Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERDAYAAN IBU MENYUSUI DALAM PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN MELALUI PENGELOLAAN BUAH NAGA Olii, Nancy; Claudia, Juli Gladis; Nurhidayah, Nurhidayah; Anggraeni, Ni Made Dewi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 3 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i3.4293

Abstract

Abstrak: Anemia merupakan kurangnya konsentrasi hemoglobin (Hb) di dalam tubuh dan bukan suatu keadaan spesifik, melainkan akibat bermacam-macam reaksi patologis dan fisiologis. Kelompok wanita usia reproduksi lebih rentan terhadap kekurangan zat besi yang mengakibatkan anemia, terutama selama kehamilan dan menyusui. Zat besi merupakan mineral yang sangat dibutuhkan untuk membentuk eritrosit dan juga berperan sebagai komponen untuk membentuk mioglobin dan berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh, saat hamil kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kadar zat besi dalam darah dengan mengkonsumsi buah naga. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi, demonstrasi, dan praktik kepada ibu menyusui agar bisa memahami tentang manfaat dan cara pengolahan buah naga serta mampu melakukan secara mandiri sebagai upaya dalam meningkatkan kadar hemoglobin. Tahapan kegiatan terdiri dari (1) Melakukan pretest pengetahuan dan pemeriksaan hemoglobin; (2) Memberikan edukasi dan demonstrasi, (3) Melakukan  praktik tentang cara pengolahan buah naga; (4) Melakukan evaluasi peningkatan pengetahuan, kadar hemoglobin dan keterampilan mengolah buah naga.  Hasil yang dicapai yakni adanya peningkatan pengetahuan peserta dengan rata-rata 74,69% dan peningkatan kadar hemoglobin dengan rata-rata 12,01 gr/dl. Peserta juga mampu mengolah buah naga secara mandiri, serta diharapkan mampu mengajarkan kepada masyarakat sekitar. Abstract: Anemia is a lack of hemoglobin (Hb) concentration in the body and is not a specific condition, but a result of a variety of pathological and physiological reactions.  Women of reproductive age are more susceptible to iron deficiency which results in anemia, especially during pregnancy and breastfeeding.  Iron is a mineral that is needed to form erythrocytes and also acts as a component to form myoglobin and functions in the body's defense system.  One alternative that can be done to increase iron levels in the blood is by consuming dragon fruit.  The purpose of this activity is to provide education, demonstration, and practice to breastfeeding mothers so that they can understand the benefits and ways of processing dragon fruit and be able to do it independently as an effort to increase hemoglobin levels.  The activity stages consisted of (1) Conducting a pre-test of knowledge and checking hemoglobin; (2) Providing education, and demonstrations and (3) Practices on how to process dragon fruit; (4) Evaluate the increase in knowledge, hemoglobin levels and skills in dragon fruit processing.  The results achieved were an increase in the participants knowledge by an average of 74.69 and an increase in hemoglobin levels by an average of 12.01 g / dl.  Participants are also able to process dragon fruit independently, and are able to teach the surrounding community.
PEMBERDAYAAN IBU MENYUSUI DALAM PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN MELALUI PENGELOLAAN BUAH NAGA Olii, Nancy; Claudia, Juli Gladis; Nurhidayah, Nurhidayah; Anggraeni, Ni Made Dewi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 3 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.514 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i3.4980

Abstract

Abstrak: Anemia merupakan kurangnya konsentrasi hemoglobin (Hb) di dalam tubuh dan bukan suatu keadaan spesifik, melainkan akibat bermacam-macam reaksi patologis dan fisiologis. Kelompok wanita usia reproduksi lebih rentan terhadap kekurangan zat besi yang mengakibatkan anemia, terutama selama kehamilan dan menyusui. Zat besi merupakan mineral yang sangat dibutuhkan untuk membentuk eritrosit dan juga berperan sebagai komponen untuk membentuk mioglobin dan berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh, saat hamil kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kadar zat besi dalam darah dengan mengkonsumsi buah naga. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi, demonstrasi, dan praktik kepada ibu menyusui agar bisa memahami tentang manfaat dan cara pengolahan buah naga serta mampu melakukan secara mandiri sebagai upaya dalam meningkatkan kadar hemoglobin. Tahapan kegiatan terdiri dari (1) Melakukan pretest pengetahuan dan pemeriksaan hemoglobin; (2) Memberikan edukasi dan demonstrasi, (3) Melakukan  praktik tentang cara pengolahan buah naga; (4) Melakukan evaluasi peningkatan pengetahuan, kadar hemoglobin dan keterampilan mengolah buah naga.  Hasil yang dicapai yakni adanya peningkatan pengetahuan peserta dengan rata-rata 74,69% dan peningkatan kadar hemoglobin dengan rata-rata 12,01 gr/dl. Peserta juga mampu mengolah buah naga secara mandiri, serta diharapkan mampu mengajarkan kepada masyarakat sekitar.Abstract: Anemia is a lack of hemoglobin (Hb) concentration in the body and is not a specific condition, but a result of a variety of pathological and physiological reactions.  Women of reproductive age are more susceptible to iron deficiency which results in anemia, especially during pregnancy and breastfeeding.  Iron is a mineral that is needed to form erythrocytes and also acts as a component to form myoglobin and functions in the body's defense system.  One alternative that can be done to increase iron levels in the blood is by consuming dragon fruit.  The purpose of this activity is to provide education, demonstration, and practice to breastfeeding mothers so that they can understand the benefits and ways of processing dragon fruit and be able to do it independently as an effort to increase hemoglobin levels.  The activity stages consisted of (1) Conducting a pre-test of knowledge and checking hemoglobin; (2) Providing education, and demonstrations and (3) Practices on how to process dragon fruit; (4) Evaluate the increase in knowledge, hemoglobin levels and skills in dragon fruit processing.  The results achieved were an increase in the participants knowledge by an average of 74.69 and an increase in hemoglobin levels by an average of 12.01 g / dl.  Participants are also able to process dragon fruit independently, and are able to teach the surrounding community.
Literature Riview: Determinants of Postpartum Blues Olii, Nancy; Salman, Salman; Abdul, Nurnaningsih Ali; Astuti, Siti Choirul Dwi; Porouw, Hasnawatty Surya; Mohamad, Selvi; Claudia, Juli Gladis; Astuti, Eka Rati
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No S1: Supplement
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.046 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8iS1.1688

Abstract

Postpartum blues is a kind of psychological problem in the period after childbirth, where a woman feels sad and depressed immediately. Post partum blues symptoms begin to appear two or three days after childbirth and usually go away within a week or two. Objective: to analyze the literature related to the determinants of post partum blues. Methods: articles related to literature review topic were searched in the ScienceDirect, Pudmed. Google Scholar Google Scholar databases and were analyzed using PRISMA through the processes including identification, selection, and finally the assessment of articles according to the inclusion and exclusion criteria. Results: Article searching in chosen databases using keywords in accordance with the study objective resulted in 20 articles which were further selected according to the topics to be reviewed and finally 5 journal articles were discussed in the literature review. The topic to be discussed here was the determinants of postpartum blues. Conclusion: Age, parity, education level, family support, sleep disorders, type of delivery, and readiness to become a mother were involved in the causative factors of Postpartum blues and those factors could be overcome by involving husband, family and the surrounding environment through support for postpartum womenAbstrak: Postpartum blues adalah masalah psikologis pada masa setelah persalinan, dimana seorang perempuan merasakan sedih dan depresi segera. Gejala post partum blues mulai muncul dua atau tiga hari setelah persalinan dan biasanya hilang dalam satu atau dua minggu. Tujuan : untuk menganalisis literatur yang berkaitan determinan  post partum blues. Metode: yang digunakan dalam mencari artikel adalah literature review dengan menggunakan database ScienceDirect, Pudmed. google scholar google scholar dan menggunakan PRISMA yakni dengan melalui proses identifikasi, seleksi dan terakhir penilaian artikel sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil: Dari hasil Pencarian Artikel di databased menggunakan keyword atau kata kunci sesuai dengan tujuan penelitian sebanyak 20 artikel, kemudian artikel tersebut di saring sesuai dengan topik yang akan di review sebanyak 5 jurnal dengan judul topik yang dibahas pada literature review yaitu faktor penyebab post partum blues. Kesimpulan: Usia, paritas, tingkat pendidikan, dukungan keluarga, ganguan tidur, jenis persalinan, dan kesiapan menjadi ibu merupakan faktor penyebab terjadinya Postpartum blues dan dapat diatasi dengan melibatkan suami, keluarga dan lingkungan sekitar melalui dukungan pada ibu postpartum
EFEKTIFITAS PERAWATAN PAYUDARA DAN METODE MARMET TERHADAP KELANCARAN EKSKRESI ASI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO Claudia, Juli Gladis
Journal Midwifery Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 2, No 1 (2016): March
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jm.v2i1.148

Abstract

Data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menyatakan bahwa presentase bayi usia 0 – 6 bulan mendapat ASI Eksklusif2012 yakni 49,57%, dan data Dinas Kesehatan Kota 2012 yakni 49%. Angka ini masih dibawah target Nasional, yakni minimal 80 %. Kunci sukses untuk memberikan ASI secara eksklusif yaitu ibu dan keluarga mempunyai manajemen ASI yang baik. Cakupan yang masih rendah ini salah satunya dialami oleh ibu yang melahirkan dengan operasi sectio caesarea (SC).RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo merupakan rumah sakit dengan angka post sectio caesareaterbanyak tahun 2015 yaitu837 pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas perawatan payudara dan metode Marmet terhadap kelancaran ekskresi ASI pada ibu Post Sectio Caesarea di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Jenis penelitian eksmerimen dengan pendekatan one grup pretest-posttes design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 responden, masing-masing 30 orang utuk setiap kelompok. Variabel bebas yaituPerawatan payudara dan Metode Marmet, dan Variabel terikat adalah kelancaran ekskresi ASI pada ibu Post Sectio Caesarea. Analisis data menggunakan uji statistik independent sample t-test. Hasil Penelitian:t = -2.408 dan p = 0.020 dengan taraf kemaknaan 5% (0.05). Nilai p value lebih kecil dari α (0.020 < 0.05) sehingga Ho ditolak. Perawatan payudara dan metode marmet efektif terhadap kelancaran ekskresi ASI pada ibu ibu Post Sectio Caesarea di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.
Penurunan Disleksia pada Balita Melalui Permainan Puzzle Alfabeth dan Kartu Huruf Claudia, Juli Gladis; Sujawaty, Sri; Dunggio, Mutmainah
Journal Midwifery Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 6, No 1 (2020): March
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jm.v6i1.315

Abstract

Dyslexia is a disorder in the form of difficulty reading, writing, spelling which results in children not being able to read and speak. Teachers can stimulate children's thinking interested in learning to read using interesting learning techniques such as alphabet puzzle games and letter cards. This study aims to determine the effect of alphabet puzzle games and letter cards to reduce dyslexia. The research design is quasi-experimental with a one-group pretest-posttest design approach, namely measurement of observations before and after being given an alphabet puzzle game and letter cards for 3 months every 7 days. The research subjects were all students under five as many as 66 people. The dependent variable is alphabet puzzle and letter cards and the independent variable is the decrease in dyslexia. The results showed that there was a decrease in dyslexia in toddlers using alphabeth puzzle games (70% to 13%) and letter card games (67% to 16%). The results of the Paired T test statistical test obtained a Sig 2 tailed value of 0.000 (p < 0.05) meaning that there was an influence of alphabet puzzle games and letter cards on the decrease in dyslexia. The conclusion is that there is an effect of alphabet puzzle games and letter cards on the reduction of dyslexia in children under five.