Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS GERAKAN TENDANGAN MAWASHI-GERI CABANG OLAHRAGA KARATE PADA ATLET FORKI KABUPATEN JOMBANG Nenggar, Aditya Harja
Bravo's : Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Vol 2, No 4 (2014): Artikel 1 (Desember)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/bravos.v2i4.267

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan data yang akurat tentang analisis kecepatan, ketepatan tendangan Mawashi-Geri, dengan profil sudut segmen tubuh, serta tahapan gerakannya. Subjek penelitian ini adalah 4 atlet dengan massa badan yang berbeda.`Penelitian ini dilaksanakan menggunakan jenis penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kuantatif, yaitu mendeskripsikan tahapan-tahapan gerakan tendangan Mawashi-Geri serta menyajikan pengukuran dan perhitungan menggunakan program software Dartfish yang berkaitan dengan pengukuran sudut-sudut segmen tubuh, kecepatan gerakan tendangan Mawashi-Geri secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Hasil penelitian dan diskusi serta keputusan Expert Judgment dapat disimpulkan sebagai bahwa kecepatan, ketepatan dan sudut segmen tubuh, tendangan Mawashi-Geri karateka FORKI Kabupaten Jombang yang paling cepatĀ  pada kecepatan rata-rata adalah pada karateka B tendangan yang pertama dengan kecepatan 24m/s, dan untuk tendangan Mawashi-Geri yang paling lambat adalah pada karateka A tendangan kedua dengan kecepatan 13,5m/s. Sedangkan untuk kecepatan tendangan sesaat perkenaan target adalah karateka C tendangan pertama dengan kecepatan 76,2m/s, dan yang paling lambat adalah karateka A tendangan yang keempat dengan kecepatan 45,8m/s. Adapun hasil analisis sudut-sudut segmen tubuh para subjek penelitian pada saat melakukan tendangan Mawashi-Geri adalah sudut bukaan kaki antara 128,20 sampai dengan 142,80. Pada sudut kemiringan tubuh antara 146,00 sampai dengan 158,90. Untuk sudut perputaran kaki tumpuan antara 119,40 sampai dengan 178,90, serta pada sudut perputaran pinggul dan kaki tendangan antara 96,30 sampai dengan 135,60. Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa sudut bukaan kaki yang terlalu besar akan memberikan efek sedikit memperlambat laju tendangan Mawashi-Geri. Namun sudut bukaan kaki akan optimal ketika dibantu dengan sudut kemiringan tubuh serta perputaran kaki tumpuan dan perputaran pinggul dan kaki tendangan.
The Effect of Small Games on Motivation to Participate in Physical Education Sulistyo, Yully Wahyu; Nenggar, Aditya Harja
JOURNAL RESPECS (Research Physical Education and Sports) Vol. 6 No. 1 (2024): Journal RESPECS (Research Physical Education and Sport)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/respecs.v6i1.8027

Abstract

This study aims to determine the influence of small games on motivation in participating in PJOK learning. This research method uses pseudo-experiments. The sample was taken from 34 learners. The sampling technique uses cluster random sampling. Instruments used to measure student motivation using questionnaires. The data analysis technique used is the T-test (paired test)h, calculated with the help of SPSS 27. Based on the data that has been calculated, the result of the calculated t-value is 4.5467. In contrast, the probability value (sig) = 0.00 can be seen that the probability (sig) of 0.00 < 0.05, then H0 is processed, and H1 is accepted. This means that small games significantly influence motivation in participating in PJOK learning. Recommendations for future research researchers include developing game models that can increase motivation and other variables in PJOK learning so that learning objectives can be achieved.
Improved learning outcomes for 60 meter sprint running using traditional games in SDN Pulo Lor 1 Class VI Kabupaten Jombang. Hidayat, Zakaria Wahyu; Hamid, Faisol; Nenggar, Aditya Harja
PHEDHERAL Vol 21, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/phduns.v21i2.93794

Abstract

Mastery of basic running movements is a basic element in running, especially short distance running. The benchmark for success in running training is students' mastery of basic running movements. Students in elementary schools generally do not have good skills, so this element of movement must receive priority in development. One of the important running numbers is speed. When doing basic running training, it turns out that the ability in this matter is still low. The running ability of class VI students at SD Negeri Pulo Lor 1 Jombang Regency is still low. Classroom action research was then carried out to see the improvement in learning outcomes of 49 students by providing treatment with the black and green and gobak sodor games. Conclusions of the research on the results of learning skills for running a short distance of 60 meters using traditional games for class VI students at SD Negeri Pulo Lor 1 Jombang. On average there was an increase in results starting from cycles I and II which had been given from cycles I and cycles II an increase of 34.7%. The average score shows the student's level of completeness. By implementing this traditional game, students' learning skills improve and teachers are more creative and innovative in managing learning.
Kejuaraan UPJB Cup untuk Melatih Mental Atlet Karate Kabupaten Jombang Hidayat, Zakaria Wahyu; Nenggar, Aditya Harja; Hamid, Faisol; Zen, Mohammad Zaim
INSAN CENDEKIA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2025): INSAN CENDEKIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46838/ic.v3i3.867

Abstract

Karate adalah seni bela diri tanpa senjata yang ampuh dan bertujuan untuk mengatasi segala bentuk rintangan, yang dicapai dengan mengembangkan kepribadian melalui latihan-latihan tertentu. Mempersiapkan atlet untuk bertanding membutuhkan latihan mental yang dilakukan secara sistematis dan sejak dini. Latihan ini bertujuan untuk mencapai performa maksimal dengan melibatkan empat unsur penting, yaitu kemampuan fisik, teknik, taktik, dan mentalitas. Unsur-unsur tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Namun, kesiapan mental seringkali menjadi faktor penentu, terutama ketika atlet sudah memiliki kondisi fisik, teknik, dan taktik yang baik tetapi mengalami penurunan mental saat pertandingan. Latihan mental sangat penting untuk membangun kesiapan mental yang tangguh, terutama dalam menghadapi tekanan pertandingan. Teknik latihan mental melibatkan berbagai aspek psikologis yang dirancang untuk meningkatkan kualitas mental atlet. Tiga teknik utama latihan mental mendapat perhatian khusus dalam mempersiapkan atlet untuk bertanding. Latihan mental yang tepat diharapkan dapat membantu atlet mencapai performa terbaiknya. Mentalitas seorang juara bukanlah keterampilan bawaan melainkan dikembangkan melalui pengaruh lingkungan sekitar dan tekad pribadi atlet. Oleh karena itu, latihan mental yang efektif berperan penting dalam membangun kesiapan mental yang tangguh, sehingga para atlet dapat bersaing dengan sebaik-baiknya di arena pertandingan.