Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kesenian Rampak Kenthong sebagai Media Ekspresi Estetik Masyarakat Desa Kalirejo Kabupaten Pekalongan Perdana, Firdaus; Sunarto, Sunarto; Utomo, Udi
Catharsis Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/catharsis.v6i1.17019

Abstract

Kesenian Rampak kenthong adalah alat musik yang terbuat dari bambu, dalam bahasa Banyumas lazim disebut thek-thekan. Disebut thek-thekan karena sesuai dengan bunyi yang dihasilkan pada saat dipukul. Kesenian Rampak Kenthong di Kecamatan Talun memiliki keistimewaan yang ditunjukkan melalui syair lagu yang bernuansa religi dan tradisi, selain pertunjukan tari dan silat. Alat musik yang digunakan dalam kesenian Rampak Kenthong meliputi angklung, calung, bedhug, tam-tam dan kenthongan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk lagu dalam penampilan grup Rampak Kenthong di Desa Kalirejo Kabupaten Pekalongan.,(2) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan alasan kesenian Rampak Kenthong digunakan sebagai media ekspresi estetis masyarakat Desa Kalirejo Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, serta metode dokumen, sedangkan teknik analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) bentuk lagu dalam penampilan grup Rampak Kenthong meliputi diatonis minor, melangkah, A-B-C, baku, merah diatonis mayor, berurutan, irama semangat, pentatonis selendro, berurutan, syair bahasa arab, 2 pola bentuk lagu, 3 pola irama, gerak melangkah, pentatonis selendro, pentatonis pelog patet lima, gerak melodi melangkah. (2) Setiap lagu dalam pertunjukan Rampak Kenthong memilki makna dan ekspresi tersendiri. Hal itu ditentukan dari bentuk musik dan syair lagu tersebut. Rampak Kenthong art is a musical instrument made of bamboo, in language banyumas commonly called thek-thekan.Called thek-thekan because in line with of sounds produced at struck. Rampak kenthong art in Pekalongan regency different than other regions, things that are different from other regions located at then the words religious nuances and traditions. In a art rampak kenthong also served dance and performing arts. An instrument used in the arts of Rampak Kenthong covering angklung, calung, bedhug, tam-tam and kenthongan. The purpose of this research are (1) to know and described the form of song in appearance group rampak kenthong in the Kalirejo village, Pekalongan regency., (2) to know and described reason art Rampak Kenthongused as a medium of expression aesthetically the village community kalirejo pekalongan regency. This research uses the method-qualitative study.Technique data collection used is the method observation, interview, and a method of documents, while technique analysis consisting of three grooves activities that happen simultaneously namely reduction data, presentation of data, withdrawal conclusion / verification. This research result indicates that (1) the song in appearance group includes diatonic rampak kenthong minor, stepped, a-b-c, raw, major red diatonic, successive, rhythm spirit, pentatonis selendro, successive, lyrical arabic, 2 pattern the song, 3 the rhythm, motion step, pentatonis selendro, pentatonis pelog patet five, motion melody step. (2) Any song in a Rampak Kenthong have meaning and expression of its own .It determined from musical form the and then the words. Based on the results of research , researchers suggested that coaching held business through training organization arts society-based by the district government pekalongan , revamping the presence of businesses and guidance in the fields of music by the village government Talun.
Exploration of Religious Music Art in Pekalongan: Transformation of Tradition, Digitalization, and Role in Contemporary Preaching Perdana, Firdaus
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i1.6478

Abstract

Religious music art in Pekalongan faces significant challenges in maintaining tradition amidst modernization and digitalization. This study explores the transformation of religious music art in Pekalongan in the context of tradition, adaptation to the digital era, and its role as a contemporary da’wah medium. The study used a qualitative approach with a descriptive exploratory method. Data were collected through in-depth interviews with artists, religious figures, and cultural observers, as well as observation and documentation of religious art events in Pekalongan. Data analysis was carried out thematically concerning the theory of artistic communication, socio-cultural modernization, and digital media. The study results show that religious music art in Pekalongan has transformed from traditional forms such as rebana and hadroh into a modern format that combines elements of tradition with digital technology. Digitalization provides excellent opportunities for developing and disseminating this art through platforms such as YouTube and TikTok. However, it still faces challenges such as commercialisation and the risk of losing the essence of tradition. Religious music art in Pekalongan has also proven effective as a contemporary da’wah medium, especially for the younger generation, through Islamic lyrics and culturally relevant formats. This transformation shows the balance between preserving tradition and modern innovation, making religious music a cultural identity and a dynamic tool for preaching.
Workshop AI Generatif Sonauto.ai untuk Pengembangan Kreativitas Musikal dan Literasi Digital pada Siswa MTs AL-Ma’arif Rakit Banjarnegara Perdana, Firdaus; Riandita, Lilik; Prayogi, Arditya; Shofiani, Rissa; Pujiono, Imam Prayogo; Anzaini, Sayla Salma; Agustina, Risma Wati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 1 (2025): Bulan September
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i1.508

Abstract

Perkembangan pesat teknologi menuntut adanya peningkatan literasi digital dan kreativitas sebagai kompetensi krusial bagi siswa di era Society 5.0. Namun, keterpaparan siswa tingkat menengah terhadap alat Kecerdasan Buatan (AI) generatif yang dapat menstimulasi kreativitas masih sangat terbatas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan platform AI generatif Sonauto.ai guna meningkatkan kreativitas musik dan literasi digital siswa kelas 8 MTS AL-Ma’arif Rakit Banjarnegara. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk workshop pada tanggal 4 Agustus 2025, yang melibatkan 26 siswa. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif yang mengkombinasikan presentasi, praktikum langsung (hands-on), dan diskusi interaktif. Tingkat keberhasilan program diukur secara kuantitatif menggunakan instrumen pre-test dan post-test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan dan persepsi keterampilan siswa. Hasil analisis data menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan pada seluruh indikator. Pengetahuan spesifik siswa mengenai Sonauto.ai meningkat dari 7.7% pada pre-test menjadi 92.3% pada post-test. Lebih lanjut, pemahaman siswa mengenai cara menggunakan platform tersebut untuk menciptakan musik melonjak drastis dari 3.8% menjadi 84.6%. Hasil ini mengindikasikan efektivitas tinggi dari workshop dalam mentransfer pengetahuan konseptual dan keterampilan praktis. Berdasarkan temuan ini, direkomendasikan adanya integrasi alat AI generatif seperti Sonauto.ai ke dalam mata pelajaran Seni Budaya serta penyelenggaraan pelatihan lanjutan bagi para guru untuk memastikan keberlanjutan dan adopsi teknologi yang lebih luas dalam proses pembelajaran.