Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERLINDUNGAN HUKUM SEKOLAH RAMAH ANAK Nofia sari, okta; Isnawati, Isnawati; Hidayat, Andi
Jurnal de Facto Vol 10 No 2 (2024)
Publisher : Pascasarjana Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/jurnaldefacto.v10i2.180

Abstract

Tujuan penelitina ini adalah untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum dari kebijakan pemerintah atas sekolah yang sudah menerapkan ramah anak namun menjadi pusat perhatian dikarenakan banyak sekali permasalahan hukum yang terjadi di lingkungan sekolah mulai dari permasalahan dengan guru, tenaga pendidikan hingga sampai dengan wali murid. Sekolah yang seharusnya memberikan rasa aman dan nyaman dapat terhindar dari berbagai permasalahan hukum karena sekolah harus mampu memberikan rasa aman kepada seluruh yang berada di lingkungan sekolah. Perlindungan terhadap sekolah yang telah menjalankan tugasnya. Pembentukan karaktek terhadap anak sebelum di sekolah adalah muncul dari keluarga. Keluarga merupakan tiang masyarakat untuk membentuk karaktek anak sehingga apa yang diajarkan adalah kebaikan dan memiliki sikap peduli terhadap lingkungan. Perlindungan terhadap sekolah yang juga memiliki karakteristik sekolah ramah anak sehingga mempu menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman.
Akibat Hukum Pencatatan Nikah Siri Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Nofia Sari, Okta; Sari Damayanti, Andi; Hadrian, Reza
WELFARE STATE Jurnal Hukum Vol. 2 No. 1 (2023): April
Publisher : Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/welfarestate.v2i1.2078

Abstract

Marriage is a right granted by the 1945 Constitution to carry out and continue offspring. The marriage law is one of the most widely applied aspects of Muslims around the world compared to the laws of muamalah. Marriage is mitsaqan ghalidan, a solid bond, which is considered valid when it has fulfilled the conditions and harmony of marriage. Marriage must be performed in accordance with its religion and must be registered in the state so that it is able to protect the rights arising from marriage. If the marriage is not registered, it will cause many problems in the future so that everyone should pay attention to the importance of marriage registration.  
Independensi Penuntutan Perkara Koneksitas Ditinjau dari Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2021 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Nofia Sari, Okta; Arfiani, Nur; Mustofa, Mustofa
WELFARE STATE Jurnal Hukum Vol. 2 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/welfarestate.v2i2.2307

Abstract

In Article 89 paragraph 1 of the Criminal Procedure Code it is stated that "criminal acts committed jointly by those belonging to the general court environment and the military court environment, are examined and tried by courts within the general court environment unless according to the decision of the Minister of Defense and Security with the approval of the Minister of Justice, the case must be examined and tried by a court within the military court environment”. In this case, it is necessary to increase the effectiveness of the implementation of the duties and powers of the Attorney General's Office of the Republic of Indonesia in carrying out technical coordination of prosecutorial prosecution and handling of connected cases and the application of the principles of embodiment of bureaucratic reform and the acceleration of the provision of legal services to the public by appointing a Junior Attorney General for Military Crime in the structure the Attorney General's Office. the existence of Presidential Decree Number 15 of 2021 is intended to accelerate the handling of connectivity cases. However, competent human resources are needed to run this structure as well as budget allocations for military members who fill these positions.  
Sosialisasi Perlindungan Hukum Terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Balikpapan Nofia Sari, Okta; Kurnia, Kana
DEDIKASI PKM Vol. 5 No. 2 (2024): DEDIKASI PKM UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/dkp.v5i2.38654

Abstract

Penelitian ini bermula pasca pemberlakuan undang-undang nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja atau yang biasa dikenal sebagai omnibus law dikaitkan dengan dampak yang ditimbulkan terhadap usaha mikro kecil dan menengah (umkm). Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah perlindungan hukum terhadap usaha mikro kecil dan menengah pasca pemberlakuan undang-undang nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Metode yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa permasalahan umum yang dihadapi oleh UMKM, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan hukum dan utang piutang terhadap mitra. Selanjutnya perlindungan terhadap UMKM sudah diatur dengan baik melalui UU Cipta Kerja dan PP Nomor 7 Tahun 2021 khususnya terkait perlindungan hukum karena saat ini pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah memberikan perhatian lebih dalam hal pembiayaan kepada UMKM yang meminta layanan bantuan dan pendampingan hukum seperti penyuluhan hukum, konsultasi hukum, mediasi, dan pendampingan di luar pengadilan.
Tindak Pidana Perzinaan Menurut Hukum Pidana Indonesia Damayanti, Sari; Nofia Sari, Okta; Taupikurrahman, Muhammad
JURNAL RECHTENS Vol. 13 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/rechtens.v13i1.2498

Abstract

Pada dasarnya sistem hukum yang mengatur terkait dengan masalah perzinaan masih memiliki polemik sendiri dari ketentuan hingga penerapan sanksinya. Hal ini disebabkan karena hukum yang mengatur perzinaan dalam Pasal 284 KUHP memiliki pengertian yang berbeda dengan konsepsi yang diberikan masyarakat, dalam kaitannya perbuatan perzinaan yang dilakukan juga dapat bersama-sama denga hubungan perkawinan yang dilakukan secara siri sehingga mengakibatkan permasalahan hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses hukum dan pembuktian tindak pidana perzinaan berdasarkan perkara laporan polisi Nomor: LP/K/414/XI/2020/P.Kaltim/Res.Bpp. Metode penelitian ini tergolong penelitian hukum normatif, sedangkan pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan kasus dan pendekatan perundang-undangan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah adanya kejanggalan penyidikan dalam menangani proses pemeriksaan perkaranya. Oleh karena tidak ditemukannya alat bukti yang sah dalam pembuktian perzinaan pada laporan polisi dalam perkara ini, tidak memenuhi unsur yang tercantum pada Pasal 183 KUHAP yang menyatakan minimal 2 alat bukti yang sah agar bisa dilakukan proses hukum yang berlaku, dengan demikian perkara ini sulit untuk diproses dan ditindaklanjuti.  Kata kunci: hukum pidana, perzinaan, tindak pidana. Abstract Basically, the legal system that regulates the issue of adultery still has its own polemics from the provisions to the application of sanctions. This is because the law regulating adultery in Article 284 of the Criminal Code has a different meaning from the conception given by society. This research aims to determine the legal process and proof of the crime of adultery based on police report case Number: LP/K/414/XI/2020/P.Kaltim/Res.Bpp. This research method is classified as normative legal research, while the problem approach used is a case approach and a statutory approach. The results of this research are that there were investigative irregularities in handling the case examination process. Due to the fact that no valid evidence was found in proving adultery in the police report in this case, it does not fulfill the elements stated in Article 183 of the Criminal Procedure Code which states that there are a minimum of 2 valid pieces of evidence so that the applicable legal process can be carried out, thus this case is difficult to process. and followed up. Key words: criminal law, adultery, criminal act. REFERENCES Abubakar, Al Yasa’, and Iqbal Maulana. “Alat Bukti Dan Metode Pembuktian Terhadap Tindak Pidana Zina.” Legitimasi VII, no. 2 (2018): 173–189. Anita, Fitri. “Asas Praduga Tak Bersalah Dalam Penyelenggaraan Peradilan Pidana.” Jendela Hukum dan Keadilan 8, no. 1 (2021): 66–81. Harahap, M. Yahya. Hukum Acara Perdata. Edisi kedu. Jakarta: PT. Nusantaralestari Ceriapratama, 2021. Putra, Dayu. “Pembuktian Tindak Pidana Zina Di Dalam Pasal 284 KUHP Berdasarkan Bukti tunjuk.” Tesis, Universitas Islam Indonesia, 2020. Rahayu, Sri, and Elizabeth Siregar. “Urgensi Penyerapan Nilai Hukum Islam Dan Hukum Adat Dalam Pengaturan Tindak Pidana Perzinaan.” Undang: Jurnal Hukum 4, no. 1 (2021): 125–157. Rahim, Abdul, and Muhammad Ibnu Fajar Rahim. “Kupas Tuntas Penerapan Prejudiciel Geschil Dalam Perkara Pidana.” Pleno Jure 11, no. 2 (2022): 115–141. Rozi, Fachrul. “Sistem Pembuktian Dalam Proses Persidangan Pada Perkara Tindak Pidana.” Jurnal Yuridis UNAJA 1, no. 2 (2018): 19–33. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Pengawasan dan Pengendalian Penanganan Perkara Pidana di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.