Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa Tata, Hernita; Linar, Cut
Jurnal Kesehatan Global Vol 7, No 2 (2024): Edisi Mei
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v7i2.6012

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan faktor penting dalam mencegah penyakit dan meningkatkan kualitas hidup, namun implementasinya di sekolah dasar masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang sanitasi dasar dengan PHBS pada siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Jangka Kabupaten Bireuen. Menggunakan desain cross-sectional, penelitian ini melibatkan populasi sebanyak 173 siswa, dengan sampel 52 siswa perempuan kelas IV dan V yang dipilih melalui stratified random sampling. Kriteria inklusi meliputi kehadiran saat pengumpulan data, kemampuan membaca dan menulis, serta kesediaan berpartisipasi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner tervalidasi dengan nilai Cronbach's Alpha 0,918 untuk variabel pengetahuan dan 0,907 untuk variabel sikap, dan dianalisis dengan uji Chi-Square. Hasil menunjukkan 50% siswa memiliki pengetahuan baik, 42,3% memiliki sikap positif, dan 32,7% menerapkan PHBS dengan baik. Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan (p=0,005) dan sikap (p=0,007) tentang sanitasi dasar dengan PHBS. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi antara PHBS dengan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap sanitasi dasar. Diharapkan sekolah dan guru dapat berperan lebih besar dalam menyediakan pendidikan dan fasilitas sanitasi dasar, serta tenaga kesehatan dapat meningkatkan pendidikan kesehatan.
PENYULUHAN PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMKS KESEHATAN DARUSSALAM LHOKSEUMAWE Wulandari, Wulandari; Linar, Cut; Rahmadhani, Novie; Silvany, Weny; Bara, Riccha Aulia Batu; Jannah, Miftahul; Asyura, Siti; Zati, Ria
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23677

Abstract

Masa remaja merupakan tahapan kritis kehidupan, sehingga periode itu diketegorikan rawan dan mempunyai risiko kesehatan tinggi. Salah satu masalah gizi utama yang juga banyak dialami oleh remaja adalah Anemia. Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam sel darah merah berada di bawah normal. Remaja adalah salah satu kelompok rentan anemia karena mengalami pertumbuhan sangat pesat.Menurut WHO, anemia ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) 12,0 g/dl pada wanita dan 13,0 g/dlpada pria). Remaja putri merupakan salah satu kelompok wanita berisiko mengalami anemia selain ibu hamil. Remaja putri menjadi rentan untuk mengalami anemia disebabkan kebutuhan zat gizi yang lebih besar di usia remaja, kebutuhan zat besi yang tinggi pada masa pertumbuhan, dan adanya siklus.Anemia menyebabkan penurunan imunitas, konsentrasi belajar, kebugaran dan produktifitas. Bila dibiarkan dapat memberikan efek dikemudian hari seperti hamil dengan anemia serta berpengaruh pada bayi yang dilahirkan. Maka skrinning anemia perlu dilakukan sejak dini, saat masa remaja atau kanak-kanak. Metode pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan tindakan yang melibatkan kolaborasi dengan pihak guru dan siswi dalam proses perancangan dan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui observasi, wawancara dan PBL terhadap 25 orang remaja putri di SMKS Kesehatan Darussalam Lhokseumawe. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan atau pemahaman siswi (remaja putri ) terhadap konsep anemia. Ini merupakan solusi efektif dalam meningkatkan Pengetahuan siswi terhadap anemia, karena terlibat aktif dalam proses relevan terjadi dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan meningkatnya pengetahuan tentang anemia siswi lebih mudah tanggap dalam mencegah anemia dengan memperhatikan kecukupan zat besi terutama saat menstruasi atau setelah menstruasi sehingga kadar hemoglobin tetap stabil dan tekanan darah normal. Dalam keadaan tubuh yang stabil maka mudah bagi siswi untuk tetap beraktivitas dan mengikuti proses belajar mengajar dengan eektif dan efisien..
Edukasi Tentang Tanda Bahaya Pada Kehamilan di BPM Salabiah Kota Lhokseumawe Linar, Cut; Muammar, Muammar; Wulandari, Wulandari; Aulia, Nelly; Lageana, Zizah; Humaira, Fira Al
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i2.2331

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2021), AKI di Indonesia mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu faktor utama tingginya AKI adalah keterlambatan dalam mengenali dan menangani tanda bahaya kehamilan. Terdapat tiga jenis keterlambatan yang sering terjadi, yaitu keterlambatan dalam mengenali tanda bahaya, keterlambatan dalam mengambil keputusan untuk mencari pertolongan, dan keterlambatan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Hal ini menunjukkan pentingnya program edukasi dan penyuluhan kesehatan ibu hamil, terutama di daerah dengan akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan. Selain itu, rendahnya tingkat pemeriksaan kehamilan secara rutin juga menjadi faktor risiko dalam keterlambatan deteksi tanda bahaya kehamilan. Studi yang dilakukan oleh Hidayat et al. (2022) menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan antenatal care (ANC) secara teratur memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan yang tidak terdeteksi sejak dini. Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan minimal empat kali selama kehamilan sangat dianjurkan untuk mendeteksi tanda bahaya sejak dini dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Pelaksanaan kegiatan pengabmas tentang Edukasi mengenai tanda bahaya kehamilan untuk Meningkatkan Kesadaraan ibu hamil mengani tanda bahaya kehamilan di BPM Salabiha Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe pada tanggal 02 Februari 2025 dari jam 09.00 Wib sampai dengan 11.00 Wib dengan dihadiri oleh 3 orang ibu hamil. Peserta pengabdian 1 orang ketua dan anggota 2 orang anggota berupa Dosen serta bidan Salabiah selaku pemilik BPM. Kegiatan ini memerlukan aktifitas yang berkelanjutan antara pihak kampus dengan lokasi pengabdian, sehingga solusi yang ditawarkan dalam kegiatan pengabdian kali ini mampu menjadi solusi permanen dan dapat dimaksimalkan oleh pihak mitra yang bekerjasama dengan dosen yang melakukan kegiatan pengabdian.