Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Integrasi Garis dan Sudut dalam Matematika dengan Nilai – Nilai Islam Putra, Firnanda Pradana; Rifaldi, Rifaldi
Kaunia: Integration and Interconnection Islam and Science Journal Vol. 20 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kaunia.4818

Abstract

Integrating or connecting mathematics with Islamic values can add to the treasures of knowledge and increase the level of our faith in Allah SWT. Apart from that, it is hoped that the integration of mathematics with Islamic values will form good Muslim personal character. Mathematics is a branch of science that has several characteristics, namely hierarchical or orderly, autonomous and consistent. This is of course closely related to the condition of Islamic values, one example of which is the prayer service which has one of the pillars, namely the pillars of meaning or order. A Muslim who performs prayer is certainly obliged to understand the pillars of prayer, including being orderly, if he intentionally leaves them, the prayer will be invalid. Related to orderliness, namely that it is carried out sequentially and consistently. This research aims to integrate Islamic values with lines and angles in mathematics. This research uses a literature study method with activity steps, namely reading and recording relevant and authentic sources, managing research materials, critically reviewing knowledge, ideas or findings in the literature and formulating specific theoretical and methodological contributions. The research results show that when a Muslim wants to stand perfectly in prayer, he forms an upright position in a straight line or forms a 180 angle0. Other movements in prayer, if observed, will form certain angles which, if added together, will form a full circle with a size of 3600. The results of the next study are that someone who is studying in class or at science councils will be shown to obtain angle measurements based on the level of knowledge they have. The context of degrees in mathematics means the measurement of angles depicted on a flat plane. This is in accordance with the quotation of the verse from the Qur'an, "Allah raises the rank of those who believe and have knowledge several degrees" (Mujadalah: 11).
PELEVELAN PENALARAN SISWA KELAS 11 SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET Putra, Firnanda Pradana; Irawan, Edy Bambang; Salahuddin, Muhammad
Dikmat: Pendidikan Matematika Vol 2, No 02 (2021): Oktober 2021
Publisher : STKI Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.711 KB) | DOI: 10.56842/dikmat.v2i02.85

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melevelkan penalaran siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan taksonomi SOLO yang terdiri dari level prastruktural, unistruktural, multistruktural, relasional, dan extended abstract sesuai kondisi sebenarnya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, yakni siswa I dalam memecahkan masalah barisan dan deret untuk butir soal nomor 1, 2, dan 3 berturut-turut dapat dikategorikan pada level unistruktural, unistruktural, dan prastruktural. Siswa II dalam memecahkan masalah barisan dan deret untuk butir soal nomor 1, 2, dan 3 berturut-turut dapat dikategorikan pada level prastruktural, unistruktural, dan unistruktural, serta siswa III dalam memecahkan masalah barisan dan deret untuk butir soal nomor 1, 2, dan 3 berturut-turut dapat dikategorikan pada level unistruktural, prastruktural, dan prastruktural.
Mengenal Kemampuan Berpikir Siswa Mts Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Rasidi, Muhammad; Putra, Firnanda Pradana
Borneo Journal of Science and Mathematics Education Vol 2 No 2 (2022): Borneo Journal of Science and Mathematics Education, June 2022
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/bjsme.v2i2.6022

Abstract

Beberapa siswa di tingkat SMP/MTs masih memiliki kemampuan berpikir kreatif yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa MTs kelas VII dalam pemecahan masalah matematika tentang materi bangun datar atau geometri dua dimensi. Kriteria kemampuan berpikir kreatif meliputi kelancaran, keluwesan dan kebaruan. Jenis penelitian ini menggunakan metode penlitian deskriptif kualitatif tentang pemecahan masalah bangun datar. Subjek penelitian diambil dari 10 siswa MTs kelas VII dengan memberikan soal tes pemecahan masalah matematika, wawancara dan dokumentasi. Hasil analisis data ini menunjukkan bahwa soal tes yang berbentuk pemecahan masalah sangat cocok untuk melatih kemampuan berpikir kreatif siswa dan menjadikan siswa semakin berkembang dan percaya diri pada saat pembelajaran berlangsung.
Pendampingan Pembuatan Video Pembelajaran Kadir, Marniati; Juhairiah, Juhairiah; Saugi, Wildan; Putra, Firnanda Pradana; Rahayu, Angger; Pradana, Putra; Yosinta, Yosinta
SIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): SIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Januari 2023
Publisher : FTIK UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan pada abad ke 21 ini penuh tantangan, khususnya bagi guru. Tantangan yang dihadapi salah satunya pada dunia teknologi, teknologi berkembang sangat pesat, serta berperan penting dalam dunia pendidikan saat ini. Perkembangan teknologi tentunya membuat guru merasa dituntut melek teknologi agar mereka tidak ketinggalan zaman dan tentunya guru yang melek teknologi dapat memberikan suatu proses pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami siswa. Selain itu guru dapat membantu siswa menjadi kolaboratif, pemecah masalah, pelajar kreatif melalui penggunaan TIK sehingga dapat menyiapkan mereka siap kerja.[1] Melek teknologi menjadi keharusan di saat proses pembelajaran berubah semenjak tahun 2019, dimana seluruh dunia digemparkan oleh virus covid-19. Akibat adanya virus corona ini khususnya dunia pendidikan telah dialihkan pada pembelajaran online. Pembelajaran online ini tentunya dilakukan oleh seluruh stekholder pendidikan. Adapun menurut Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim mengimbau bahwa proses pembelajaran harus dilakukan secara online mengingat jumlah pasien covid-19 terus meningkat, adapun sesuai nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 terkait pembelajaran Daring dan Bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan Penyebaran Covid-19. Peran guru dalam pembelajaran daring ini sangat penting. Dimana proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar dibutuhkan guru-guru yang kreatif dan guru yang pandai teknologi. Pendampingan video pembelajaran merupakan proses dapat dilalui oleh setiap pengajar. Dan proses pelatihan ini sangat membantu bagaimana proses pembelajaran yang dimaksud. Sehingga guru-guru tidak lagi kesulitan dalam mengembangkan dan menjalani proses pembelajaran yang bervariasi. Ditambah lagi dengan kemajuan tekhnologi yang berkembang sangat pesat// sehingga mampu mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas