Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBUATAN AKUARIUM DAN SIRKULASI AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN GIRU Amphiprion sp. DI KAMPUNG TALENGEN KECAMATAN TABUKAN TENGAH Tomasoa, Aprelia; Balansa, Walter; Melupite, Billy; Makawekes, Steward Imanuel
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.344

Abstract

Akuarium secara umum selalu dijadikan sebagai wadah untuk membudidayakan ikan hias, baik ikan air tawar maupun air laut. Salah satu jenis ikan hias air laut yang dibudidayakan menggunakan akuarium yaitu ikan giru atau yang lebih dikenal dengan nama ikan badut, klon atau nemo. Membudidayakan ikan giru di dalam akuarium mengharuskan adanya substrat yang baik untuk ikan giru yang memberikan perlindungan dan tempat berteduh untuk ikan giru serta sirkulasi air yang baik untuk menjaga kualitas dan kuantitas air sebagai media pemeliharaan ikan itu. Kegiatan pengabdian kemitraan masyarakat ini dilakukan kepada kelompok masyarakat di Kampung Talengen yang bertujuan memberi pengetahuan tentang pembuatan wadah akuarium dan sirkulasi air dalam budidaya ikan giru. Kegiatan ini dilakukan mencakup kunjungan lapangan (survei), penyampaian materi, pelatihan, evaluasi dan monitoring. Hasil kegiatan yang telah dilakukan menunjukkan kelompok masyarakat Kampung Talengen sudah mengenal dan dapat membuat akuarium secara mandiri serta menyusun shelter berupa mangkuk tanah liat sebagai substrat tempat penempelan anemone dan pompa filter. Selanjutnya hasil evaluasi dan pemantauan menunjukkan masyarakat Kampung Talengen tidak menghadapi kendala dalam membuat akuarium. Hanya saja dalam penanganan ikan giru tahap awal perlu dilakukan secara baik untuk mengurangi tingkat stress ikan dan anemone. Beberapa orang dari mereka telah berinisiatif untuk melakukan budidaya ikan giru di akuarium yang sudah ada. Hal tersebut menunjukkan penerimaan masyarakat untuk menerapkan teknologi budidaya ikan hias air laut menggunakan akuarium yang relatif baru di Kampung Talengen. Aquariums have been effectively used for rearing both freshwater and seawater ornamental fish. One important marine ornamental fish cultivable in an aquarium is the clownfish or better known as nemo. Rearing clownfish in an aquarium requires good substrates for anemones that provide the clownfish with protection and shelter as well as good water circulation to maintain water quantity and quality as a rearing medium for the fish. Conducted in Talengen village, this community partnership service aimed to provide knowledge to Talengen village’s community on how to design aquarium well equipped with water circulation for clownfish cultivation. This community service involved field survey, demonstrations on how to construct aquarium, substrate for anemone and water pump, training, evaluation and monitoring. The results showed that the community in Talengen Village already knew how to build a fish aquarium, created shelter in form of a clay bowl as a substrate for anemone and installed water filter pumps for maintaining water quality. Although the local people did not have any problems in constructing an aquarium equipped with substrate for anemone and water circulation, they need further training on how to handle clownfish and anemones properly to reduce the animals’ levels of stress. With our team’s help, however, the people in the village have taken initiative to cultivate clownfish in aquariums provided through this community service, strongly suggesting the public's acceptance of the relatively new technology the practice of clownfish cultivation introduced to them.
TEKNIK PEMBESARAN IKAN KARANG DI KERAMBA JARING APUNG KAMPUNG BULO KECAMATAN TABUKAN SELATAN Manganang, Yessi; Saselah, Jetti; Melupite, Billy
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v4i2.358

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat tentang teknik pembesaran ikan di keramba jaring apung (KJA) Kampung Bulo Kecamatan Tabukan Selatan dilakukan untuk mengatasi permasalahan dari kelompok pembudidaya ikan dimana mereka selalu mengalami keterbatasan dalam penyediaan benih dan kurangnya pengetahuan tentang teknik budidaya ikan di KJA. Metode pengabdian dilakukan dengan cara pelatihan dan pendampingan bagi anggota kelompok untuk melakukan kegiatan pembesaran ikan. Adapun materi dan pelatihan yang diberikan adalah tentang teknik pembesaran ikan di KJA meliputi persiapan wadah, persiapan bibit dan penanganannya, pakan dan pengelolaan pakan. This Community Partnership Program (PKMS) on coral reef rearing technique in floating net cages (KJA) was conducted in Kampung Bulo, South Tabukan sub-district to overcome fisheries problems faced by the local fishermen. Their problems mainly stem from the lack of fish seeds and knowledge on how to cultivate fish in floating net cage. The method used in this PKMS included training and fisheries advisory service on how to rear coral reef fish in the floating net cage with main material presented covering floating net cage preparation, seed preparation and handling, feed and feed management.
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN FERMENTASI Saselah, Jetti; Manganang, Yessi Ayu Putri; Mose, Numisye Iske; Melupite, Billy; Tempomona, Yulin
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jit.v9i2.504

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui performa ikan nila mencakup pertumbuhan, dan tingkat kelangsungan hidup ikan nila yang diberi pakan fermentasi. Dilaksanakan pada bulan Mei-Oktober 2021 di Kampung Hiung Kecamatan Manganitu. Wadah pemeliharaan menggunakan kolam yang dilengkapi dengan wadah pemeliharaan menggunakan wadah keranjang plastik. Pembuatan pakan uji dilakukan dengan menggunakan bahan baku lokal yaitu tepung dedak, tepung jagung, tepung bungkil, tepung ikan, vitamin, tepung sagu dan difermentasi dengan menggunakan EM4 dan ragi. Ikan uji yang digunakan yaitu ikan nila ukuran 8-10 cm sebanyak 50 ekor, masing-masing wadah sebanyak 10 ekor. Adapun rancangan penelitian yaitu A. Pakan tanpa fermentasi, B. pakan fermentasi 3 hari, C. Pakan fermentasi 5 hari dan C) pakan fermentasi 7 hari, D) pakan fermentasi 11 hari. Parameter pengamatan yaitu uji fisik, pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, kualitas air. Dari hasil penelitian diperoleh tingkat daya tahan pakan yang tertinggi terdapat pada perlakukan B Fermentasi 3 hari selama 14,27 menit. Pertambahan berat dan panjang tertinggi yaitu pada wadah B (pakan fermentasi 3 hari) dengan pertambahan berat 18,8 gram dan pertambahan panjang 4,73 cm. Tingkat kelangsungan hidup ikan berkisar 80-100%, Hasil pengukuran suhu pemeliharaan yaitu 25-27 ºC dan pH air pemeliharaan ikan 7-8 This research was conducted to know the performance of tilapia such as the growth, and survival rate of tilapia feeding with fermented fish feed. It was held in May-October 2021 at Hiung Village, Manganitu District. The maintenance container uses a pond equipped with a maintenance container using a plastic basket container. The test feed was made using local raw materials, namely bran flour, corn flour, cake flour, fish meal, vitamins, and sago flour, and fermented using EM4 and yeast. The test fish used were tilapia measuring 8-10 cm as many as 50 fish, 10 fish in each container. The research design is A. unfermented feed, B. 3 days fermented feed, C. 5 days fermented feed and C) 7 days fermented feed, D) 11 days fermented feed. Observation parameters are physical test, growth, survival rate, and water quality. From the results of the study, the highest level of feed resistance was found in treatment B Fermentation 3 days for 14, 27 minutes. The highest weight and length gain was in container B (3 days fermented feed) with an increase in weight of 18.8 grams and an increase in length of 4.73 cm. The survival rate of fish ranges from 80-100%. The results of the measurement of rearing temperature are 25-27 C and the pH of fish rearing water is 7-8.