Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh CarboxyMethyl Cellulose Terhadap Sifat Bioplastik Berbasis Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Plasticizer Gliserol Zaenab, Zaenab; Sasria, Nia; Lubis, Muthia Putri Darsini
ALCHEMY:Journal of Chemistry Vol 11, No 2 (2023): ALCHEMY: JOURNAL OF CHEMISTRY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/al.v11i2.20389

Abstract

Salah satu cara yang dapat dikembangkan dalam penanggulangan sampah plastik adalah menggunakan Bioplastik. Dengan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi zat aditif CarboxyMethyl Cellulose (CMC) terhadap kekuatan tarik, biodegradasi dan daya serap air dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Pati Kulit Pisang Kepok. Dalam pengolahannya TKKS yang telah di delignifikasi dan bleaching, dilarutkan ke dalam 50 mL aquades bersama dengan pati dan gliserol selama 10-15 menit dengan temperatur 70oC. Setelah itu, ditambahkan CMC yang telah dilarutkan dengan variasi sebanyak 1%, 2%, 3% dan 4% diaduk dan dipanaskan selama 30 menit dengan temperatur 180oC. Kemudian dilakukan pencetakkan menggunakan Teflon dan dimasukan kedalam oven dengan suhu 70oC selama 5 jam. Setelah itu, cetakan dikeluarkan dan didinginkan menggunakan temperatur kamar. Didapatkan nilai kuat tarik tertinggi dengan variasi CMC 4%, yaitu sebesar 2,103 MPa dan elongasi tertinggi terdapat pada variasi CMC 3% sebesar 2,12%. Untuk nilai penyerapan air tertinggi terdapat pada CMC 4%, yaitu sebesar 80,95% dengan ketahanan air sebesar 19,05% sedangkan untuk nilai degradasi tertinggi terdapat pada CMC 4%, yaitu sebesar 88,77%. Kata Kunci: Tandan Kosong Kelapa Sawit, Pati Kulit Pisang Kepok, CMC
Rehabilitasi Posyandu untuk Meningkatkan Kenyamanan Pengguna Posyandu di Gang Banyumas RT 32, Kelurahan Karang Joang Sasria, Nia; Rahmania, Rahmania
DEDIKASI PKM Vol. 6 No. 2 (2025): DEDIKASI PKM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/dkp.v6i2.47216

Abstract

Posyandu sebagai fasilitas kesehatan masyarakat berperan penting dalam mendukung kesehatan ibu, anak, dan balita. Namun, kenyamanan pengguna sering kali diabaikan, meskipun faktor ini berpengaruh pada tingkat partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak rehabilitasi Posyandu terhadap peningkatan kenyamanan pengguna di Gang Banyumas RT 32, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara. Pendekatan yang digunakan meliputi survei kepada pengguna Posyandu dan wawancara dengan ketua RT 32 dan kader Posyandu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbaikan fasilitas, seperti penataan ruang yang lebih ergonomis dan penyediaan sarana penunjang kenyamanan, seperti lemari penyimpanan dan tempat sampah, berhasil meningkatkan kenyamanan pengguna. Penelitian ini menegaskan bahwa rehabilitasi Posyandu tidak hanya penting untuk meningkatkan layanan kesehatan, tetapi juga kenyamanan, yang pada akhirnya mendukung keberlanjutan program kesehatan masyarakat.
Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Pembuatan Cinderamata Baju Sablon Menggunakan Teknik Polyflex bagi Masyarakat Kampung Semarang Rt 27 Km 15 Karang Joang Lubis, Muthia Putri Darsini; Sasria, Nia; Tanjung, Rifqi Aulia; Yusra, Muhammad Izza; Robiansyah, Robiansyah; Anggraini, Febrina; Pata'allo, Lidya Perbiana; Salam, Nur
Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): IJPM - April 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/ijpm.664

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan sektor perekonomian kreatif di tempat Wisata Meranti melalui pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan pelatihan keterampilan bagi masyarakat kampung semarang Rt 27 km 15. Salah satu fokus utama adalah teknik penyablonan polyflex sebagai metode pembuatan desain pada pakaian. Langkah-langkah pelaksanaan mencakup persiapan desain, pemotongan pola, pemasangan pola pada media, aplikasi panas, dan pelepasan pola. Mitra KKN memiliki peran penting dalam mendukung program ini dengan memberikan fasilitas dan arahan kepada mahasiswa. Pelatihan sosialisasi polyflex dilakukan untuk mengenalkan bahan dan teknik penyablonan kepada masyarakat. Selanjutnya, dilakukan pelatihan dan lomba sablon baju teknik polyflex untuk memberdayakan masyarakat dalam pengembangan keterampilan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan keterampilan, pemahaman akan kualitas produk, dan pemberdayaan ekonomi kreatif melalui produksi cinderamata khas. Diharapkan hasil pengabdian kepada masyarakat ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan pariwisata dan perekonomian kreatif di wilayah kampung semarang Rt 27 km 15.
Effect of Sorbitol Plasticizer on Bioplastics Properties Based on Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB) and Jackfruit Seed Starch Sasria, Nia; Afifah, Vita Nur; Nur Tajalla, Gusti Umindya
Makara Journal of Science Vol. 29, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In bioplastics, natural materials that are easily decomposed are used to minimize plastic waste. In this research, the compositions used were cellulose from oil palm empty fruit bunches (OPEFB), jackfruit seed starch, and carboxymethyl cellulose (CMC) as a filler with sorbitol as a plasticizer. This study aimed to analyze the effect of a sorbitol plasticizer on bioplastic properties. The study began by extracting jackfruit seed starch and OPEFB cellulose. Subsequently, bioplastics were prepared by varying sorbitol, namely 0 (S – 0), 0.5 mL (S – 0.5), 1 mL (S – 1), and 1.5 ml (S – 1.5), with CMC 20%. As a result, the S – 0 variation showed the highest water resistance at 43.44%. The highest biodegradation test was in the S – 1.5 variation of 48.54% for 6 days in the soil media. The SEM test found voids in the S – 1.5 sample. Next, the best tensile strength test in the S – 0 variation was 5.44 MPa, while the S – 1.5 variation had the optimum elongation value at 13.54%. Overall, the nature of resistance to water and tensile strength were directly proportional. However, these two samples were inversely proportional to biodegradation and elongation. Meanwhile, the characteristics of biodegradation and elongation were directly compared.
Effect of Contact Time and Concentration on Adsorption of Pb2+Metal Ion Utilizing Crab Shell Chitosan and Activated Bentonite Clay Composite Sasria, Nia; Wisaka, Adi; Yusariarta Putra Parmita, Ade Wahyu; Nur Tajalla, Gusti Umindya
Makara Journal of Technology Vol. 29, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia produced 1,508 tons of nonliving crabs in the January–March 2020 period. The number of shells generated can account for 40%–60% of the overall weight. Therefore, using crab shells made into chitosan is expected to increase the economic value and reduce waste from crab shells. Chitosan can be modified with clay previously activated with an acid solution to form a chitosan–clay composite to improve the adsorption capacity. This study aims to analyze the differences in characteristics between chitosan and clay before and after the immobilization process. A comparison of chitosan and clay (1:2) is conducted on the basis of variations in the contact time for 5, 30, 55, and 80 min and in the concentration of metal solution as much as 10, 30, and 50 ppm. The results of the Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) study found stretching vibrations of –NH originating from the chitosan structure, as well as several functional groups from clay, such as silanol (Si–OH) and siloxane (Si–O–Si). The results of the X-ray diffraction (XRD) test show that the clay used was bentonite clay. Meanwhile, the scanning electron microscopy (SEM) and surface area analyzer (SAA) test results show that the chitosan–clay adsorbent has a rougher and hollower surface with a surface area of 23,666 m2/g. The best adsorption percentage of 90.59% occurred at a concentration of 10 ppm with a contact time of 30 min.