Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ethnomedicinal Study and Phytochemistry Analysis of Antihypertensive and Anticholesterol Plants in Sukaharja Village, Lebak Regency, Banten Province, Indonesia Rindita, Rindita; Sherley , Sherley; Dewantara, Muhammad Alifian; Akhmal, Muhammad Nur
BIODIVERS - BIOTROP Science Magazine Vol. 4 No. 1 (2025): Vol. 4 No. 1 (2025): BIODIVERS Volume 4 No. 1 (2025)
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Medicinal plants are still used by people to treat many diseases, such as to lower cholesterol levels and hypertension. In Sukaharja Village, Lebak Regency, Banten Province, Indonesia, for example, the Baduy tribe still believe in practicing traditional medication. The village location is far away from the nearest health facilities. This ethnomedicinal study was conducted in the year 2023 by applying a quantitatively descriptive method. Data were collected by interviewing several respondents selected by purposive and snowball sampling methods. The list of plants was then verified by field observation, followed by species authentication, and use value (UV) calculation. Fresh samples of plants were made into simplicia and underwent phytochemical screening, including a TLC test, in a laboratory. From 50 respondents, we obtained information on 21 plant species used to lower cholesterol levels and for treating hypertension. The highest UV of plants used to lower cholesterol levels were Peperomia pellucida (0.56) and Annona muricata (0.52), while for treating hypertension were A. muricata (0.60), followed by Allium sativum (0.56). All of the plants used contained flavonoids, and selected plants examined by TLC test were revealed to be similar to quercetin. Traditional medication practices need to be preserved, which is as important as conserving medicinal plants that are precious biodiversity in Indonesia.
Inovasi pengharum ruangan sustainable: pelatihan lilin aromaterapi dan soy wax sachet di Rusunawa Rorotan Siska, Siska; Bariroh, Tahyatul; Fatmawati, Sofia; Rindita, Rindita; Riyanti, Hurip Budi; Yati, Kori
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.30886

Abstract

Abstrak Aromaterapi merupakan terapi pelengkap yang memanfaatkan minyak atsiri dari tanaman beraroma yang mudah menguap dan memberikan efek relaksasi serta manfaat kesehatan. Rusunawa Rorotan memiliki unit hunian terbatas sekitar 30 m², sehingga warga memerlukan kegiatan yang dapat menghilangkan kejenuhan sekaligus meningkatkan keterampilan. Tujuan utama kegiatan ini meliputi peningkatan pemahaman, penerapan gaya hiudp berkelanjutan, pengembangan keterampilan kreatif, penciptaan peluang ekonomi mikro, serta peningkatan kesejahteraan psikologis melalui stimulus olfaktori dan visual. Kegiatan meliputi registrasi, penyampaian materi, praktik pembuatan produk, serta evaluasi melalui pre dan post test. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta, terlihat dari nilai rata-rata pre-test dan post-test yang berturut-turut mencapai 65,8 dan 82,57, serta respons positif peserta terhadap produk yang mudah dibuat (100%), bentuk produk menarik (74%), dan  memiliki aroma wangi (67%) yang berdampak pada peningkatan mood.  Kesimpulan dari kegiatan ini, secara keseluruhan pelatihan aromaterapi tidak hanya mengurangi kejenuhan di lingkungan padat, tetapi juga mendorong transformasi kearifan lokal menjadi solusi kreatif dna berkelanjutan secara ekonomi bagi warga Rusunawa Rorotan.    Kata kunci: aromaterapi; dekoratif; essential oil; sustainable. Abstract Aromatherapy is a complementary therapy that utilizes essential oils from aromatic plants, which are volatile and provide relaxation and helath benefits. Rusunawa Rorotan has limited living units of approximately and health benefits. Rusunawa Rorotan has limited living units of approximately 30 m², residents face challenges related to psychological well-being and limited opportunities for skill development. This community-based training program aimed to enhance participants’ understanding of sustainable lifestyles, promote the practical application of aromatherapy, foster creative skills, generate microeconomic opportunities, and improve psychological well-being through olfactory and visual stimuli. The program consisted of registration, theoretical sessions, hands-on product-making workshops, and evaluation via pre- and post-tests. Results indicated a significant improvement in participants’ knowledge, with average pre-test and post-test scores rising from 65.8 to 82.57, respectively. Furthermore, participant feedback revealed that 100% found the products easy to make, 74% appreciated the attractive design, and 67% noted pleasant aromas that positively influenced mood. In conclusion, the aromatherapy training effectively alleviated mental fatigue in a densely populated environment and successfully transformed local traditional knowledge into innovative, sustainable, and economically viable solutions for the community of Rusunawa Rorotan. Keywords: aromatherahy; decorative; essential oil; sustainable.
Pelatihan Pembuatan Sabun Kertas Untuk Meningkatkan Kesadaran Sanitasi Di Pca Bukit Duri, Jakarta Selatan Fatmawati, Sofia; Rindita, Rindita; Bariroh, Tahyatul
Jurnal Dimas Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v5i2.75

Abstract

Lingkungan yang padat cenderung memiliki sanitasi lingkungan yang kurang baik, dikarenakan terbatasnya fasilitas, kurangnya pengetahuan serta kesadaran masyarakat sekitar terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Sanitasi lingkungan yang kurang baik dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit yang disebabkan infeksi mikroorganisme yang hidup di lingkungan dengan sanitasi yang kurang baik, seperti diare, tipes, atau iritasi pada kulit. Tangan merupakan organ yang banyak tercemar dan banyak digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti untuk makan, mengambil sesuatu, berjabat tangan, dan menyentuh benda-benda yang mudah terkontaminasi mikroorganisme seperti handphone, laptop, atau fasilitas umum lainnya. Mitra yang kami ajak kolaborasi terhadap kegiatan ini adalah Pengurus Cabang Aisyiyah (PCA) Bukit Duri, Jakarta Selatan. PCA ini terletak di lingkungan yang padat penduduk dan terbilang dekat dengan wilayah yang sanitasinya kurang baik karena terdapat kali/saluran air yang berbau, dekat dengan pangkalan angkutan umum yang masih banyak sampah dan berbau. Salah satu kegiatannya adalah menyampaikan tentang pentingnya sanitasi lingkungan yang baik, kesadaran cuci tangan pakai sabun (CTPS), salah satunya menggunakan sabun kertas yang akan kami buat agar lebih menarik, praktis, bisa dibawa kemana-mana, mudah disimpan sehingga tidak segan mencuci tangan dengan sabun. Mitra juga mengatakan belum ada yang melakukan kegiatan yang serupa sebelumnya di wilayah mereka. Kegiatan ini didukung adanya pre-test dan post-test yang menunjukkan hasil post-test lebih tinggi di semua soal yang diberikan dibandingkan dengan hasil pre-test. Kegiatan ini telah dipublikasikan melalui media massa online yaitu pada situs kabar pendidikan dan video pelaksaanaan yang sudah diunggah dalam kanal youtube.