Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Role of Fisherwomen in the Coastal of Wakatobi District Indriasary, Anita; Hamzah, Nurnaningsih
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol 5, No 5 (2020)
Publisher : Department of Agribusiness Halu Oleo University Kendari Southeast Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jimdp.v5i5.12920

Abstract

Wakatobi District has enormous marine potential, making most of its people work as fishermen. Fishermen in Wakatobi District still have traditional tools and facilities. So that sailing activity still depends on the fishing season and dry season. This limitation of fishing activities affects economic activities, especially coastal women, who are required to be able to help the family economy so that there is a need for the empowerment of coastal women in order to achieve the goals of a coastal community that is socially and economically prosperous. The purpose of this study was to analyze the role of coastal women in improving the family economy in Wakatobi. Collecting data using interviews, questionnaires, and direct observation in the field. This study uses a qualitative descriptive analysis method. The results showed that coastal women can act as wives and housewives as well as play roles as workers, community members, and developing societies. The role of coastal women is referred to as the role of tradition and the role of transition.
Performance of Wanggu Watershed Management Based on Land Indicators Kahirun; Hamzah, Nurnaningsih; Rahman, Arwan A.; Yusria, Wa Ode; Hajar, Nurhayati; Putra, Erich Nov
Indonesian Journal of Environmental Management and Sustainability Vol. 7 No. 3 (2023): September
Publisher : Magister Program of Material Science, Graduate School of Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26554/ijems.2023.7.3.116-127

Abstract

Based on the study, it was found that the land in the Wanggu Watershed is highly dynamic due to community activities such as agriculture, plantations, forestry, and settlement development. This can affect the performance and carrying capacity of the land in the watershed. The purpose of study was to evaluate the performance of watershed management and analyze the land-carrying capacity based on indicators of land. The parameters analyzed were the percentage of critical land area, the percentage of vegetation cover, and the erosion index. To obtain the data needed for the study, both primary and secondary data were used. Primary data was obtained through the overlay of the base map to obtain a map of critical land, making land cover maps, and calculating erosion prediction and carrying capacity analysis of the Wanggu Watershed. Secondary data was obtained from related agencies in the form of critical land data, land cover data, literature, policy documents, and study reports that are relevant to watershed management performance. The results of the study showed that the percentage of critical and somewhat critical land area in the Wanggu Watershed is 16.07 percent, which means that this value still qualifies as high category critical land recovery. The percentage of vegetation cover, especially forest cover, is 27.10 percent, which is still in bad condition. The average erosion index value is 2.00, which is high. Based on these three parameters of land condition indicators in the Wanggu Watershed, the performance of watershed management has a poor land carrying capacity category with a value of 50. Overall, the study highlights the need for better management and conservation of the land in the Wanggu Watershed to improve its performance and carrying capacity.
Pemberdayaan KTH Perpustakaan Hutan Dalam Pengolahan Ubi Hutan di Desa Liwumetingki Hamzah, Awaluddin; Hamzah, Nurnaningsih; Hadjar, Nurhayati
Room of Civil Society Development Vol. 3 No. 6 (2024): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.436

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan Kelompok Tani Hutan (KTH) dalam pengolahan ubi hutan di Desa Liwumetingki melalui penguatan kapasitas dan penerapan teknologi inovatif untuk detoksifikasi. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pencucian hingga 30%, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi pencemaran air sungai. Selain itu, pengolahan ubi hutan menjadi produk bernilai tambah seperti keripik dan tepung telah meningkatkan prospek ekonomi masyarakat desa. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 85% anggota KTH melaporkan peningkatan keterampilan dalam pengolahan hasil hutan. Kegiatan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi di dalam komunitas melalui pendekatan partisipatif untuk memaksimalkan keterlibatan dan berbagi pengetahuan di antara anggota. Kegiatan pengabdian ini merekomendasikan perlunya dukungan berkelanjutan dalam bentuk akses modal dan pasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan demikian, pengolahan ubi hutan tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan penguatan ketahanan pangan lokal. Namun, tantangan seperti biaya awal pembangunan infrastruktur dan akses pasar masih menjadi kendala yang harus diatasi. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi berkelanjutan dengan pemerintah daerah dan mitra swasta untuk memperluas dampak program dan memastikan keberhasilannya dalam jangka panjang.
Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Media Taman Tanaman Multi Propose Tree Species (MPTS) pada Kelompok Tani Bukit Hijau : Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Media Taman Tanaman Multi Propose Tree Species (MPTS) pada Kelompok Tani Bukit Hijau Bana, Sahindomi; Nurchayani, Yeni Widyana; Indriyani, Lies; Hadjar, Nurhayati; Pujirahayu, Niken; Basruddin, Basruddin; Rosmarlinasiah, Rosmarlinasiah; Lade Ahmaliun, Lade Ahmaliun; Hamzah, Nurnaningsih; Sakti, Abdul; Kabe, Abigael; Putri , Sarwinda Intan
Indonesian Journal of Community Empowerment and Service (ICOMES) Vol. 5 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/icomes.v5i1.41553

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penyediaan bibit MPTS (Multy Purpose Tree Species) yang berkualitas, melalui pemberian materi dan demonstrasi pembuatan media tanam yang tepat. Materi yang disampaikan oleh Dr. Basruddin, SP., M.Si., dan Dr. Ir. Yenni Widyana Nurchahyani Ratnaningrum, S.Hut., M.Sc., mencakup pentingnya media tanam yang optimal, seperti komposisi pasir, tanah, dan kompos, serta peran petani dalam memastikan bibit yang sehat dan bebas penyakit. Demonstrasi ini melibatkan penyusunan campuran media tanam yang tepat, serta pemindahan bibit ke dalam kantong polibag. Teknik-teknik yang disampaikan bertujuan untuk mendukung pertumbuhan bibit yang kuat dan sehat, yang nantinya dapat ditanam di lokasi rehabilitasi. Dengan pengetahuan yang diperoleh, petani diharapkan dapat meningkatkan kualitas bibit dan mendukung keberhasilan program rehabilitasi serta pemulihan ekosistem secara berkelanjutan. Kegiatan ini memberikan keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan dalam usaha menghasilkan bibit berkualitas untuk tujuan rehabilitasi lahan dan konservasi alam.
Pemberdayaan KTH Perpustakaan Hutan Dalam Pengolahan Ubi Hutan di Desa Liwumetingki Hamzah, Awaluddin; Hamzah, Nurnaningsih; Hadjar, Nurhayati
Room of Civil Society Development Vol. 3 No. 6 (2024): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.436

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan Kelompok Tani Hutan (KTH) dalam pengolahan ubi hutan di Desa Liwumetingki melalui penguatan kapasitas dan penerapan teknologi inovatif untuk detoksifikasi. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pencucian hingga 30%, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi pencemaran air sungai. Selain itu, pengolahan ubi hutan menjadi produk bernilai tambah seperti keripik dan tepung telah meningkatkan prospek ekonomi masyarakat desa. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 85% anggota KTH melaporkan peningkatan keterampilan dalam pengolahan hasil hutan. Kegiatan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi di dalam komunitas melalui pendekatan partisipatif untuk memaksimalkan keterlibatan dan berbagi pengetahuan di antara anggota. Kegiatan pengabdian ini merekomendasikan perlunya dukungan berkelanjutan dalam bentuk akses modal dan pasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan demikian, pengolahan ubi hutan tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan penguatan ketahanan pangan lokal. Namun, tantangan seperti biaya awal pembangunan infrastruktur dan akses pasar masih menjadi kendala yang harus diatasi. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi berkelanjutan dengan pemerintah daerah dan mitra swasta untuk memperluas dampak program dan memastikan keberhasilannya dalam jangka panjang.
Bimbingan teknis penanganan benih Jabon Merah bagi pengelola persemaian permanen Anduna BPDAS sampara Tuheteru, Faisal Danu; Husna, Husna; Asnani, Asnani; Kabe, Abigael; Hadjar, Nurhayati; Hamzah, Nurnaningsih; Zainun, Mariana; Resi, Resi; Ahsoni, Aziz; Nurdin, Wiwin Rahmawati; Laksanany, Satya Agustina
Indonesia Berdaya Vol 5, No 3 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024815

Abstract

Penanganan benih jabon merah oleh pengelola persemaian permanen Anduna, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara masih terbatas. Oleh karena itu, perlu upaya peningkatan pengetahuan para pengelola melalui bimbingan teknis. Tujuan pelaksanaan bimbingan teknis adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas pengelola persemaian permanen tentang ekstraksi dan perkecambahan benih jabon merah. Bimtek ini telah dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2024 bertempat di Persemaian permanen Anduna, Konawe Selatan dengan jumlah peserta 30 orang. Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode Technology Transfer. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan kapasitas pengelola persemaian terkait pengenalan jabon merah, teknik ekstraksi dan perkecambahan benih jabon merah. Selain itu, tersedia benih jabon merah untuk kebutuhan produksi bibit jabon merah di persemaian permanen BPDAS Sampara.han produksi bibit jabon merah di persemaian permanen BPDAS Sampara.Abstarct. Handling of red jabon seedlings by managers of the Anduna permanent nursery, South Konawe, Southeast Sulawesi is still limited. Therefore, efforts are needed to increase managers' knowledge through technical guidance. The aim of implementing technical guidance is to increase the knowledge and capacity of permanent nursery managers regarding extraction and germination of red jabon seeds. This technical guidance was carried out on 11 May 2024 at the Anduna permanent nursery, South Konawe with a total of 30 participants. The method used in this program is the Technology Transfer method. The results of the service show an increase in the knowledge and capacity of nursery managers regarding the introduction of red jabon, extraction techniques and germination of red jabon seeds. Apart from that, red jabon seeds are also available for the production of red jabon seedlings at the BPDAS Sampara permanent nursery.
Pemberdayaan KTH Perpustakaan Hutan Dalam Pengolahan Ubi Hutan di Desa Liwumetingki Hamzah, Awaluddin; Hamzah, Nurnaningsih; Hadjar, Nurhayati
Room of Civil Society Development Vol. 3 No. 6 (2024): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.436

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan Kelompok Tani Hutan (KTH) dalam pengolahan ubi hutan di Desa Liwumetingki melalui penguatan kapasitas dan penerapan teknologi inovatif untuk detoksifikasi. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pencucian hingga 30%, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi pencemaran air sungai. Selain itu, pengolahan ubi hutan menjadi produk bernilai tambah seperti keripik dan tepung telah meningkatkan prospek ekonomi masyarakat desa. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 85% anggota KTH melaporkan peningkatan keterampilan dalam pengolahan hasil hutan. Kegiatan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi di dalam komunitas melalui pendekatan partisipatif untuk memaksimalkan keterlibatan dan berbagi pengetahuan di antara anggota. Kegiatan pengabdian ini merekomendasikan perlunya dukungan berkelanjutan dalam bentuk akses modal dan pasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan demikian, pengolahan ubi hutan tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan penguatan ketahanan pangan lokal. Namun, tantangan seperti biaya awal pembangunan infrastruktur dan akses pasar masih menjadi kendala yang harus diatasi. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi berkelanjutan dengan pemerintah daerah dan mitra swasta untuk memperluas dampak program dan memastikan keberhasilannya dalam jangka panjang.