Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pembatalan Peminangan Akibat Adanya Adat Pulang Bainduok (Studi Kasus di Desa Sungai Liti Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar) Persfektif Hukum Islam Hayati, Yassir; Febiana, Fenni
Indo Green Journal Vol. 1 No. 4 (2023): Green 2023
Publisher : Published by Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/green.v1i4.51

Abstract

Marriage is the longest scenario in life and marriage in Islam is more than just a civil contract. Compilations of Islamic law must emphasize that obeying Allah's instructions is a binding contract. This research uses ethnographic methods with a qualitative approach (field research) as well as normative theology and sociology, in the form of written data sources (library research) and documentation. The population in this writing is 8 people consisting of ninik mamak, traditional leaders and local ustad, and the sample consists of 4 couples or families. This writing shows that, firstly, there is a custom in Sungai Liti village, namely returning to the bainduok before the marriage proposal takes place, secondly there is a cancellation of the marriage proposal due to the custom of returning to the bainduok which costs a lot of money to get a new induok.
Implementasi Pemilihan Pasangan Hidup yang Ideal Dalam Membentuk Keluarga Harmonis Perspektif Maqashidu Syariah Febiana, Fenni; Hayati, Yassir
Indo Green Journal Vol. 1 No. 4 (2023): Green 2023
Publisher : Published by Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/green.v1i4.52

Abstract

Islam has regulated all aspects of human life starting from the time a person is born until the person dies. Likewise, with the problem of choosing a partner in order to form a harmonious family, great attention must be paid to choosing a partner. This research uses qualitative methods with the type of library research, collecting data by searching for sources and reconstructing them from various sources such as books, both primary and secondary books that discuss partner selection in Islam, and also journals. There are 3 scientific works in the form of journals used in this research, namely the first, a journal by Avan Antoni, Moh Salih, Najiburrahman, The second, a Journal by Aini Mahmud entitled, The third is Nurul Najwah's. The results of the research are that there are five Maqashid Syariah Al-Kulliyat Al-Khams (five core or main things), namely: Maintaining religion (hifz ad-din), protecting the soul (hifz an-nafs), maintaining reason (hifz al-aql) , Protecting wealth (hifz al-mal), Protecting descendants (hifz an-nash). In this case, it can be understood that the implementation of selecting an ideal life partner in Maqasidus Syariah is Maintaining Religion (hifz ad-din) and Protecting Offspring (hifz an-nash). By choosing an ideal life partner according to Islamic law, you will strengthen the religious foundation in the household, and also get good offspring, namely pious and pious children.
Pembagian Harta Waris yang Ditangguhkan Pembagiannya Sampai Ahli Waris Menikah (Studi Kasus di Desa Aur Kuning Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar) Persfektif Hukum Islam Hayati, Yassir
Indo Green Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Green 2024
Publisher : Published by Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/green.v2i1.54

Abstract

Dalam kehidupan pasti ada yang namanya kematian hal tersebut akan menimbulkan adanya kewarisan dalam islam telah diatur secara terperici dan penuh keadilan. Penelitian ini sudah mendapatkan izin dari Kepala desa setempat. Adapun subjek penelitian ini yakni dilakukan di Didesa Aur Kuning dan menggunakan metode etnografi dengan pendekatan kwalitatif atau disebut juga dengan penelitian laangan dan langsung terjun langsung kelapangan (field research) serta teologis normatif dan sosiologis, berupa sumber data tertulis (library research), serta dokumentasi. Adapun populasi dalam penulisan ini yakni sebanyak 20 orang yang terdiri dari ninik mamak, pemuka adat dan ustad setempat, dan sampel nya terdiri dari 15 keluarga. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Kewarisan ini bersifat ijbari yakni bersifat memaksa yaitu secara otomatis harta waris beralih kepada ahli waris baik suka maupun tidak. Selain itu pula harta waris harus segera dibagikan kepada ahli waris yang berhak mendapatkannya akan tetapi berbeda dengan tradisi yang ada di desa aur kuning kecamatan kampar kiri hulu kabupaten kampar. Tradisi yang ada didesa aur kuning kecamatan kampar kiri hulu kabupaten kampar ini yakni pembagian harta warisan tersebut ditangguhkan sampai ahli waris meninggal dunia. sehingga dengan hal ini penulis tertarik untuk menganalisis serta mengkaji masalah tersebut.
Pembatalan Peminangan Akibat Adanya Adat Pulang Bainduok (Studi Kasus di Desa Sungai Liti Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar) Persfektif Hukum Islam Hayati, Yassir; Febiana, Fenni
Indo Green Journal Vol. 1 No. 4 (2023): Green 2023
Publisher : Published by Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/green.v1i4.51

Abstract

Marriage is the longest scenario in life and marriage in Islam is more than just a civil contract. Compilations of Islamic law must emphasize that obeying Allah's instructions is a binding contract. This research uses ethnographic methods with a qualitative approach (field research) as well as normative theology and sociology, in the form of written data sources (library research) and documentation. The population in this writing is 8 people consisting of ninik mamak, traditional leaders and local ustad, and the sample consists of 4 couples or families. This writing shows that, firstly, there is a custom in Sungai Liti village, namely returning to the bainduok before the marriage proposal takes place, secondly there is a cancellation of the marriage proposal due to the custom of returning to the bainduok which costs a lot of money to get a new induok.
Implementasi Pemilihan Pasangan Hidup yang Ideal Dalam Membentuk Keluarga Harmonis Perspektif Maqashidu Syariah Febiana, Fenni; Hayati, Yassir
Indo Green Journal Vol. 1 No. 4 (2023): Green 2023
Publisher : Published by Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/green.v1i4.52

Abstract

Islam has regulated all aspects of human life starting from the time a person is born until the person dies. Likewise, with the problem of choosing a partner in order to form a harmonious family, great attention must be paid to choosing a partner. This research uses qualitative methods with the type of library research, collecting data by searching for sources and reconstructing them from various sources such as books, both primary and secondary books that discuss partner selection in Islam, and also journals. There are 3 scientific works in the form of journals used in this research, namely the first, a journal by Avan Antoni, Moh Salih, Najiburrahman, The second, a Journal by Aini Mahmud entitled, The third is Nurul Najwah's. The results of the research are that there are five Maqashid Syariah Al-Kulliyat Al-Khams (five core or main things), namely: Maintaining religion (hifz ad-din), protecting the soul (hifz an-nafs), maintaining reason (hifz al-aql) , Protecting wealth (hifz al-mal), Protecting descendants (hifz an-nash). In this case, it can be understood that the implementation of selecting an ideal life partner in Maqasidus Syariah is Maintaining Religion (hifz ad-din) and Protecting Offspring (hifz an-nash). By choosing an ideal life partner according to Islamic law, you will strengthen the religious foundation in the household, and also get good offspring, namely pious and pious children.
Pembagian Harta Waris yang Ditangguhkan Pembagiannya Sampai Ahli Waris Menikah (Studi Kasus di Desa Aur Kuning Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar) Persfektif Hukum Islam Hayati, Yassir
Indo Green Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Green 2024
Publisher : Published by Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/green.v2i1.54

Abstract

Dalam kehidupan pasti ada yang namanya kematian hal tersebut akan menimbulkan adanya kewarisan dalam islam telah diatur secara terperici dan penuh keadilan. Penelitian ini sudah mendapatkan izin dari Kepala desa setempat. Adapun subjek penelitian ini yakni dilakukan di Didesa Aur Kuning dan menggunakan metode etnografi dengan pendekatan kwalitatif atau disebut juga dengan penelitian laangan dan langsung terjun langsung kelapangan (field research) serta teologis normatif dan sosiologis, berupa sumber data tertulis (library research), serta dokumentasi. Adapun populasi dalam penulisan ini yakni sebanyak 20 orang yang terdiri dari ninik mamak, pemuka adat dan ustad setempat, dan sampel nya terdiri dari 15 keluarga. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Kewarisan ini bersifat ijbari yakni bersifat memaksa yaitu secara otomatis harta waris beralih kepada ahli waris baik suka maupun tidak. Selain itu pula harta waris harus segera dibagikan kepada ahli waris yang berhak mendapatkannya akan tetapi berbeda dengan tradisi yang ada di desa aur kuning kecamatan kampar kiri hulu kabupaten kampar. Tradisi yang ada didesa aur kuning kecamatan kampar kiri hulu kabupaten kampar ini yakni pembagian harta warisan tersebut ditangguhkan sampai ahli waris meninggal dunia. sehingga dengan hal ini penulis tertarik untuk menganalisis serta mengkaji masalah tersebut.
Persepsi Masyarakat Desa Padang Sawah Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Tentang Ganti Rugi Pembatalan Khitbah Di Tinjau Dari Maqoshid Syari’ah Hayati, Yassir
Science and Education Journal (SICEDU) Vol. 2 No. 2 (2023): Science and Education Journal 2023
Publisher : Faculty Of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/sicedu.v2i2.122

Abstract

Pernikahan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri, dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal. Sebelun diadakan pernikahan diDesa Padang Sawah ada namanya Khitbah maka dari itu didalam adat yang ada di desa Padang sawah ada tradisi ganti rugi Pembatalan Kitbah dan ditijau menurut maqosyid syariah. Penelitian ini bertujuan agar mengetahui kenapa ada adat ganti rugi yang terjadi di desa Padang Sawah. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalam memakai penelitian kwalitatif atau penelitian lapangan (field riseach). Hasil penelitian secara umum menunjukkan pelaksaannya sudah sesuai dengan hukum islam akan tetapi yang menjadi masalah dalam agama tidak di atur bahawasanya adanya ganti rugi atas pembatalan khitbah. Tidak salah jika tradisi masyarakat membenarkan adanya pemberian berupa hadiah-hadiah saat peminangan.
Dampak terhadap Adanya Bimbingan Pra Nikah yang dibimbing Oleh Ninik Mamak di Desa Gajah Bertalut Kampar Kiri Hulu Febiana, Fenni; Hayati, Yassir
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 1 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i1.2055

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya pentingnya Keluarga atau rumah tangga oleh siapapun dibentuk pada dasarnya untuk memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan hidup. Setiap keluarga akan selalu mencita-citakan keluarga yang utuh, tentram, bahagia, kekal, damai serta selalu mendapatkan hal-hal yang diinginkan oleh masing-masing pasangan. Pada umumnya pernikahan itu dilakukan untuk waktu selamanya sampai hayat di kandung badan. Inilah sebenarnya yang dikehendaki oleh agama Islam. Dampak atau hasil dari pasangan yang mengikuti Bimbingan perkawinan selama mendapatkan ilmu-ilmu yang baik untuk melangsungkan hidup berkeluarga, yang awalnya para pengantin beranggapan bahwa modal dalam perkawinan hanyalah mental dan ekonomi. Namun ketika mereka sudah mengikuti bimbingan perkawinan ini sudah mengetahui bahwa banyak sekali yang harus disiapkan tidak hanya mental dan ekonomi saja. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa masalah ekonomilah yang menjadi pemicu utama kebahagiaan dalam berumah tangga. Banyak pasangan pengantin yang pada usia-usia tahun pertama pernikahannya sudah mulai goyah dalam bimbingan pra nikah yang dilakukan di desa gajah bertalut sangat membantu atau sangat bagus untuk menguji mental calon mempelai laki-laki dan perempuan sebelum menghadap ke BP4 yang ada di kecamatan kampar kiri hulu.
Menggunakan Mahar yang dalam Masih Keadaan Hutang Sebanyak 50 Persen Perspektif Hukum Islam Febiana, Fenni; Hayati, Yassir
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 1 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i1.2056

Abstract

Pada zama sekarang ini banyak hal yang terjadi di masyarakat bahwasanya berikanlah maskawin (mahar) kepada perempuan yang engkau nikahi secara utuh sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagaian dari mas kawin itu dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pmberian itu dengan senang hati. Kemudian, hukum mahar pernikahan berdasarkan ketentuan asal 30 KHI menerangkan bahwa calon mempelai wajib membayar mahar kepada calon mempelai perempuan dengan jumlah, bentuk, dan jenisnya  disepakati oleh ke dua belah pihak. Lebih lanjut, ulama M. Quraish Shihab dalam Wawasan Al–Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat menerangkan bahwa suami berkewajiban menyerahkan mahar atau mas kawin kepada calon istrinya. Mas kawin adalah lambang kesiapan dan kesediaan suami untuk memberi nafkah lahir kepada istri dan anak-anaknya, dan selama mas kawin itu bersifat lambang, maka sedikit pun jadilah. Dari penjelasan dari pendapat para ulama dan hukum yang ada di KHI bahwasanya apabila Menggunakan Mahar Yang Dalam Masih Keadaan Hutang Sebanyak 50 Persen Maka semuanya harus di bayar dengan lunas.
Urgensitas Pelaksanaan Sosialisasi Nikah Muhallil Menggunakan Lelaki Bayaran Menurut Persfektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Domo Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar) Febiana, Fenni; Hayati, Yassir
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 1 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i1.2057

Abstract

Dalam pernikah sedikit banyak nya pasti ada masalah dalam enjalankan bahtera rumah tangga, dan oleh karena Islam melarang perceraian yang bisa merobohkan sendi-sendi keluarga dan menyebarkan aib-aibnya, melemahkan kesatuan umat dan membuat rasa dendam serta mengkoyak-koyak tabir kehormatan, Karena perceraian berarti perpisahan atau perpecahan. Metode dalam Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field riseach) yang berlokasi di Desa domo. Hasil dalam penelitian ini adalah meliputi pelaksaan nikah muhallil, tempat terjadinya pernikaha muhallil yang menggunakan lelaki bayaran, dan nominal yang digunakan dalam pelaksanaan nikah bayaran yang menggunakan lelaki bayaran serta apakah itu semua sudah sesuai dengan yang ada di hukum agama islam dengan urgensitas sosialisasi tentang nikah muhallil dengan mengguna kan lelaki bayaran yang ada di desa domo sangat menguntungkan bagi masyarakat sekitarnya karena lebih menggali secara dalam bagaiamana hukumnya nikah muhallil dengan menggunakan lelaki bayaran tersebut.