ini terdiri dari 5 tahap yaitu FGD, penyusunan program, koordinasi lanjutan, penyiapan materi, dan pelatihan budidaya tanaman obat. Hasil yang diperoleh dari program ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan mitra dari sebelum dan sesudah pelatihan sebesar 17% (dari 71 menjadi 83) atau meningkat dari kategori cukup menjadi baik. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan dengan metode ceramah dan dengan menggunakan beberapa alat bantu (modul, materi ppt, dan pertanyaan pre-/pos-tes) dapat meningkatkan pengetahuan mitra terkait budidaya tanaman obat secara organik.
Resilience in Bullying Victims: The Role of Emotion Regulation and School Climate with Self-Esteem as a Mediator Virlia, Stefani; Pudjibudojo, Jatie K.; Rahaju, Soerjantini
Journal of Educational, Health and Community Psychology VOL 13 NO 4 DECEMBER 2024
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v13i4.28963

Abstract

Bullying in schools has become a serious issue that affects the mental health of teenagers. Data shows that many victims of bullying in Indonesia experience various negative impacts, including low self esteem. Therefore, it is important to explore factors that support resilience, such as emotion regulation and school climate. Based on Bronfenbrenner's ecological theory, the interaction between individuals and their environment, particularly schools, can influence the development of resilience. This study aims to examine how emotional regulation and school climate contribute to resilience, with self-esteem as an important mediator. The research method used is quantitative with mediator analysis techniques. The respondents in this study numbered 642 individuals with characteristics aged 12-16 years and who had previously been victims of bullying. The sampling technique used is purposive sampling. The research scales used are the Child-Youth Resilience Measure (CYRM-R), Emotion Regulation Questionnaire for Children and Adolescents (ERQ-CA), Rosenberg Self-Esteem Scale, and School Climate Scale. The research results show that the cognitive reappraisal strategy does not have  a direct impact on resilience but has an effect through self-esteem. Other results indicate that the school climate directly affects resilience and also has an effect through self-esteem. The use of adaptive emotion regulation strategies can enhance self-esteem, which in turn increases resilience. A positive school climate can also enhance self-esteem and resilience in facing various challenges.1
Empowerment of the PKK Group in Tanjungan Village, Mojokerto Regency through Innovation of Globe Amaranth (Gomphrena globosa) Herbal Tea Kartini, Kartini; Setyaningrum, Idfi; Hidayat, Ramdan; Pudjibudojo, Jatie K.
Abdi Masyarakat Vol 7, No 2 (2025): Abdi Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/abdi.v7i2.9496

Abstract

Community empowerment is a strategic effort to enhance the capacity and self-reliance of local groups, particularly women, in supporting development based on regional potential. This program aimed to empower the PKK group in Tanjungan Village, Mojokerto Regency, through the development of an innovative herbal tea product made from globe amaranth flowers (Gomphrena globosa), which are known for their functional health benefits. The activities included assistance in the cultivation, harvesting, and post-harvest handling of globe amaranth flowers; training in herbal tea processing; and support in production and packaging aspects. The results showed that the PKK group members were able to process the flowers into a consumable herbal tea product with appealing presentation and promising market potential. Moreover, the training significantly improved participants’ knowledge regarding the health benefits of globe amaranth and herbal product processing techniques. Pre- and post-training evaluations revealed a 36% increase in participants' knowledge. This initiative also fostered entrepreneurial skills in herbal-based products, offering an alternative source of income for the community. It is expected that this innovation will not only improve local welfare but also support the sustainable development of local potential.
Community Empowerment in Tanjungan Village through a Medicinal Plants Showcase for Health Independence Kartini, Kartini; Setyaningrum, Idfi; Hidayat, Ramdan; Pudjibudojo, Jatie K.
Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2025): November 2025
Publisher : Asosiasi Dosen Pengembang Masyarajat (ADPEMAS) Forum Komunikasi Dosen Peneliti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29062/engagement.v9i2.2018

Abstract

Tanjungan Village in Mojokerto Regency has an ecotourism area consisting of a reservoir and a forest, which has not been optimally utilized. The local community also faces limitations in managing their health independently. This community empowerment program aims to enhance health self-sufficiency through the development of a family medicinal plants (TOGA) showcase at Tanjungan Ecotourism. The program involves guidance on designing the layout of the showcase, medicinal plant cultivation techniques, and the implementation of a sprinkler irrigation system to improve water use efficiency. The results indicate a 17% increase in the community’s knowledge and improved skills in planting and maintaining medicinal plants. Additionally, the use of sprinkler irrigation has reduced water consumption by up to 30%, significantly enhancing plant growth. In addition to providing health benefits, the presence of the TOGA showcase also has the potential to boost the village’s tourism appeal. Therefore, the sustainability of this program needs to be maintained through the optimization of medicinal plant utilization and further assistance in post-harvest processing.