Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Competency Analysis, Work Rusteristics, Work Environment, Spiritual Quotient, Organizational Commitment, Organizational Citizenship Behavior and Employee Performance Setyowati, Ety Retno
DiE: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Manajemen Vol 12 No 2 (2021): September
Publisher : Program Doktor Ilmu Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/die.v12i2.5594

Abstract

This research aims to prove and analyze the influence of competence,work characteristics, work environment, spiritual quotient, onorganizational commitment, organizational citizenship behavior (OCB)and employee performance in the Laboratory Installation of RSUD PatutPatuh Patju West Lombok. This study is a causal explanatory study. Asample of 38 respondents, data analysis with Partial Least Square (PLS).The results showed there was a significant positive influence on:competence to OCB and employee performance; rusteristic work towardsorganizational commitment; work environment to organizationalcommitment; organizational commitment to OCB and employeeperformance; OCB on employee performance. Gained insignificantinfluence on: competence to organizational commitment; rusteristic ofemployment against OCB and employee performance; work environmenttowards OCB and employee performance; Spiritual quotient toorganizational commitment, OCB and employee performance. Theconclusion of the results of the study is that there are seven hypothesesthat can be accepted and there are eight hypotheses that are rejected.
Perilaku perawat dalam memberikan asuhan keperawatan paliatif pada pasien kanker untuk meningkatkan kualitas hidup pasien: literature review Setyowati, Ety Retno
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i02.1205

Abstract

Latar Belakang: Perawatan paliatif idealnya dimulai sejak diagnosis penyakit, bukan hanya pada tahap akhir kehidupan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya yang menderita penyakit yang mengancam jiwa, seperti kanker dan penyakit non-kanker.Metode: Penelitian ini menggunakan metode systematic review dengan pendekatan kualitatif dan cross-sectional. Penelusuran literatur dilakukan pada 8 naskah akhir melalui database Google Scholar dan PubMed untuk (2019-2024).Hasil: Perilaku yang harus ditunjukkan oleh perawat dalam memberikan asuhan kepada pasien kanker untuk meningkatkan kualitas hidup meliputi sikap positif, seperti sikap peduli, memberikan dukungan kepada pasien dan keluarga, menunjukkan empati, berbicara dengan lembut, mendoakan, menghormati pasien dan keluarganya, dan lain-lain.Kesimpulan: Perilaku seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Hubungan Lama Menstruasi, Kebiasaan Olahraga, dan Anemia dengan Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Putri di SMA Negeri 9 Mataram Salsabila, Nazaya Shafa; Setyowati, Ety Retno; Zoraya, Sabrina Intan; Mahaputra, I Gusti Bagus Arie
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 3 (2025): Volume 7 Nomor 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i3.18498

Abstract

ABSTRACT Dysmenorrhea is a condition characterized by cramps, pain, and other discomforts associated with menstruation, caused by dysrhythmic contractions of the myometrium. The highest prevalence of dysmenorrhea is found in adolescent girls. Factors that may contribute to dysmenorrhea include family history, age at menarche, menstrual duration, exercise habits, anemia, stress levels, nutritional status, and fast food consumption. This study aims to determine the relationship between menstrual duration, exercise habits, and anemia with the incidence of primary dysmenorrhea among adolescent at SMA Negeri 9 Mataram. This study employs a quantitative approach with a cross-sectional design. The sampling technique used is stratified random sampling, with a total sample size of 92 respondents. Data were analyzed using univariate and bivariate methods with the Chi-square statistical test. This study shows no statistically significant relationship between menstrual duration and the incidence of primary dysmenorrhea among adolescent girls at SMA Negeri 9 Mataram (p-value = 0.328). However, there is a statistically significant relationship between exercise habits and the incidence of primary dysmenorrhea (p-value = 0.001), as well as between anemia and the incidence of primary dysmenorrhea (p-value < 0.001). There is no significant relationship between menstrual duration and the incidence of primary dysmenorrhea among adolescent girls at SMA Negeri 9 Mataram. However, there is a significant relationship between exercise habits and anemia with the incidence of primary dysmenorrhea in this group. Keywords: Dysmenorrhea, Primary Dysmenorrhea, Menstrual Duration, Exercise Habits, Anemia.  ABSTRAK Dismenore merupakan suatu kondisi terjadinya kram, nyeri, dan ketidaknyamanan lainnya yang terkait dengan menstruasi yang timbul karena adanya kontraksi disritmik miometrium. Prevalensi tertinggi kejadian dismenore ditemukan pada remaja putri. faktor yang dapat menyebabkan dismenore adalah riwayat keluarga, usia menarke, durasi menstruasi, kebiasaan olahraga, anemia, tingkat stres, status gizi, dan konsumsi makanan cepat saji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama menstruasi, kebiasaan olahraga, dan anemia dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri di SMA Negeri 9 Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling, dengan besar sampel sebanyak 92 responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-square. Penelitian ini menunjukan tidak terdapat hubungan hubungan yang signifikan secara statistik antara lama menstruasi dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri di SMA Negeri 9 Mataram (p-value 0,328), terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara kebiasaan olahraga dan kejadian dismenore primer pada remaja putri di SMA Negeri 9 Mataram (p-value 0,001), dan terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara anemia dan kejadian dismenore primer pada remaja putri di SMA Negeri 9 Mataram (p-value < 0,001). Tidak terdapat hubungan signifikan antara lama menstruasi dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri di SMA Negeri 9 Mataram, dan terapat hubungan signifikan antara kebiasaan olahraga dan anemia dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri di SMA Negeri 9 Mataram Kata Kunci: Dismenore,Dismenore Primer, Lama Menstruasi, Kebiasaan Olahraga, Anemia.
Penerapan Metode Omnibus Dalam Pembentukkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan: Sebuah Refleksi Setyowati, Ety Retno; Karyati, Sri; Sukarno, Sukarno; Ainuddin, Ainuddin
Jurnal Kompilasi Hukum Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Kompilasi Hukum
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jkh.v10i1.225

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana implementasi metode omnibus dalam proses penyusunan UU Kesehatan berdasarkan tahapan pembuatan peraturan perundang-undangan dan bagaimana manfaat dan kelemahan metode omnibus dalam upaya penyederhanaan regulasi kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian normatif yang menggunakan Pendekatan Perundang-Undangan (Statute Approach) dan pendekatan konseptual (Conceptual Approach). Berdasarkan hasil kajian, menunjukkan bahwa implementasi metode omnibus dalam penyusunan UU Kesehatan belum memenuhi asas keterbukaan sesuai dengan ketentuan Pasal 5 UU Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Adapun Manfaat dari metode omnibus dalam pembentukan UU Kesehatan yakni, menyederhanakan regulasi dan menjadi salah satu solusi dari hyper regulation di Indonesia, dan kelemahan dari metode omnibus dalam pembentukan UU Kesehatan yakni: a) Kurang demokratis, b) Kurang sistematis, c) Berpotensi merugikan nasional, membuka peluang besar bagi investor asing, d) Tidak menjamin keamanan dan hukum bagi tenaga medis; e) Berpotensi menyempitkan distribusi anggaran dana kesehatan, f) Berpotensi melanggar hak atas kesehatan, potensi komodifikasi layanan kesehatan dan potensi fraud sektor kesehatan, seperti kolusi dan gratifikasi peresepan obat.
Hubungan Siklus Menstruasi, Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMA N 9 Mataram Widyasari, Luh Gd. Deviana; Setyowati, Ety Retno; Wanadiatri, Halia; Pramartha, Kadek
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 8 (2025): Volume 5 Nomor 8 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i8.18946

Abstract

ABSTRACT Anemia is a medical condition characterized by low hemoglobin levels in the blood, leading to a reduced ability of red blood cells to transport oxygen throughout the body. Anemia remains a critical global health issue and is ranked as the leading cause of mortality. It is estimated to affect 4–5 billion people, approximately 66–80% of the global population. This study aims to provide a fundamental health overview regarding anemia among female adolescents at SMA N 9 Mataram, emphasizing the importance of menstrual cycle patterns, iron supplement (TTD) intake, and body mass index (BMI) in relation to anemia. This research employs an analytical observational approach with a cross-sectional study design. Data collection utilized questionnaires and digital hemoglobin meters (EasyTouch GCHB) as research instruments. A total of 92 respondents were selected from a population of 501 female students using multistage random sampling, which combined Proportionate Stratified Random Sampling and Simple Random Sampling methods. The results, analyzed using the chi-square test, revealed a significant relationship between irregular menstrual cycles and an increased risk of anemia (p-value = 0.000). Adequate iron supplement intake was significantly associated with a reduced risk of anemia (p-value = 0.004). However, no significant relationship was found between BMI and anemia (p-value = 0.989). This study concludes that irregular menstrual cycles and inadequate iron supplement intake are significantly associated with an increased risk of anemia among female adolescents, while BMI does not show a significant relationship with the occurrence of anemia. Keywords: Anemia, Menstrual Cycle, Body Mass Index, Iron Supplements  ABSTRAK Anemia merupakan suatu kondisi medis yang diakibatkan karena kadar hemoglobin dalam darah yang rendah sehingga terjadi penurunan kemampuan sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Anemia masih dianggap suatu masalah kesehatan krusial sampai saat ini yang merupakan urutan pertama penyebab kematian. Anemia diperkirakan terjadi pada 4-5 miliyar sekitar 66-80% penduduk dunia. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan gambaran kesehatan mendasar mengenai anemia pada remaja putri di SMA N 9 Mataram agar lebih memperhatikan dari siklus menstruasi, konsumsi TTD, dan indeks massa tubuh (IMT) yang dapat berkaitan dengan anemia. Penelitian ini menerapkan jenis penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan Hb digital (EasyTouch GCHB) sebagai intrumen penelitian. Sampel yang digunakan sebanyak 92 responden, dipilih dari populasi berjumlah 501 siswi menggunakan teknik multistage random sampling yang terdiri dari dua metode yakni Proportionate Stratified Random Sampling dan Simple Random Sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan uji analisis chi-square menunjukkan bahwa siklus menstruasi yang tidak normal berhubungan signifikan dengan peningkatan risiko anemia (p-value = 0.000), sementara konsumsi TTD yang terpenuhi berhubungan signifikan dengan penurunan risiko anemia (p-value = 0.004). Namun, tidak ditemukan hubungan signifikan antara IMT dengan kejadian anemia (p-value = 0.989). Penelitian ini menyimpulkan bahwa siklus menstruasi yang tidak normal dan konsumsi TTD yang tidak terpenuhi berhubungan signifikan dengan peningkatan risiko anemia pada remaja putri. Sementara itu, IMT tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan kejadian anemia. Kata Kunci: Anemia, Siklus Menstruasi, Indeks Massa Tubuh, Tablet Tambah Darah