Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Variasi Arus Pengelasan Kombinasi SMAW-FCAW dengan Kampuh Double V-Groove terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Dissimilar Material JIS G3101-SS400 dan ASTM A36 Awali, Jatmoko; Rudiyanto, Fahmi; Thesalonicha, Somalinggi; Lubis, Muthia Putri Darsini; Tanjung, Rifqi Aulia; Triana, Yunita
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jrm.2021.012.02.19

Abstract

This study aims to determine the effect of variations of the current with combining two welding techniques SMAW and FCAW in double v-groove against the hardness and microstructure of the dissimilar material of JIS G3101-SS400 and ASTM A36. JIS G3101 SS400 and ASTM A36 each with a thickness of 10 mm were used as the materials. The combination of SMAW welding with E7018 electrodes and FCAW with E71T-1 were used as the welding techniques. The current used in SMAW welding were 60 A, 75 A, and 90 A. While in FCAW welding the current used were 190 A, 205 A, and 220 A. Hardness and microstructure tests were carried out on each sample. The results of the study showed that the current in welding process affect the hardness value and microstructure of material. The higher the welding current, the value of hardness of the material going to decrease and vice versa. The highest hardness values in SMAW and FCAW welding are at currents of 60 A and 190 A. Then the current in the welding process also affect the microstructure produced in the weld and HAZ. The formed microstructure containing pearlite and ferrite. The higher welding current, the percentage of pearlite produced increase and the percentage of ferrite decrease.
GEOLOGI DAN KUALITAS AIRTANAH DAERAH KARANGTALUN DAN SEKITARNYA KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL PROPINSI D.I. YOGYAKARTA Muthia Putri Darsini Lubis
Jurnal Ilmiah MTG Vol 5, No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9.277 KB)

Abstract

Lokasi telitian terletak pada daerah Karangtalun dan sekitarnya, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi D.I. Yogyakarta. Lokasi telitian Secara Universal Traverse Mercator (UTM) terletak pada koordinat 428353mE – 432027mE dan 9122100mN – 9125780mN. Dengan luas daerah telitian 3x4 km2.Geologi daerah telitian terdiri dari 2 satuan batuan yaitu Satuan batupasir Merapi Muda dan Satuan Alluvial. Struktur geologi yang berkembang yaitu kekar yang berah umum utara-selatan dan sesar mendatar kanan dengan arah umum barat-timur. Geomorfologi daerah telitian terdiri dari 4 bentukan geomorfik yaitu satuan geomorfik Dataran Alluvial (F1), satuan geomorfik Dataran Limpah Banjir (F7), satuan geomorfik Tubuh Sungai (F22) dan satuan geomorfik Teras Sungai (F23).Dari hasil analisa laboratorium terhadap kimia air pada sepuluh suur didaerah telitian dengan parameter Fe = 0-0.1 mg/L, Mg = 180-385 mg/L, Ca = 34.0-90.0 mg/L, Cl = 30.80-152 mg/L, HCO3 = 275-443 mg/L, CO3 = 0 mg/L, SO4 = 40.04-101 mg/L, Na = 11.7-22.4 mg/L, K = 4.4-12.3 mg/L, pH = 6.66-6.94, DHL = 590-1675μmhos/cm, Kekeruhan = 0.57-1.73 FTU, TDS = 176-864 mg/L.Berdasarkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1451 K/10/MEM/2000, air pada sumur-sumur sample daerah telitian layak untuk dikonsumsi dan pertanian kecuali SM 9 tidak layak untuk di konsumsi tetapi layak untuk pertanian.
MECHANICAL PROPERTIES OF STEEL AISI 1045 VARIATION OF AUSTENITIZATION HOLDING TIME IN THE QUENCHING-TEMPERING PROCESS WITH ICE WATER MEDIA Parmita, Ade Yusariarta Putra; Utomo, Yogi Mirza Pangestu; Rakhmat, Arie Mifthahul; Lubis, Muthia Putri Darsini
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 15 No. 1 (2024)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jrm.v15i1.1647

Abstract

AISI 1045, Medium-carbon steel is commonly used as machining components like bulldozer bushings and widely used in construction equipment such as hammerheads. Hence, it needs good hardness and impact resistance. The methods to achieve these properties are through a heat treatment process called quenching and tempering. This research analyzed the effects of various austenitizing holding times during the quenching and tempering process on the microstructure, hardness, and impact strength of AISI 1045 steel. The procedure involved quenching the steel at a temperature of 850°C with austenitizing holding times of 5, 15, and 25 minutes, followed by rapid cooling using ice water. Subsequently, tempering was performed at 500°C with a holding time of 15 minutes, followed by air cooling. The research showed that all three test specimens exhibited bainite and martensite phases. The hardness of the steel increased after undergoing the quenching and tempering process, with the highest hardness value obtained at a 5-minute austenitizing holding time, measuring 32.37 HRC. Additionally, there was an increase in impact strength after the quenching and tempering process. Tobe found the highest impact strength value observed at with a 25-minute austenitizing holding time at 27.39 J/cm².
Pengaruh CarboxyMethyl Cellulose Terhadap Sifat Bioplastik Berbasis Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Plasticizer Gliserol Zaenab, Zaenab; Sasria, Nia; Lubis, Muthia Putri Darsini
ALCHEMY:Journal of Chemistry Vol 11, No 2 (2023): ALCHEMY: JOURNAL OF CHEMISTRY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/al.v11i2.20389

Abstract

Salah satu cara yang dapat dikembangkan dalam penanggulangan sampah plastik adalah menggunakan Bioplastik. Dengan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi zat aditif CarboxyMethyl Cellulose (CMC) terhadap kekuatan tarik, biodegradasi dan daya serap air dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Pati Kulit Pisang Kepok. Dalam pengolahannya TKKS yang telah di delignifikasi dan bleaching, dilarutkan ke dalam 50 mL aquades bersama dengan pati dan gliserol selama 10-15 menit dengan temperatur 70oC. Setelah itu, ditambahkan CMC yang telah dilarutkan dengan variasi sebanyak 1%, 2%, 3% dan 4% diaduk dan dipanaskan selama 30 menit dengan temperatur 180oC. Kemudian dilakukan pencetakkan menggunakan Teflon dan dimasukan kedalam oven dengan suhu 70oC selama 5 jam. Setelah itu, cetakan dikeluarkan dan didinginkan menggunakan temperatur kamar. Didapatkan nilai kuat tarik tertinggi dengan variasi CMC 4%, yaitu sebesar 2,103 MPa dan elongasi tertinggi terdapat pada variasi CMC 3% sebesar 2,12%. Untuk nilai penyerapan air tertinggi terdapat pada CMC 4%, yaitu sebesar 80,95% dengan ketahanan air sebesar 19,05% sedangkan untuk nilai degradasi tertinggi terdapat pada CMC 4%, yaitu sebesar 88,77%. Kata Kunci: Tandan Kosong Kelapa Sawit, Pati Kulit Pisang Kepok, CMC
Pengaruh Rasio Penggunaan Pasir Baru dengan Pasir Bekas Terhadap Kadar Abu / Lost On Ignation (LOI) dan Kekuatan Tarik Pasir pada Cetakan Pasir Kering Fiyana, Rima Himmaniyatul; Lubis, Muthia Putri Darsini; Dewanto, Hizkia Alpha
SPECTA Journal of Technology Vol. 7 No. 1 (2023): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.757 KB) | DOI: 10.35718/specta.v7i1.241

Abstract

Sampai saat ini teknik pengecoran logam masih sering dipakai oleh industri kecil maupun besar dalam pembuatan berbagai macam produk. Salah satu metode pengecoran yaitu cetakan pasir, dimana cetakan berupa pasir diberikan pengikat. Pasir silika memiliki mineral kuarsa dengan kadar SiO2 lebih dari 95% yang memiliki ketahanan terhadap temperatur tinggi. Tingginya biaya pembelian pasir baru dan banyaknya limbah pasir bekas pengecoran yang tidak dipakai mengharuskan adanya biaya pembuangan pasir bekas. Salah satu pengoptimalan biaya produksi dengan menggunakan kembali pasir bekas yang telah dicampurkan dengan pasir baru. Berdasarkan American Foundry Society (AFS), cetakan pasir harus memenuhi persyaratan sebelum dilakukan pengecoran dengan melakukan beberapa pengujian pada cetakan kering yaitu uji kadar abu / lost on ignation (LOI) dan uji kekuatan tarik pasir. Hasil penelitian pengujian kadar abu (LOI) terjadi kenaikan seiring dengan banyaknya penggunaan pasir bekas pada cetakan yaitu sebesar 0.18%, 0.79%, 1.99%, dan 2.16%. Peningkatan ini juga terjadi pada pengujian kekuatan tarik pasir yaitu sebesar 39.3 N/Cm2, 59.58 N/Cm2, 60.42 N/Cm2, dan 62.21 N/Cm2. Hal ini disebabkan karena penggunaan pasir bekas dari proses pengecoran yang telah tercampur oleh pengotor dari proses pengecoran sebelumnya. Kenaikan nilai kekuatan tarik pasir dipengaruhi oleh penggunaan distribusi ukuran butir pasir yang dikarenakan ukuran butir pasir berhubungan dengan kepadatan pasir pada cetakan pasir. Dengan melakukan pemanfaatan limbah pasir bekas dapat mengurangi biaya pengeluaran pembelian pasir yaitu sebesar 23.3% pada rasio penggunaan pasir baru dengan pasir bekas 30:70. Hal ini dapat mengurangi limbah pasir bekas (menurunkan jumlah pasir dibuang) dan juga menurunkan biaya pengeluaran pasir dalam industri pengecoran logam.
Analisis Pengaruh Variasi Arus Pengelasan Kombinasi SMAW dan FCAW Double V Groove terhadap Kekuatan Tarik, Impact dan Struktur Mikro Daerah Weld Metal Baja ASTM A36 Akbar, Rizky; Awali, Jatmoko; Stasiyanur, Flora; Lubis, Muthia Putri Darsini
SPECTA Journal of Technology Vol. 7 No. 1 (2023): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.51 KB) | DOI: 10.35718/specta.v7i1.704

Abstract

This research uses shielded metal arc welding (SMAW) welding method combined with flux core art welding (FCAW) welding method using ASTM A36 10 mm steel material and using double V seam. Then the electrode used in this study is for SMAW E7018 welding. , while for FCAW E71T1 welding. The current variations used are SMAW 60A, 75A, 90A and FCAW 190A, 205A, 220A. The purpose of this research is to determine the optimal current that produces the highest tensile and impact strength and differences in microstructure in the weld metal area. From the results of this study, the highest tensile and impact strengths were at 90A SMAW and 220A FCAW with a tensile strength of 526.96 N/mm and an impact strength of 1.2044 J/mm2. Then the microstructure formed is Grain Boundry Ferrite (GBF), Pearlite (P), Arcicular Ferrite (AF), Ferrite (F). Where the percentage of SMAW weld metal is 72.1% Ferrite and 27.9% Pearlite, while in FCAW weld metal it is 75.63% Ferrite and 24.37% Pearlite.
Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Pembuatan Cinderamata Baju Sablon Menggunakan Teknik Polyflex bagi Masyarakat Kampung Semarang Rt 27 Km 15 Karang Joang Lubis, Muthia Putri Darsini; Sasria, Nia; Tanjung, Rifqi Aulia; Yusra, Muhammad Izza; Robiansyah, Robiansyah; Anggraini, Febrina; Pata'allo, Lidya Perbiana; Salam, Nur
Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): IJPM - April 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/ijpm.664

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan sektor perekonomian kreatif di tempat Wisata Meranti melalui pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan pelatihan keterampilan bagi masyarakat kampung semarang Rt 27 km 15. Salah satu fokus utama adalah teknik penyablonan polyflex sebagai metode pembuatan desain pada pakaian. Langkah-langkah pelaksanaan mencakup persiapan desain, pemotongan pola, pemasangan pola pada media, aplikasi panas, dan pelepasan pola. Mitra KKN memiliki peran penting dalam mendukung program ini dengan memberikan fasilitas dan arahan kepada mahasiswa. Pelatihan sosialisasi polyflex dilakukan untuk mengenalkan bahan dan teknik penyablonan kepada masyarakat. Selanjutnya, dilakukan pelatihan dan lomba sablon baju teknik polyflex untuk memberdayakan masyarakat dalam pengembangan keterampilan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan keterampilan, pemahaman akan kualitas produk, dan pemberdayaan ekonomi kreatif melalui produksi cinderamata khas. Diharapkan hasil pengabdian kepada masyarakat ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan pariwisata dan perekonomian kreatif di wilayah kampung semarang Rt 27 km 15.
MECHANICAL PROPERTIES OF STEEL AISI 1045 VARIATION OF AUSTENITIZATION HOLDING TIME IN THE QUENCHING-TEMPERING PROCESS WITH ICE WATER MEDIA Parmita, Ade Yusariarta Putra; Utomo, Yogi Mirza Pangestu; Rakhmat, Arie Mifthahul; Lubis, Muthia Putri Darsini
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 15 No. 1 (2024)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jrm.v15i1.1647

Abstract

AISI 1045, Medium-carbon steel is commonly used as machining components like bulldozer bushings and widely used in construction equipment such as hammerheads. Hence, it needs good hardness and impact resistance. The methods to achieve these properties are through a heat treatment process called quenching and tempering. This research analyzed the effects of various austenitizing holding times during the quenching and tempering process on the microstructure, hardness, and impact strength of AISI 1045 steel. The procedure involved quenching the steel at a temperature of 850°C with austenitizing holding times of 5, 15, and 25 minutes, followed by rapid cooling using ice water. Subsequently, tempering was performed at 500°C with a holding time of 15 minutes, followed by air cooling. The research showed that all three test specimens exhibited bainite and martensite phases. The hardness of the steel increased after undergoing the quenching and tempering process, with the highest hardness value obtained at a 5-minute austenitizing holding time, measuring 32.37 HRC. Additionally, there was an increase in impact strength after the quenching and tempering process. Tobe found the highest impact strength value observed at with a 25-minute austenitizing holding time at 27.39 J/cm².
Transformasi Limbah Sabut Kelapa Menjadi Cocopeat: Solusi Ekonomi Kreatif bagi Warga Pantai Lamaru Balikpapan Tajalla, Gusti Umindya Nur; Lubis, Muthia Putri Darsini; Amalia, Lia; Laksono, Andromeda Dwi; Sulaksono, Rachmad Prabowo; Dharmayanti, Amilita Medisa Rizky; Akbar, Aulia Arif; Anggeswari, Inggrid Dya; Destiny, Keysi Devain; Sofwan, Muhammad; Budiarti, Dini Tri; Anggraini, Elistria; Paramita, Fika
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 16, No 2 (2025): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v16i2.20390

Abstract

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap sektor pariwisata, termasuk masyarakat pesisir Lamaru yang menggantungkan hidupnya pada aktivitas wisata. Sebagai upaya pemulihan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, kegiatan ini berfokus pada pemanfaatan potensi lokal, yakni sabut kelapa, menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, penulis melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat RT 19 Kelurahan Lamaru Kota Balikpapan mengenai pembuatan cocopeat dari limbah sabut kelapa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, menciptakan peluang usaha baru, serta mengurangi limbah organik. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap berkebun di masa pandemi. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya kemampuan masyarakat dalam memproduksi cocopeat berkualitas, serta terbentuknya kelompok usaha kecil menengah yang mampu memasarkan produknya. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah organik dan pemanfaatan sumber daya lokal. Berdasarkan rekapitulasi hasil kuesioner pemahaman materi dan kuesioner kepuasan, didapatkan data bahwa tingkat pemahaman peserta di atas 70% dimana sebagian besar antusias pada materi yang disampaikan.