Garuda - Garba Rujukan Digital

ASPEK PSIKOLOGI PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN CAPAIAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA VOKASI: PSYCHOLOGICAL ASPECTS OF ONLINE LEARNING WITH THE VOCATIONAL STUDENT’S GRADE POINT AVERAGE Nurul Laili
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Abstrak : Perubahan yang terjadi dalam proses pembelajaran karena adanya pandemi, berdampak pada aspek psikologi mahasiswa. Faktor yang mempengaruhi aspek psikologi dalam pembelajaran yaitu intelegensi, lingkungan belajar dan metode pembelajaran. Metode pembelajaran daring memerlukan adaptasi dengan pola kebiasaan dan penggunaan tehnologi. Pembelajaran mandiri, tidak langsung dan penugasan yang banyak, memberikan efek psikologi dengan berbagai macam keluhan fisik dan mental. Evaluasi pembelajaran daring melalui hasil pemahaman (kognitif) dan afektif dengan mengacu pada indeks prestasi kumulatif yang di dapatkan mahasiswa selama pembelajaran daring.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan aspek psikologi pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 dengan capaian Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa vokasi. Desain penelitian menggunakan deskriptif cros sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa Prodi D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Semester 2. Teknik pengambilan data Total Sampling. Jumlah sampel 71 responden. Variabel independent yaitu aspek psikologi mahasiswa vokasi menghadapi pembelajaran daring dan variable dependent adalah capaian Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa. Pengukuran aspek psikologi menggunakan instrument skala resiliensi aspek psikologi dan Indeks Prestasi Kumulatif menggunakan penilaian acuan normatif. Jenis uji yang digunakan adalah Uji Chi Square dengan nilai p <0,005. Sebagian besar responden (59,15 %) mempunyai aspek psikologi positif saat pembelajaran daring dan mempunyai capaian IPK sangat memuaskan (56,34 %). Hasil uji korelasi nilai menunjukkan significancy 0,000 maka ada hubungan antara aspek psikologis pembelajaran daring dengan capaian Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa vokasi. Kondisi pembelajaran yang memberikan implikasi pada respon individu memperlihatkan pendidikan sebagai institusi mampu menyiapkan mahasiswa menghadapi pembelajaran daring dengan baik. Kondisi yang dapat menunjang proses pembelajaran, fasilitator, perangkat akademik dan metode pembelajaran yang cukup bervariatif, meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengikuti setiap proses pembelajaran. Target kompetensi yang diusahakan tetap optimal, meskipun tidak ideal akan sangat membantu mahasiswa mencapai hasil pembelajaran yang baik. Kesimpulan penelitian capaian hasil belajar dapat dipengaruhi oleh minat, motivasi, kemampuan kognitif kemampuan membagi waktu, hubungan dengan keluarga, penjelasan dosen dan suasana tempat tinggal, kondisi sosial dan kemampuan individu dalam beradaptasi dengan kondisi pembelajaran. Abstract : Changes that occur in the learning process due to the pandemic have an impact on the psychological aspects of students. Factors that influence the psychological aspects of learning are intelligence, learning environment and learning methods. Online learning methods require adaptation to habitual patterns and use of technology. Independent learning, indirect and multiple assignments, give psychological effects with a variety of physical and mental complaints. Evaluation of online learning through comprehension (cognitive) and affective results with reference to the cumulative grade point average obtained by students during online learning. The research objective was to determine the relationship between the psychological aspects of online learning (during the Covid-19 pandemic with the achievement of the Grade Point Average of vocational students. The research design used a descriptive cross sectional. The population in the study were all Diploma Nursing students of STIKES Karya Husada Semester 2. Data collection techniques were Total Sampling. The samples is 71 respondents. The independent variable is psychological aspect of vocational students facing online learning and the dependent variable is the achievement of the student's Grade Point Average. The measurement of psychological aspects uses a scale instrument of psychological aspects of resilience and the Grade Point Average uses a normative reference assessment. The type of test used is the Chi Square test with p value <0.005. Most of the respondents (59.15%) had a positive psychological aspect when learning online and had a very satisfying GPA (56.34%). The result of the value correlation test shows a significance of 0.000, so there is a relationship between the psychological aspects of online learning and the achievement of the Grade Point Average of vocational students. Learning conditions that have implications for individual responses show that education as an institution is able to prepare students for online learning well. Conditions that can support the learning process, facilitators, academic tools and learning methods are quite varied, increasing the ability of students to follow each learning process. The competency target that is sought is still optimal, although not ideal, it will greatly help students achieve good learning outcomes. The conclusion of this research is that learning outcomes can be influenced by interest, motivation, cognitive abilities, ability to share time, relationships with family, lecturers' explanations and living conditions, social conditions and individual ability to adapt to learning conditions.

Strategi Pembelajaran Blended Learning terhadap Kemampuan Konsep dan Prosedur Physical Examination pada Mahasiswa Keperawatan Nurul Laili; Wahyu Tanoto
Indonesian Journal of Learning Education and Counseling Vol. 3 No. 1 (2020): September
Publisher : ILIN Institute Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/ijolec.v3i1.585

The research objective was to determine the comparison of students' abilities in understanding concepts and procedures using the blended learning method. The research method used is a quasi experimental design with a post-test-only non-equivalent control group approach, the analysis technique uses the Mann-Whitney test by comparing the results of student scores between those using conventional learning methods and those using blended learning, the research results are that there are differences. meaningful (p-value = 0,000). Blended learning is effective for improving student learning outcomes in understanding concepts (cognitive) and procedures (skills / psychomotor). The balance between the use of educational technology with conventional learning / humanistic interactions has a positive impact on motivation and the achievement of the expected abilities and competencies in learning.

INCREASE THE ROLE OF THE FAMILY OF NUTRITION NEEDS TO IMPROVE IMMUNITY FOR THE PANDEMIC COVID-19 IN BULUAMPAL BENDO PARE KEDIRI Nurul Laili; Ayu Septianingrum; Surya Pramesti Regita Cahyani; Yahya Iman Nurcholis; Anindya Syaza Ni’matul Azizah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2021): OCTOBER 2021
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v3i2.24608

Introduction: Covid-19 is a virus that attacks the human immune system. The severity is influenced by endurance, age and pre-existing disease (comorbid). Treatment is given to relieve symptoms and increase endurance. Individual conditions require immunity or immunity to fight the virus. Immunity can be formed through nutritional intake or balanced nutrition during the Covid-19 pandemic. The general objective of this community service activity is that health workers and students are able to increase community and family awareness to prevent Covid-19 transmission through increasing immunity by meeting nutritional needs.Methods: Activities in community service programs by conducting education or counseling as well as demonstrations of correct food processing and selection of food ingredients and samples that are easy to find and obtain in the environment in Buluampal Hamlet, Bendo Village, Pare District.Results: Families who participate in educational or outreach and demonstration activities can understand food that can be consumed during the pandemic, correct food processing, understanding of the content or composition of balanced nutrition and traditional food ingredients that can be used as an immune booster during a pandemic. The post-test results on family and community knowledge show that most of the families 77.78% understand about meeting nutritional needs during a pandemic including food / balanced nutrition for family members.Conclusion: Community service activities can increase understanding and knowledge of balanced nutrition to increase immunity during a pandemic and know how to process food ingredients and use home yards for herbal plants that can increase immunity.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISPEPSIA PADA PASIEN DENGAN KELUHAN NYERI ABDOMEN DI RS AMELIA PARE KABUPATEN KEDIRI Nurul Laili
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 4 No 1 (2020): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/judika.v4i1.14676

Dispepsia merupakan suatu sindroma berupa nyeri atau rasa tidak nyaman pada ulu hati, mual, kembung, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang, dan perut merasa penuh/begah. Pasien yang mengalami keluhan dispepsia sering disertai dengan rasa nyeri atau rasa tidak nyaman dibagian perut. Nyeri merupakan bentuk ketidaknyamanan yang dapat dialami seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi dispepsia meliputi ketidakteraturan makan, makanan atau minuman iritatif, tingkat stres, aktivitas sehari hari. Desain penelitian menggunakan Diskriptif Analitik. Populasi dalam penelitian adalah seluruh pasien yang mengalami keluhan nyeri Abdomen di RS Amelia Pare Kediri. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu Purposive Sampling. Variabel dalam penelitian yaitu faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat Dispepsia pada pasien dengan keluhan nyeri Abdomen. Pengukuran tingkat Dispepsia pada pasien dengan keluhan nyeri Abdomen menggunakan Instrumen The Napean Dyspepsia Indexs (NDI). Hampir setengah responden mempunyai stres ringan dengan tingkat dispepsia sedang, setengah dari responden mempunyai aktivitas mandiri dengan tingkat dispepsia sedang, setengah dari responden mempunyai kebiasaan tidak sarapan dengan tingkat dispepsia sedang. Dispepsia yang menimbulkan nyeri abdomen dapat dilakukan manajemen nyeri meliputi pemberian terapi analgesik dan terapi nonfarmakologi berupa teknik relaksasi, distraksi, dan terapi musik. Edukasi dapat merubah perilaku, pengetahuan, sikap, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, yaitu dengan cara makan teratur, tidak menunda-nunda untuk makan, tidak makan makanan pedas dan asam.

Experience of Online Learning at Nursing Students Nurul Laili; Lilik Setiawan
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 7 No. 2 (2021): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Background: Online learning uses the capabilities of learning access, connection, flexibility, and interaction.Nursing students experience many changes in learning models, one of which is a laboratory and clinical practice activities. Purpose: This study focuses on student experiences, especially knowing the perceptions, expectations, and things that can support and hinder the online learning process. Methods: Qualitative research through a descriptive phenomenology approach to nine participants using the purposive sampling technique.The data were collected by interview and analyzed using the Colaizzi method. Result: This qualitative research resulted in 7 themes covering perceptions of the use and change of supporting facilities, financial perceptions of online learning, psychological perceptions of online learning, innovation and creativity in thinking, accessibility to learning, family support and learning motivation. Thematic analysis is obtained from theme 1 has 2 categories and 3 codings, theme 2 has 2 categories and 3 codings, theme 3 has 3 categories and 7 codings, theme 4 has 1 categories and 2 codings, theme 5 has 2 categories and 2 codings, theme 6 has 2 categories and 4 coding, theme 7 has 1 categories and 2 coding. The online learning experience during the Covid-19 pandemic for students provides an overview of alternatives that can be used as references for lecturers in assessing and evaluating learning outcomes, perceptions, expectations, and things that can support and hinder students in online learning. Conclusion: The results of the research as an evaluation material for lecturers so that learning can be carried out effectively. The data obtained from the research results can be used as input in scientific development about online learning experiences and can be used as competency parameters that must be possessed by nurses.

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN RESIKO JATUH PADA PASIEN FRAKTUR DI RSUD MARDI WALUYO BLITAR Nurul Laili
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 14, No 2 (2019): October
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Pendahuluan : Kejadian Fraktur menjadi masalah kesehatan dunia. Mobilitas transportasi yang semakin tinggi berakibat terjadinya kecelakaan dan menjadi penyumbang terbesar kejadian Fraktur. Keterbatasan aktifitas fisik pada kondisi Fraktur dapat meningkatkan kejadian jatuh pada saat perawatan di Rumah Sakit. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi hubungan tingkat aktifitas fisik terhadap kejadian resiko jatuh pada pasien Fraktur. Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang mengalami Fraktur. Tehnik sampling yang di gunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien Fraktur yang di rawat di RSUD Mardi Waluyo Blitar pada bulan April-Mei 2019 sebanyak 42 responden. Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan Uji Korelasi Pearson.Hasil : Hasil Uji Korelasi Pearson diperoleh nilai Significancy p value 0,000, artinya ada hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan resiko jatuh pada pasien Fraktur di RSUD Mardi Waluyo Blitar.Analisis:Semakin tinggi tingkat aktifitas pasien dengan fraktur melakukan tindakan atau aktifitas fisik, semakin tinggi resiko jatuh yang akan di alami pasien tersebut. Fraktur menyebabkan penurunan kemampuan aktifitas atau rentang pergerakan. Aktifitas fisik merupakan gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi.Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat aktifitas fisik yang sedang berhubungan dengan kejadian resiko jatuh yang rendah dengan analisis keeratan hubungan kedua variable tersebut lemah. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan seorang perawat dapat mengidentifikasi pasien yang mengalami resiko jatuh dengan memberikan tanda (gelang kuning) dan memberikan alat bantu pengaman bagi pasien yang beresiko tinggi sebagai bentuk manajement pasien safety.

Hubungan Diabetes Self-Management Dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RS Amelia Pare Kediri Nurul Laili
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 12, No 1 (2017): March
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Diabetes self management require compliance with complex management regimens to achieve glycemic control. Management of diabetes mellitus begins with the setting of food, physical exercise, weight control and optimal adjustment of medication. Treatment of diabetes mellitus to improve the quality of life of patients and prevent complications makrovasculer and mikrovasculer. The purpose of this research is to identify the relationship of diabetes self-management to the quality of life of patients with diabetes mellitus type 2. The design used in this study was cross sectional. The population in this study were all patients with diabetes mellitus type 2. The sample in this study are patients with diabetes mellitus type 2 who came controls on poli Amelia Pare Hospital in September 2016. The analysis performed in this study using Spearman Rank Correlation. Obtained value of Rho = 0.33 which indicates the level of relationship is. Statistical test value t = 7.23 is greater than t table = 2.457, then H₁ acceptable and it can be concluded that there is a relationship between diabetes self-management and quality of life mellitus type 2 diabetes patients with a degree of closeness of the relationship that is being nurses in providing nursing care also pay attention to the patient's needs will be perceptions about the treatment. Nurses as educators can provide explanations and correct health information about treatment and care so that quality of life can be achieved. Keyword: Diabetes Self-Management, Quality of life, Diabetes Mellitus tipe 2

A Description Of The Patient's Perception Of Leprosy In Kediri City Leprosy Hospital Wahyu Tanoto; Nurul Laili
Journal of Applied Nursing and Health Vol. 4 No. 2 (2022): Journal of Applied Nursing and Health
Publisher : Chakra Brahmanda Lentera Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55018/janh.v4i2.116

Background: Leprosy is a disease caused by an infection of germs/bacteria that first attacks the peripheral nerve, then attack the skin, mouth mucosa, upper respiratory tract, reticuloendothelial system, eyes, muscle, bone, and testis, except central nervous. Perception is preceded by the process of sensing, which is the process of receiving the stimulus by the individual through the sensor device, or the process does not stop, but the stimulus is continued, and the following process is a preliminary process of the perception process. Methods: The purpose of this research is to know the description of patient perception of leprosy. Descriptive research design, as well as a large sample of 18 respondents who meet the criteria of research by using purposive sampling technique, instrument in the form of questionnaires, by using a single variable that is Patient Perception Perceptions About Leprosy Kediri. Data are measured and analyzed using percentage formulas and interpreted quantitatively. Results: In getting all the respondents, as many as 18 have a positive perception. Moreover, none of the respondents had a negative perception. This is caused by several factors influencing the patient's perception of leprosy: education and work. Conclusion: The discussion results found that education and occupational factors can affect the positive perception of patients about leprosy, and it is expected that leprosy patients diligently perform treatment and still perceive leprosy disease towards the positive.

Model Mekanisme Pertahanan Diri dan Kualitas Hidup pada Penderita Pasca Stroke Nurul Laili
INDOGENIUS Vol 2 No 1 (2023): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v2i1.160

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan model mekanisme pertahanan diri dengan kualitas hidup pada penderita pasca Stroke Metode: Jenis penelitian menggunakan korelasional, desain penelitian nya cross sectional, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita pasca Stroke. Tehnik sampling menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita Pasca Stroke di RS Amelia Pare pada bulan Agustus - Oktober 2022 sebanyak 47 responden. Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan Korelasi Rank Spearman. Hasil: Hasil Uji Korelasi Rank Spearman diperoleh nilai dari Rho = 0,55 yang menunjukkan tingkat hubungan kuat. Nilai uji statistik t hitung = 5,25 lebih besar dari nilai t tabel = 2,000, maka H₁ diterima artinya ada hubungan antara model mekanisme pertahanan diri dengan kualitas hidup pada penderita pasca Stroke di RS Amelia Pare. Kesimpulan: Mekanisme pertahanan diri pada penderita Pasca Stroke cukup efektif untuk menjadikan seseorang yang mengalami masalah fisik dan psikis mampu beradaptasi dengan baik dan positif, sehingga mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Disarankan kepada semua pihak yang terlibat, terutama pada proses rehabilitasi yang melibatkan keluarga, masyarakat dan pelayanan kesehatan agar dapat memberikan motivasi, optimalisasi kelompok khusus yang saling memberi support (peer group), penerimaan kondisi oleh keluarga, dan lingkungan yang ramah pada penderita dengan kecatatan fisik Pasca Stroke.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Penyitas Covid-19 Nurul Laili; Enur Nurhayati Muchsin
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan: Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Penyintas Covid-19 umumnya masih merasakan ada masalah penurunan fisik dan psikologis. Efek dari kondisi yang berlangsung secara berkepanjangan berdampak pada kualitas hidup. Kualitas hidup merupakan elemen yang memotivasi kehidupan, pengalaman fisik dan psikis individu yang mampu merubah eksistensi individu di masa depan, status sosial dan karakteristik individu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup penyitas Covid-19. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Variabel independent meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan, status pernikahan, dan sistem dukungan. Variabel dependent adalah kualitas hidup. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, pada bulan Agustus 2021. Populasi penelitian adalah semua penyitas Covid-19. Besar sampel yaitu 64 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan data demografi dan questioner sistem dukungan. Pengukuran kualitas hidup menggunakan WHO-QoL. Analisa data menggunakan chi square. Hasil penelitian menyebutkan ada hubungan antara usia (p-value 0.032), pendidikan (p-value 0.043), status pekerjaan (p-value 0.039), dan sistem dukungan (p-value 0.001) dengan kualitas hidup penyitas Covid-19. Semakin tua individu akan muncul rasa putus asa dan semakin menurun kualitas hidup. Kualitas hidup akan meningkat seiring dengan lebih tingginya tingkat pendidikan yang didapatkan oleh individu. Kondisi individu yang mempunyai pekerjaan layak, secara fisik kebutuhan tercukupi dan psikologis mengalami penurunan kecemasan. sistem dukungan berasal dari lingkungan keluarga, masyarakat dan fasilitas fisik yang layak dan memadai sehingga dapat menunjang kehidupan seseorang. Peningkatan peran keluarga, masyarakat dan pelayanan kesehatan diharapkan mampu menjadi wadah untuk saling berbagi aktivitas dan kepentingan sosial yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup individu.

Title

Found 15 Documents
Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title Search

Found 15 Documents Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title

Found 15 Documents
Search