Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Yogurt Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) menggunakan Pemanis dan Penstabil: Studi Sensoris dan Fisikokimia Aprianti, Indah; Najini, Robby
Sinteza Vol. 5 No. 2 (2025): August
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sinteza.v5i2.30877

Abstract

Yogurt is a fermented dairy product typically produced using lactic acid bacteria such as Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophilus. It is widely recognized for its health benefits, particularly in supporting gut microbiota balance. In recent years, incorporating natural ingredients into yogurt formulations has gained increasing attention, as consumers seek functional foods with added health value. One such ingredient is telang flower, which has been recognized for its richness in antioxidants and anthocyanins. Moreover, it contains polyphenolic compounds like catechins, which are associated with improved metabolic activity and increased fat oxidation, potentially supporting weight control. Ongoing innovations in yogurt development aim to enhance its flavor, texture, and stability, often by incorporating sweeteners and thickening agents. This study aimed to evaluate the sensory properties and consumer acceptability of telang flower yogurt formulated with varying concentrations of natural sweetener (honey) and thickening agent/stabilizer (carboxymethyl cellulose, CMC), and to characterize the physical and chemical attributes of the optimum formula. Four formulations were developed using different concentrations of honey (0%, 10%, 15%, and 20%) and CMC (0%, 1%, 1.5%, and 2%). Formulation FIV, consisting of 20% honey and 2% CMC, achieved the highest level of preference among all tested variants. A vibrant purple color, dense texture, pleasantly acidic aroma, and well-balanced sweetness contributed to its superior sensory profile. This formula exhibited favorable physicochemical characteristics, with a pH of 4.34 and a viscosity of 1910 cP. Increasing honey and CMC concentrations were found to improve both consumer acceptability and the overall sensory.
POTENSI BAWANG DAYAK (ELEUTHERINE BULBOSA) SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN: TINJAUAN LITERATUR Aprianti, Indah
Journal Pharmacy Of Tanjungpura Vol 2, No 2 (2025): APRIL
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang dayak (Eleutherine bulbosa) merupakan tanaman herbal Indonesia yang telah lama digunakan secara tradisional sebagai obat untuk berbagai penyakit. Tanaman ini mengandung senyawa aktif seperti eleutherin, isoeleutherin, flavonoid, dan senyawa fenolik yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau literatur terkait potensi antioksidan E. bulbosa berdasarkan berbagai pendekatan, termasuk studi in vitro, in vivo, dan uji klinis. Aktivitas antioksidan E. bulbosa dilaporkan melalui metode DPPH, FRAP, ABTS, dan pengukuran biomarker stres oksidatif seperti MDA dan TBARS. Studi juga menunjukkan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman ini bekerja dengan mendonorkan elektron, mengkhelat ion logam, dan menghambat enzim prooksidan. Selain memiliki potensi sebagai sumber antioksidan alami yang kuat, ekstrak E. bulbosa telah diaplikasikan dalam formulasi sediaan oral, topikal, dan kosmetik. Kajian ini menyimpulkan bahwa E. bulbosa adalah kandidat unggul dalam pengembangan produk antioksidan alami dan memerlukan penelitian lanjutan terkait bioavailabilitas dan toksisitas jangka panjang.
TRANSETOSOM UNTUK MENINGKATKAN PENETRASI TRANSDERMAL: REVIEW Aprianti, Indah
Journal Pharmacy Of Tanjungpura Vol 2, No 1 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transetosom merupakan sistem pembawa vesikel berbasis lipid yang telah terbukti mampu meningkatkan penetrasi dari zat aktif dalam aplikasi sistem penghantaran transdermal. Karakteristik berupa derajat deformabilitas yang tinggi dari transetosom dapat meningkatkan permeabilitas obat menembus lapisan kulit yang biasanya menjadi hambatan dalam penghantaran zat aktif. Review artikel ini bertujuan untuk memahami kemampuan transetosom untuk meningkatkan penetrasi zat aktif pada sistem penghantaran transdermal dengan membahas mekanisme kerja, formulasi, dan efektivitas transetosom dalam memperbaiki sistem penghantaran transdermal. Berdasarkan penelitian terkini, transetosom menunjukkan potensi yang sangat baik dalam meningkatkan bioavailabilitas obat dan efektivitas terapi berdasarkan sifat fleksibilitas dari vesikel yang memungkinkan penetrasi obat ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam, sehingga dapat menjadi solusi yang menjanjikan untuk optimalisasi sistem penghantaran obat transdermal.