Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DIMENSIONS OF COLLABORATION AND ACADEMIC PRODUCTIVITY IN SHARIA BANK LOYALTY RESEARCH: BIBLIOMETRIC ANALYSIS 2010 – 2024 Cipta, Hendra; Hatamar, Hatamar; Ulfa, Khoirina
ASY SYAR'IYYAH: JURNAL ILMU SYARI'AH DAN PERBANKAN ISLAM Vol 9 No 2 (2024): Vol 9 No 2 (2024): Asy Syar’iyyah, Vol. 9, No.2, Desember 2024
Publisher : FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/asy.v9i2.5345

Abstract

Customer loyalty to Islamic banks is one of the keys to sustainability for the Islamic banking industry, especially in strong competition facing conventional banks and financial technology (fintech) innovation. Nevertheless, literature regarding this topic has not been systematically mapped. Using a bibliometric approach, this study analyzes the publication trends, leading researchers, and collaboration patterns in Islamic bank customer loyalty studies. The Web of Science (WoS) is used to collect data and the keywords for customer loyalty and Islamic banks, and the time range of 2010 to 2024 is utilized for this study. Analysis using NVivo 12 and Voyant Tools (for network mapping and descriptive statistics) In the results of the study, 174 published documents were identified, where research articles predominated, a total of 156 articles. This publication trend has been on the rise, even peaking in 2023 with 30 publications. Indonesia and Malaysia stand out geographically as the leading contributors, mirroring the role of both countries as the strategic focal point of Islamic financial development. The most highly productive institutions are establishments such as Bandung State Polytechnic (Indonesia) and International Islamic University Malaysia (Malaysia). These findings offer an invaluable literature map so that further research and strategic ante-projects could be developed, of course with some added value for Islamic banking practitioners in its context of increasing customer loyalty. This study contributes to the academic knowledge with a bibliometric method, which is not widely used in the Islamic banking context.
THE IMPACT OF SOCIAL FACTORS AND CURRICULUM ON THE ENTREPRENEURIAL INTENTIONS OF MUSLIM STUDENTS Cipta, Hendra; Hatamar, Hatamar
Mawaizh : Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol 15 No 2 (2024): Vol 15 No 2 (2024) : Islamic Society
Publisher : Faculty of Da’wa and Islamic Communication, State Institute for Islamic Studies of Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/maw.v15i2.5342

Abstract

This study looks into how social factors like social interaction, family support, and career orientation, along with curriculum elements, especially the implementation of the Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Curriculum (MBKM), influence the entrepreneurial intentions of students at Islamic religious universities in Indonesia. The research uses a quantitative approach with the Structural Equation Modeling - Partial Least Squares (SEM-PLS) method. A total of 392 students from ten Islamic religious universities across Indonesia took part in the study. The findings revealed that social interaction and family support had a significant impact on students' entrepreneurial intentions, whereas career orientation did not have a notable effect. The introduction of the MBKM curriculum greatly boosts students' entrepreneurial intentions. These results provide both theoretical insights and practical guidance for promoting entrepreneurship in Islamic religious universities. They highlight the importance of MBKM policies, reinforced by social factors such as social interaction and family support, in nurturing students' entrepreneurial spirit. Therefore, combining the MBKM curriculum with a supportive social environment could be an effective strategy to build an entrepreneurial ecosystem within Islamic religious universities in Indonesia.
Peran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin dalam Membentuk Karakter Unggul pada Siswa MAN 1 Pangkalpinang Suryati, Suryati; Hatamar, Hatamar; Rada, Rada
All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety Vol 5, No 2: Juni 2025 Part 2
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/afosj-las.v5i2.1054

Abstract

Generasi muda saat ini menghadapi masalah yang berkaitan dengan permasalahan moral. Hal yang menyedihkan dari rusaknya moral yang berhubungan      dengan etika terhadap orang yang lebih tua, guru, dan teman, serta pertimbangan etika seputar penggunaan teknologi, yaitu social media. Banyak ditemukan fenomena terkait krisis moral, contohnya viralnya video di sosial media tentang segerombolan pelajar yang menendang nenek, hal tersebut sangat tidak pantas         dilakukan oleh seorang pelajar. Kemendikbudristek yang dipimpin oleh Menteri Nadiem Anwar Makarim telah mengimplementasikan perubahan yang penting dalam kurikulum Pendidikan, yakni peralihan dari kurikulum 13 ke model kurikulum Merdeka.            Pendidikan karakter merupakan salah satu solusi untuk membentuk pribadi peserta didik yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan tujuan mengungkapkan pelaksanaan dan peran P5 dan PPRA di MAN 1 Pangkalpinang. Dengan sumber data melalui wawancara dengan tenaga pendidik dan pendidik di madrasah tersebut. Dari hasil wawancaraa diperoleh data bahwa Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin dalam Membentuk Karakter Unggul Siswa di MAN 1 Kota Pangkalpinang telah dilakukan dengan mengintegrasikannya ke semua mata Pelajaran. Upaya ini dilakukan dengan berbagai metode pembelajaran sesuai dengan karakter unggul yang akan dibangun. Namun yang lebih dominan adalah melalui keteladanan semua guru yang memberi contoh langsung kepada siswa. Dan pembentukan  Karakter Unggul Siswa melalui penerapan P5 dan PPRA sudah berhasil, meskipun ada indikasi karakter yang belum maksimal terbentuk, seperti karakter disiplin, kemandirian dan minat baca siswa. Banyak siswa  yang datang terlambat, mengerjakan tugas minta bantuan teman dan kunjungan ke perpustakaan yang masih rendah.
Studi Analisis Implementasi Kompetensi Pedagogik Guru dalam Penyusunan Tujuan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka di SMPN 3 Airgegas Sumartono, Akhmad; Hatamar, Hatamar; Soleha, Soleha
All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety Vol 5, No 2: Juni 2025 Part 2
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/afosj-las.v5i2.1057

Abstract

Kualitas pendidikan Indonesia masih jauh dari kata sempurna. Hal itu melihat pemeringkatan dari word population review 2021 yang menempatkan Indonesia. pada peringkat ke-54 dari 78 negara yang masuk dalam pemeringkatan pendidikan dunia. Penelitian yang membahas mengenai perubahan kurikulum banyak menyebutkan berbagai permasalahan diantaranya seperti pengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran, pengaruh dari hasil belajar seperti guru kesulitan memahami istilah-istilah baru dalam pendidikan, kemudian guru juga  dituntut  untuk  mampu memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang, Salah satu bagian penting dalam kurikulum ini adalah pendidik membuat sendiri tujuan pembelajaran secara mandiri dan bebas dengan mengacu pada capaian pembelajaran yang diarahkan pemerintah. Terdapat beberapa problematika yang ditemukan saat mengimplementasikan kurikulum merdeka disekolah. Problematika yang ditemukan diantaranya minimnya kreatifitas dalam merancang modul ajar, tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Guru juga masih dirasakan sulit untuk menentukan metode dan strategi pembelajaran yang tepat. Dalam penggunaan teknologi, kemampuan yang dimiliki oleh banyak guru bisa dikatakan sangat rendah. Penggunaan teknologi yang rendah, untuk saat ini mempengaruhi variasi dalam penggunaan media pembelajaran. Selain itu permasalahan yang dialami guru yaitu masih kesulitan dalam menentukan metode dan strategi pembelajaran yang tepat bagi anak agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan juga siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Zulaiha et al., menemukan bahwa problematika guru dalam menerapkan kurikulum merdeka di sekolah dasar yaitu kesulitan menganalisis capaian pembelajaran (CP), Berbagai problematika guru dalam penyusunan tujuan pembelajaran sangat dirasakan dan menjadi sorotan bagi para pakar pendidikan. Untuk membantu guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Badan Standar Kurikulum dan Assesmen Pendidikan, Oleh karena itu, untuk capaian pembelajaran dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran. Tahapan dalam merumuskan tujuan pembelajaran, guru belum mengurutkan tujuan-tujuan tersebut, cukup merancang tujuan-tujuan belajar yang lebih operasional dan konkret saja terlebih dahulu. Penyebabnya karena kurikulum merdeka adalah kurikulum yang baru saja diterapkan. Selain itu, tujuan pembelajaran yang dibuat harus disesuaikan kebutuhan siswa dengan karakteristik yang beragam dari pemaparan latar belakang yang telah diuraikan memberikan gambaran bahwa kompetensi pedagogik guru dalam penyusunan tujuan pembelajaran perlu dicermati lebih dalam, maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Studi Analisis Implementasi Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Menyusun Tujuan Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka di SMP N 3 Airgegas”.
Halal Tourism in West Sumatra Province: An Implementation of Sharia Compliance and Minangkabau Custom Cipta, Hendra; Hatamar, Hatamar; Indrawati, Indrawati; Makmun, Sukran
Madania: Jurnal Kajian Keislaman Vol 27, No 2 (2023): DECEMBER
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/madania.v27i2.2722

Abstract

This study aims to examine the implementation of Sharia compliance and Minangkabau custom in the halal tourism industry in West Sumatra, which is a leading province in Indonesia’s halal tourism sector. The research methodology used in this study is a qualitative descriptive, with in-depth interviews serving as the primary data collection instrument. The Indonesian Ulema Council, the Provincial Tourism Office and the halal tourism managers in the provinces of West Sumatra are the main sources of data for this study and purposive sampling strategies are used in this study to pick informants based on criteria. The findings of this study indicate that the halal tourism industry in West Sumatra substantially complied with the Sharia rules outlined in the fatwa of the Indonesian Ulema Council No. 108 of 2016 due to the implementation of Sharia compliance in halal tourism in this province through the Minangkabau custom adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah by combining religious and cultural values that are deeply rooted in society, this saying is ingrained in the life of the Minang people. This is what distinguishes West Sumatra from other provinces in maintaining Sharia compliance within the halal tourism industry. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktualisasi kepatuhan syariah dan budaya adat Minangkabau pada industri wisata halal di Sumatera Barat, sebagai provinsi terdepan dalam sektor wisata halal di Indonesia. Metodologi penelitian yang diaplikasikan pada riset ini adalah metodologi deskriptif kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data riset. Sumber data primer penelitian ini adalah Majelis Ulama Indonesia, Dinas Pariwisata Propinsi dan para pengelola pariwisata halal yang ada di Propinsi Sumatera Barat. Kriteria pemilihan informan pada penelitian ini berdasarkan teknik purposive sampling. Temuan riset ini menunjukkan bahwa di Sumatera Barat industri wisata halalnya secara substantif sudah mematuhi aturan syariah sebagaimana yang sudah ditetapkan Majelis Ulama Indonesia melalui fatwa No. 108 Tahun 2016, hal ini karena implementasi nilai-nilai syariah pada industri halal tourism di provinsi ini seiring dengan pepatah budaya Minang yang berbunyi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Pepatah ini adalah wujud harmonisasi nilai-nilai agamis dan budaya yang sudah kuat berakar dalam sendi kehidupan masyarakat, pepatah ini juga sudah dikenal turun-temurun oleh anak kemenakan di Minang. Hal inilah yang membedakan Sumatera Barat dengan provinsi lain dalam menjaga kepatuhan syariah wisata halal.