Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Aplikasi Beberapa Rekomendasi Pemupukan Dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Jagung Pulut (Zea mays ceratina L.): Application Of Some Fertilization Recommendations And Its Impact On Growth And Production Of Waxy Corn (Zea mays ceratina L.) Nurdin, Linda; Rukka, Hermaya; Kaharuddin, Kaharuddin
Jurnal Agrisistem Vol. 19 No. 2 (2023): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v19i2.296

Abstract

Tanaman jagung membutuhkan unsur hara yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya, tetapi seringkali dalam praktiknya, pemupukan dilakukan dengan dosis yang tidak sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terganggu dan produksi yang diperoleh tidak optimal. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, dari Maret sampai dengan Juni 2020. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 3 perlakuan, yaitu P0 (pemupukan berdasarkan kebiasaan petani, sebagai kontrol), P1 (Pemupukan berdasarkan KATAM Terpadu), dan P2 (Pemupukan berdasarkan bagan warna daun, BWD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan berdasarkan BWD menghasilkan tinggi tanaman tertinggi, pada 14 HST (39,17 cm), 28 HST (113,33 cm), dan 35 HST (175,67 cm) dan berbeda nyata dengan pemupukan berdasarkan kebiasaan petani. Begitu juga pada jumlah daun, pemupukan berdasarkan BWD tertinggi pada 21 HST (6,40 helai), 28 HST (8,00 helai), dan 35 HST (8,73 helai) dan berbeda nyata dengan pemupukan berdasarkan kebiasaan petani. Pemupukan berdasarkan KATAM Terpadu memberikan hasil berat segar tertinggi yaitu (120,53 g plot-1), walaupun berbeda tidak nyata dengan pemupukan berdasarkan BWD (105,00 g plot-1) tetapi berbeda nyata dengan pemupukan berdasarkan kebiasaan petani (84,55 g plot-1).
RESPONS WANITA TANI TERHADAP PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH NAGA MERAH (Hyloscereus Pholyrhizus) DENGAN PENAMBAHAN JAHE SEBAGAI MINUMAN HERBAL: Response of Female Farmers to the Addition of Red Dragon Fruit Peel Waste (Hyloscereus pholyrhizus) With the Addition of Ginger as a Herbal Drink Muzakkir, Muzakkir; Rukka, Hermaya; Hamzah, Pratiwi; Fitriani, Fitriani; Suparningtyas, Juniza Firdha
Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan Vol. 20 No. 1 (2024): Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr-sosekpenyuluhan.v20i1.324

Abstract

 Minuman herbal merupakan minuman dari bahan alami dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain khaisatnya, minuman herbal juga digemari masyarakat karena rasanya sehingga uji organoleptik minuman herbal penting dilakukan sebelum dilakukan penyuluhan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui respons wanita tani terhadap pembuatan minuman herbal dari kulit buah naga merah dengan penambahan jahe serta untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan wanita tani terhadap pembuatan minuman herbal dari kulit buah naga merah dengan penambahan jahe. studi ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Polbangtan Gowa dan penyuluhan dilaksanakan di Desa pencong, Kecamatan biringbulu, Kabupaten Gowa. Metode kajian yang digunakan adalah metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga menghasilkan 12 unit percobaan dengan masing-masing percobaan yaitu P0 = Tanpa perlakuan (kontrol), P1 (Kulit buah naga merah 90% : jahe 10%), P2 (Kulit buah naga merah 80% : jahe 20%), P3 (Kulit buah naga merah 70% : jahe 30%). Hasil studi menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan kulit buah naga merah dengan jahe sangat berpengaruh terhadap rasa, aroma, dan warna minuman herbal. Evaluasi penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebesar 24,4%, peningkatan sikap sebesar 18,8% dan peningkatan keterampilan sebesar 21,6% sehingga diperoleh efektivitas penyuluhan sebesar 51,35% dengan kriteria efektif serta diperoleh respons wanita tani sebesar 79,1 dengan kriteria sangat merespons.
FAKTOR KARAKTERISTIK DAN RESPONS ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI MAWAR TERHADAP ADOPSI INOVASI HIDROPONIK SISTEM WICK DALAM PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN UNTUK BUDIDAYA SELEDRI: Characteristic Factors and Responses of Mawar Women Farmers Group Members to the Adoption of the Wick System Hydroponic Innovation in Utilizing Yard Land for Celery Cultivation Rafika Dewi Pratiwi; Sigollo, Kahar; Rukka, Hermaya
Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan Vol. 21 No. 1 (2025): Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr-sosekpenyuluhan.v21i1.421

Abstract

Budidaya tanaman dengan sistem hidroponik dapat menjadi pilihan dalam pemanfaatan lahan pekarangan, sebagai solusi atas menyempitnya lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis korelasi antara karakteristik anggota Kelompok Wanita Tani Mawar (KWTM) dengan tingkat adopsi inovasi hidroponik sistem wick dalam pemanfaatan pekarangan untuk budidaya seledri (Apium graveolens L.), dan 2) menganalisis respons anggota KWTM terhadap inovasi hidroponik sistem wick pada budidaya seledri. Penelitian dilaksanakan di KWTM Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Dalam penelitian ini, semua petani yang terhimpun dalam KWTM adalah Faktor x, dengan variabel: umur petani (x1), tingkat pendidikan (x2), status dalam kelompok (x3), minat usaha tani (x4), dan tingkat adopsi inovasi petani adalah faktor y. Untuk melihat korelasi variabel x dengan variabel y digunakan analisis korelasi Rank-Spearman. Evaluasi penyuluhan dilakukan untuk mengetahui respons anggota KWT terhadap inovasi hidroponik sistem wick dalam pemanfaatan pekarangan untuk budidaya seledri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur berkorelasi negatif sangat nyata (r = -0,677**), tingkat pendidikan (r = 0,421*, dan minat usaha tani (0,460*) berkorelasi nyata, sementara status dalam kelompok berkorelasi tidak nyata (0,263tn), dengan tingkap adopsi. meningkatkan pengetahuan (51,8%), sikap (44,6%) dan keterampilan (49,6%), dengan efektivitas penyuluhan sebesar 71,87% (kategori efektif).
Tingkat Adopsi Inovasi Wanita Tani Terhadap Pengolahan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Menjadi Abon Aimanah, Ummu; Munira, Munira; Pengerang, Fitrah; Rukka, Hermaya; Awalia, Pertiwi
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 7 Nomor 2 Oktober 2024
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gatj.v0i0.3860

Abstract

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur pangan yang bermanfaat bagi tubuh karena sangat bergizi dan rendah lemak. Pengolahan jamur tiram putih menjadi abon adalah salah satu solusi alternatif pangan nabati, jamur tiram putih dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati pengganti daging, sehingga turut berkontribusi dalam upaya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas. Abon merupakan salah satu pangan yang banyak dikenal masyarakat, sehingga produk jamur abon dapat dikembangkan menjadi produk olahan yang sangat menjanjikan.Tujuan dalam pengolahan abon jamur tiram putih adalah untuk mengetahui tingkat adopsi inovasi wanita tani terhadap pengolahan jamur tiram putih menjadi abon, keuntungan abon jamur tiram putih dan untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan keterampilan kelompok wanita tani dalam pengolahan jamur tiram putih menjadi abon. Metode dalam kajian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati adalah Rasa, Tekstur, Aroma dan Warna. Hasil kajian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik yaitu P1 dengan bahan dasar jamur tiram putih 1000g dan cabai rawit 100g dengan nilai rata-rata uji organoleptik rasa 3,43, tekstur 3,4, aroma 3,08 dan warna 3,71.