Latar Belakang: Tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah sistolik lebih dari 90 mmHg dikenal sebagai hipertensi dan jumlah orang yang menderita hipertensi semakin meningkat seluruh dunia . terapi farmakologi untuk hipertensi, termasuk diuretik, ACEI, beta bloker, ARB dan CCB telah direkomendasikan untuk penderita hipertensi, sehingga diperlukan evaluasi penggunaan obat antihipertensi. Tujuan: Mengetahui penggunaan obat antihipertensi pada pasien rawat jalan di RSI Siti Rahmah Padang ditinjau dari segi ketepatan pasien, indikasi, obat dan dosis. Metode: Dalam penelitian ini menggunakan studi deskriptif menggunakan data sekunder seperti catatan medis pasien hipertensi dan resep pada bulan Januari hingga Desember 2023. Metode pengambilan sampel yaitu purposive sampling, sampel yang diambil 200. Data-data tersebut akan dibandingkan dengan pedoman dari Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI 2021). Analisis data yang digunakan adalah analisis data univariat yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan penggunaan obat antihipertensi ketepatan pasien 100%, indikasi 100%, obat 96,5%, dan dosis 100%. Terdapat 3,5 % ketidaktepatan obat. Kesimpulan: Bahwa evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien rawat jalan di RSI Siti Rahmah Padang pada 200 data dapat disimpulkan manajemen hipertensi yang tepat dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular untuk memastikan pengobatan hipertensi yang sesuai kondisi pasien agar tetap optimal, aman, serta efektif tanpa menyebabkan komplikasi. Penelitian yang telah dilakukan didapatkan ketidaktepatan obat mungkin karena ada beberapa penyebab yang mempengaruhinya.