Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

OPTIMALISASI KUALITAS ANAK PRA SEKOLAH MELALUI PELATIHAN KPSP DAN SKRINING STUNTING BAGI GURU PAUD mahalia putri, Nia clarasari; Retnosari, Ekadewi; Fatimah, Siti
Jurnal Salingka Abdimas Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v3i2.4790

Abstract

Peningkatan mutu anak menjadi tugas yang harus diemban secara bersama-sama, melibatkan keluarga, pendidik, orang tua, komunitas, dan pemerintah. Guru Paud sebagai ujung tombak pendidikan diharapkan bisa ikut berkontribusi melakukan skrining atau deteksi dini perkembanga melalui Kuesioner Pre Skrining Perkembangan pada sat menerima siswa baru, sehingga pada saat penerimaan siswa baru bisa tgerjaring siswa dengan postur tubuh pendek atau terindikasi stunting. Angka kejadian Stunting semakin tinggi dan berdampak pada kualitias anak terkhusus anak pra Sekolah sebagai generasi penerus bangsa. Dengan adanya kasus tersebut perlu pentingnya penanganan secara serius bisa melalui  Kuisioner Pre Skrining Perkembangan (KPSP) dan Skrining Stunting yang bisa dilakukan oleh tenaga Non Kesehatan khususnya Guru Paud yang bisa mendeteksi penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak. Kuisioner Pra-Skrining Perkembangan adalah hasil kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam menciptakan suatu instrumen yang berfungsi untuk menilai perkembangan anak usia 3 hingga 72 bulan. Tujuan dari instrumen ini tidak hanya untuk tenaga kesehatan di Puskesmas dan instansi terkait, tetapi juga untuk pengasuh dan guru pendidikan usia dini (PAUD). Kuisioner Pra-Skrining Perkembangan adalah alat skrining yang diperlukan sesuai dengan regulasi Departemen Kesehatan untuk digunakan di tingkat layanan Kesehatan Primer. Ini berupa daftar pertanyaan yang ditujukan kepada orang tua dan berfungsi sebagai alat awal dalam mendeteksi perkembangan anak usia 3 hingga 72 bulan..Sampel dalam kegiatan pengabmas ini Guru yang mengajar di 20 PAUD. Adapun rancana pelaksanaan kegiatan ini di PAUD desa Ujanmas KecamatanUjanmas kabupaten Muara Enim.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER POSYANDU MELALUI DEMONSTRASI PIJAT BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS UJANMAS KABUPATEN MUARA ENIM khairunisya, khairunisya; retnosari, ekadewi; MP, nia clarasari; dahliana, dahliana; fatimah, siti
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 1 (2024): J-KESMAS Volume 10 Nomor 1, Mei 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v10i1.5045

Abstract

AbstractBaby massage has been proven to have benefits for mothers. Cadres play a role in postpartum including training in baby massage. This research aims to determine baby massage training for cadres to increase the knowledge and skills of health cadres in the Ujanmas Community Health Center working area. This research uses a quasi-experiment design with a pre-post test without control approach. The subjects of this research were active cadres in the working area of the Ujanmas Health Center, Muara Enim Regency, South Sumatra. The research was carried out in September – December 2023. The sample size was measured using the difference between two means test, which resulted in 30 participants being randomly assigned to groups. Statistical tests use the Wilcoxon rank test. The results showed that cadres' knowledge before the intervention was 34.31 ± 7.82 and after the intervention their knowledge increased to 81.80 ± 10.2. Cadre skills before the intervention were 18.01 ± 4.5 and after the intervention increased to 88.21 ± 17.2. The results of the statistical test were positive (p value 0.000 <0.05). This could mean that baby massage training for cadres has an effect on increasing cadres' knowledge and skills in baby massage in the Ujanmas health center working area. Cadre training can increase knowledge and skills in baby massage so that they can be passed on to postpartum mothers to massage their babies properly. 
Penerapan Bola Persalinan pada Ibu Hamil sebagai Upaya Mengurangi Nyeri dan Durasi Persalinan di Desa Ujanmas Baru, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan Retnosari, Ekadewi; Fatimah, Siti; Khairunisya, Khairunisya; Setiawati, Setiawati; Hairunisyah, Rika
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 4 (2024): JAMSI - Juli 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1294

Abstract

Bola persalinan telah banyak bukti yang mendukung dalam pengurangan nyeri dan durasi persalinan. Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai penggunaan Birttball dan Peanutball di Desa Ujanmas baru menjadi penting untuk di berikan intervensi. Pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh dosen kebidanan Poltekkes Palembang di Desa Ujanmas Baru dengan tujuan meningkatkan keterampilan ibu hamil dalam menggunakan bola persalinan untuk mengurangi nyeri dan durasi persalinan. Kegiatan ini melibatkan metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi langsung. Demonstrasi praktik langsung digunakan untuk memastikan pemahaman dan keterampilan yang memadai. Kegiatan ini melibatkan ibu hamil trimester dua dan tiga, bertujuan memberikan pengetahuan tentang bola persalinan dan mengatasi keluhan nyeri serta ketidaknyamanan selama kehamilan.  Sebelum pelatihan, keterampilan ibu hamil menggunakan bola persalinan rata-rata 51,21 (SD = 5,22). Setelah pelatihan, skor rata-rata meningkat signifikan menjadi 86,6 (SD = 3,49). Didapatkan P value 0,000 (< 0,05), menandakan pelatihan ini efektif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan ini berhasil meningkatkan keterampilan ibu hamil dalam penggunaan bola persalinan, memberikan dampak positif dalam manajemen nyeri dan durasi persalinan.
Pembinaan Kader Posyandu Ibu tentang Edukasi Holistik Menyusui dalam Upaya Meningkatkan Capaian ASI Eksklusif Rosa, Eni Folendra; Ulfa, Masayu Hartina; Kamalia, Rita; Retnosari, Ekadewi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.4989

Abstract

Pemberian ASI eksklusif memiliki peran penting dalam mendukung tumbuh kembang bayi, namun cakupan ASI eksklusif secara global, nasional, maupun regional masih belum mencapai target yang diharapkan. Kabupaten Ogan Komering Ulu mencatat angka pemberian ASI eksklusif yang rendah, disebabkan oleh kurangnya edukasi menyeluruh kepada ibu menyusui serta keterbatasan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu sebanyak 20 orang melalui pelatihan edukasi holistik menyusui yang mencakup aspek fisiologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Pelaksanaan kegiatan berlangsung selama delapan bulan dan mencakup tahapan persiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam memberikan edukasi menyusui yang komprehensif, serta meningkatnya peran aktif mereka dalam mendukung ibu menyusui di komunitas. Kesimpulan pelatihan edukasi holistik menyusui efektif dalam memberdayakan kader posyandu untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif. Saran diberikan untuk memperluas program ini ke wilayah lain yang memiliki masalah serupa dan memastikan keberlanjutannya melalui sistem monitoring dan evaluasi yang terstruktur.
UPAYA MENGATASI KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG FOOT MASSAGE PADA KADER DI DESA MUARA LAWAI MUARA ENIM Mahalia Putri, Nia Clarasari; Kartika, Jenny; Dahliana, Dahliana; Retnosari, Ekadewi; Anggraeni, Surti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 2 (2025): November: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jpkm.v6i2.30999

Abstract

Ibu hamil sering mengalami ketidaknyamanan selama kehamilan, seperti edema kaki, nyeri otot, dan kelelahan, yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka. Massage kaki adalah salah satu metode non-farmakologis yang terbukti mengurangi ketidaknyamanan tersebut. Namun, hambatan untuk menerapkan teknik ini di komunitas adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader kesehatan tentang cara melakukan pijatan kaki untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dialami ibu hamil.  Kegiatan ini menggunakan ceramah, diskusi interaktif, demonstrasi langsung, dan evaluasi pemahaman melalui pre- dan posttest. Di Desa Muara Lawai, Muara Enim, program ini melibatkan 19 kader kesehatan yang aktif mengikuti pelatihan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta yang signifikan. Sebelum intervensi, sebagian besar peserta (89,46%) memiliki tingkat pengetahuan yang rendah, tetapi setelah program, 84,22% peserta mampu mencapai kategori baik. Hal yang sama berlaku untuk keterampilan peserta: sebelum pelatihan, tidak ada kader yang memiliki keterampilan yang baik, tetapi setelah pelatihan, 89,46% kader mampu melakukan teknik pijatan kaki dengan benar. Simpulan bahwa edukasi berbasis praktik langsung adalah cara yang efektif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader kesehatan tentang cara melakukan massage kaki. Oleh karena itu, sangat disarankan agar program ini terus berlanjut dengan memberikan pelatihan kepada lebih banyak kader dan ibu hamil. Untuk membuat intervensi ini lebih mudah diakses oleh lebih banyak ibu hamil di komunitas, pendekatan tambahan diperlukan, seperti home visit atau pelatihan berbasis kelompok kecil.Kata Kunci: Ibu hamil; Ketidaknyamanan kehamilan; Pendidikan kesehatan; Pijatan kaki; Profesional kesehatan.
KONTRASEPSI HORMONAL TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI TEMPAT PRAKTIK MANDIRI BIDAN KABUPATEN MUARA ENIM Retnosari, Ekadewi; Rejeki, Pipin Dwi; Pastuty, Rosyati; Rosdiana, Rosdiana
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14, No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v14i2.3026

Abstract

Kontrasepsi hormonal merupakan metode yang paling umum digunakan oleh akseptor KB, namun memiliki efek samping, termasuk peningkatan berat badan. Di TPMB Tri Yosi belum ada penelitian mengenai efek kontrasepsi hormonal terhadap kenaikan berat badan. Mengetahui hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kenaikan berat badan di TPMB Tri Yosi Anggraeni, S.Keb Desa Ujanmas Baru, Kabupaten Muaraenim, Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain survei analitik dan pendekatan crossectional. Populasi terdiri dari semua akseptor kontrasepsi yang terdaftar di rekam medis TPMB, dengan sampel sebanyak 107 orang. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Sebagian besar responden menggunakan kontrasepsi hormonal jenis progestin (60,7%) dan mengalami kenaikan berat badan yang signifikan (53,3%). Namun, hasil uji statistik menunjukkan p value 0,094, yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kenaikan berat badan. Tidak ditemukan hubungan antara kedua jenis kontrasepsi hormonal (progestin dan kombinasi) dengan kenaikan berat badan. Disarankan agar akseptor menjaga aktivitas fisik dan pola makan.
Pelatihan Bidan dalam Penggunaan Peanutball bagi Ibu hamil yang Mengalami Ketuban Pecah Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Ujanmas Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan Fatimah, Siti; Retnosari, Ekadewi; Dahliana, Dahliana; Khairunisya, Khairunisya; MP, Nia Clarasari
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol. 6 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v6i2.796

Abstract

Premature rupture of membranes (KPD) occurs in 5% of pregnancies worldwide. PROM causes limited movement in the labor position and inhibits fetal descent. Peanut balls are designed from elastic material in the shape of a peanut and are easy to use to open the pelvis, allowing for better fetal descent. However, there are still few midwives who understand its use in situations where pregnant women have limited movement. This service provides training to midwives in providing birth care to mothers with KPD. The method for implementing this activity uses peanut ball training. Participants are given knowledge and skills assessment instruments that are measured before and after community service activities. The service implementation was carried out in the Ujanmas Community Health Center Work Area, Muara Enim Regency, in 2023. The service team trained 18 midwives who were willing to take part in the training. The results showed that the midwives' knowledge about the use of peanut balls in KPD patients was initially mostly lacking (76%), but in the beginning At the end of the service most of them were good (90%). At the start of the service, none of the midwives' skills were able to use peanut balls on women giving birth, but at the end of the service, 100% of the midwives became skilled at using peanut balls. This peanut ball training has been proven to improve midwives' skills in providing care to mothers with premature rupture of membranes.
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN DUKUNGAN KELUARGA MENGENAI SKRINING HIPOTIROIDISME KONGENITAL PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DI PUSKESMAS UJANMAS Retnosari, Ekadewi; Kustinah, Kustinah; Pastuty, Rosyati; Kamalia, Rita
Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda
Publisher : Program Studi S1 & DIII-Kebidanan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikebi.v11i1.1752

Abstract

Congenital hypothyroidism (CH) is a critical endocrine disorder that occurs when a newborn's thyroid gland fails to produce adequate thyroid hormones, leading to potential developmental and intellectual disabilities if left untreated. Early detection through neonatal screening programs is essential for preventing these adverse outcomes and ensuring timely intervention. This study investigated the knowledge, family support, and attitudes of pregnant women regarding congenital hypothyroidism (CH) screening at the Ujanmas Health Center in 2024. The research employed a cross-sectional design with accidental sampling, involving 33 respondents. The research subjects are third-trimester pregnant women who meet the inclusion and exclusion criteria. This study uses the Spearman rank correlation test with an alpha of 0.05. The findings indicated that 42.4% of the respondents had poor knowledge of CH screening, while 24.2% had good knowledge. A significant positive correlation was found between knowledge and attitudes (P = 0.005, CC = 0.475), and between family support and attitudes (P = 0.034, CC = 0.371). The study concluded that enhancing knowledge through targeted educational programs and increasing family support are crucial for fostering positive attitudes and higher participation rates in CH screening programs.
Pemberdayaan Kader Posyandu Melalui Praktik Pemberian Makanan Pendamping ASI ( Mp-Asi) sebagai Upaya Peningkatan Gerakan “Chating Mesra” di Desa Ujan Mas Baru Retnosari, Ekadewi; Setiawati, Setiawati; Anggraeni, Surti; Clarasari, Nia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 12 (2025): Volume 8 No 12 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i12.23186

Abstract

ABSTRAK Masalah gizi pada balita menjadi konsentrasi intervensi utama di Indonesia. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yang tepat menentukan status gizi balita. Kader menjadi target tepat sasaran untuk membantu keluarga dalam intervensi termasuk di Desa Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam praktik pemberian MP-ASI sebagai upaya pencegahan stunting dan penguatan Gerakan “Chating Mesra” di Desa Ujanmas Baru. Penyuluhan, diskusi interaktif, pre- dan post-test, dan pelatihan praktik pembuatan MP-ASI berbasis bahan lokal digunakan untuk melakukan pengabdian masyarakat. Sebanyak 15 kader posyandu terlibat dalam penelitian, dan hasil dievaluasi melalui perbandingan antara hasil pre- dan post-test. Selanjutnya, kader melakukan praktik mandiri mereka sendiri. Hasil posttest menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan staf; mayoritas staf mampu menjawab 12–15 soal dengan benar, dan lima staf (33,3%) mencapai nilai sempurna. Selain itu, sembilan puluh persen anggota staf memiliki kemampuan untuk mempraktikkan pembuatan MP-ASI sesuai standar gizi, dan sembilan puluh persen memahami materi penyuluhan.Penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan telah terbukti membantu kader posyandu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam praktik MP-ASI. Dengan bantuan program ini, peran kader diperkuat untuk mendukung pencegahan stunting di tingkat komunitas melalui edukasi gizi. Kata Kunci: Kader Posyandu, MP-ASI, Stunting, Pengabdian Masyarakat  ABSTRACT Nutritional issues in toddlers are a major focus of intervention in Indonesia. Provision of appropriate complementary foods (MP-ASI) determines the nutritional status of toddlers. Cadres are the right target to assist families in this intervention, including in Ujan Mas Village, Muara Enim Regency. This activity aims to improve the knowledge and skills of Posyandu (Integrated Service Post) cadres in the practice of providing complementary foods (MP-ASI) as an effort to prevent stunting and strengthen the "Chating Mesra" (Friendly Chat) movement in Ujanmas Baru Village. Counseling, interactive discussions, pre- and post-tests, and practical training in making MP-ASI based on local ingredients were used to conduct community service. A total of 15 Posyandu cadres participated in the study, and outcomes were evaluated by comparing pre- and post-test results. Next, the cadres conducted their own independent practice. Post-test results showed a significant increase in staff knowledge; the majority of staff were able to answer 12–15 questions correctly, and five staff (33.3%) achieved a perfect score. Furthermore, 90 percent of staff members demonstrated the ability to practice preparing complementary feeding (MP-ASI) according to nutritional standards, and 90 percent understood the counseling materials. Counseling, training, and mentoring have been shown to help Posyandu (Integrated Service Post) cadres improve their knowledge and skills in MP-ASI practices. With the assistance of this program, the role of cadres is strengthened to support stunting prevention at the community level through nutrition education. Keywords: Posyandu Cadres, MP-ASI, Stunting, Community Service