Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Metode Drill dalam Hafalan Surat Pendek Juz 30 Pada Anak Usia Dini Mutinah, Mutinah; Srifariyati, Srifariyati; Nursidik, Nursidik; Etika, Citra
Al Tahdzib: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 3 No. 1 (2024): Al Tahdzib: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : STAI Publisistik Thawalib Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54150/altahdzib.v3i1.331

Abstract

The training method, often referred to by various names such as readiness training method, habituation method, coaching method, and drill, is a technique commonly used by teachers, both inside and outside the classroom. In Tahfidz learning, there is a difference compared to other subjects because the main focus is on the memorization aspect. Memorizing verses of the Qur'an requires precision and caution because errors in memorization can have fatal consequences. Early childhood is considered the golden age for learning as it is the best developmental period for children. This period is crucial for laying the foundations of intelligence, personality, and creativity in individuals. Cognitively, children at this age have high absorption potential. Therefore, it is the right time to start the process of memorizing short verses. In this study, the approach used is qualitative method with field research aiming to obtain descriptive or narrative data about background, social groups, individuals, and community institutions. The research findings indicate that Tahfidz learning (memorization of short verses from Juz 30) is conducted with enthusiasm, activity, creativity, and cheerfulness, and the children are able to follow the learning process well.
Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Dengan Model Pembelajaran Improve Berbantuan Kertas Origami Pada Materi Perpangkatan Dan Bentuk Akar Kelas IX.E Smp Negeri 7 Pemalang Tahun Pelajaran 2019/2020 Semester Gasal Nursidik, Nursidik
Integral (Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika) Vol. 2 No. 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jppm.v2i2.42

Abstract

Masalah yang dihadapi siswa antara lain kurangnya pemahaman konsep matematika siswa terhadap materi Perpangkatan dan bentuk akar, kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran, siswa cenderung pasif dalam pembelajarandan Pandangan siswa yang menilai bahwa matematika sulit dipahami. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Indikator keberhasilan penelitian ini yaitu adanya pencapaian rata-rata persentase pemahaman konsep berdasarkan nilai tes akhir siklus meningkat dibandingkan sebelumnya dengan rata-rata minimal menunjuk kriteria tinggi dan 70% siswa dikelas mencapai KKM ≥ 75, dan sebagai pendukung yaitu pencapaian keterlaksanaan pembelajaran matematika minimal menunjuk kriteria tinggi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan persentase pencapaian tes pemahaman konsep siklus 1 ke siklus 2 berturut-turut adalah 67,3% (sedang) menjadi 75,3% (tinggi), peningkatan persentase siswa yang tuntas KKM dari siklus 1 ke siklus 2 berturut-turut adalah 51,3% siswa menjadi 74,35% siswa. Persentase keterlaksanaan pembelajaran guru siklus 1 ke siklus 2 yaitu 66,7% (sedang) menjadi 88,9% (tinggi) dan persentase aktivitas siswa siklus 1 ke siklus 2 yaitu 55,7% (sedang) menjadi 83,3% (tinggi). Penerapan model pembelajaran improve berbantuan kertas origami pada pelajaran matematika dapat dijadikan sebagai variasi sekaligus alternatif dalam memberikan pembelajaran yang menunjang dalam pencapaian pemahaman konsep matematika siswa,karena didalamnya sangat memotivasi siswa untuk mencari pengalaman sendiri dalam menemukan sebuah konsep.
MUDAHNYA MEMAHAMI KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN IMPROVE BERBANTUAN KERTAS ORIGAMI PADA MATERI PERPANGKATAN DAN BENTUK AKAR Nursidik, Nursidik
Integral (Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika) Vol. 5 No. 1 (2022): November 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jppm.v5i1.96

Abstract

Masalah yang dihadapi siswa antara lain kurangnya pemahaman konsep matematika siswa terhadap materi Perpangkatan dan bentuk akar, kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran, siswa cenderung pasif dalam pembelajarandan Pandangan siswa yang menilai bahwa matematika sulit dipahami. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Indikator keberhasilan penelitian ini yaitu adanya pencapaian rata-rata persentase pemahaman konsep berdasarkan nilai tes akhir siklus meningkat dibandingkan sebelumnya dengan rata-rata minimal menunjuk kriteria tinggi dan 70% siswa dikelas mencapai KKM ≥ 75, dan sebagai pendukung yaitu pencapaian keterlaksanaan pembelajaran matematika minimal menunjuk kriteria tinggi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan persentase pencapaian tes pemahaman konsep siklus 1 ke siklus 2 berturut-turut adalah 67,3% (sedang) menjadi 75,3% (tinggi), peningkatan persentase siswa yang tuntas KKM dari siklus 1 ke siklus 2 berturut-turut adalah 51,3% siswa menjadi 74,35% siswa. Persentase keterlaksanaan pembelajaran guru siklus 1 ke siklus 2 yaitu 66,7% (sedang) menjadi 88,9% (tinggi) dan persentase aktivitas siswa siklus 1 ke siklus 2 yaitu 55,7% (sedang) menjadi 83,3% (tinggi). Penerapan model pembelajaran improve berbantuan kertas origami pada pelajaran matematika dapat dijadikan sebagai variasi sekaligus alternatif dalam memberikan pembelajaran yang menunjang dalam pencapaian pemahaman konsep matematika siswa, karena didalamnya sangat memotivasi siswa untuk mencari pengalaman sendiri dalam menemukan sebuah konsep.
THE URGENCY OF ANTI-CORRUPTION EDUCATION TO REALIZE A CORRUPTION-FREE FUTURE Faridah, Ida; Maspul, Kurniawan Arif; Rozak, Abdur; Nursidik, Nursidik; Amalia, Fina
Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat Jati Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat Jati
Publisher : Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kramat Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55943/jipmukjt.v4i2.64

Abstract

This research discusses the importance of anti-corruption education in creating a future free from corruption. Anti-corruption education is considered as one of the strategies for eradicating corruption because it can create an anti-corruption cultural ecosystem in building the character of the younger generation. Higher education has an important role in instilling the value of integrity through the Tri Dharma of Higher Education which includes education, research, and community service. Anti-corruption education also has a damaging impact, such as damaging markets, prices and fair business competition, undermining the law, reducing the quality of life and sustainable development, undermining the democratic process, violating human rights, and causing other crimes to develop. Therefore, all levels of society are expected to participate in eradicating corruption. This research also examines anti-corruption education as character building that emphasizes free will and individual behavior through potential. Anti-corruption education not only teaches what is right and what is wrong, but also involves character building and humanism in higher education.