Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efikasi Diri Merupakan Faktor Yang Berhubungan Dengan Resiliensi Keluarga Yang Memiliki Remaja Dengan Gangguan Jiwa Berat Barimbing, Maryati Agustina
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i3.1294

Abstract

Severe mental disorders in adolescents have an negative impact on sufferers and their families. This negative impact can be prevented and overcome when families have resilience, that is the ability to survive and fight the stressors. Factor related to family resilience based on the theory of "Resilience" according to Haase & Peterson is self-efficacy. The aim of the study was to analyze the relationship between self efficacy and resilience of families with adolescent severe mental disorders. This study used an correlation method with a cross sectional approach. The study was conducted on 60 families of adolescents with severe mental disorders who were selected by purposive sampling technique. The study was conducted at Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Mental Hospital. The bivariate analysis by Pearson correlation test showed that there was a significant relationship between self-efficacy with family resilience (p = 0,000, r = 687). The conclusion obtained is that family resilience can be strengthened by increasing self efficacy. From the results of this study it is expected that families can increase their resilience while caring for family members with mental disorders and for nurses can convey related resilience in nursing care to people with mental disorders and their families.
Self-Acceptance Ibu Yang Memiliki Anak Autis Di Pusat Layanan Autis Naimata Kupang Barimbing, Maryati Agustina; Feoh, Fepyani Thresna; Huke, Bendina Yunita
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i4.1790

Abstract

Every parent hopes for a physically and mentally healthy child. However there are some baby are born and grow up with physical or mental disorder, like as autistic children. This condition makes mother feel sad, embarrassed and not ready to accept her child’s conditions. Self-acceptance is needed by mothers so that mothers love and accept themselves in facing difficulties while caring for children. This research aims to determine the description of self-acceptance of mothers who have autistic children at the Naimata Kupang Autism Treatment Center. This research was quantitative research using a descriptive research design. The sample in this study consisted of 32 poople who were selected by total sampling tecniques. This research instrument uses a self-acceptance questionnaire. it was found that the majority (96.9%) of mothers who had autistic children at the Naimata Kupang Autism Treatment Center were in the high Self-acceptance category. Mothers who have autistic children at the Naimata Kupang Autism Treatment Center have to maintain their self-acceptance by always being grateful for they grateful for they child is a gift from God, having an autistic child does not become an obstacle for the mother carry out activities so that mothers remain optimistic in caring for their children.
Peningkatan Pengetahuan dan Kesadaran Kesehatan Masyarakat Pesisir di Kelurahan Sulamu melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat Lette, Arman Rifat; Paulus, Aysanti Yuliana; Lutsina, Novi; Barimbing, Maryati Agustina; Tahu, Sebastianus Kurnia; Jumetan, Mili Arthanedi; Mue Juwa, Maria Magdalena; Naingalis, Angela Lovendra; More, Evanisia; Jamillah Ahmad, Siti Nur Asyah
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 6, No 1: Februari (2025) In Press
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan adalah hak dasar setiap manusia. Di wilayah pesisir, terdapat banyak permasalahan, antara lain kondisi perumahan yang tidak layak huni, masalah ekonomi, sulitnya akses terhadap layanan dasar prasarana publik, serta masalah kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan. Metode pengabdian yang diterapkan mencakup pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, serta penyuluhan kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 22 Oktober 2022, pukul 08.30-13.00 WITA, bertempat di rumah Ketua RW 02 Kelurahan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sasaran kegiatan adalah masyarakat pesisir di Kelurahan Sulamu, dengan jumlah peserta sebanyak 84 orang. Pengabdian masyarakat ini berjalan dengan baik. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 35% terkait topik penyuluhan. Masyarakat sangat antusias, terutama dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Seluruh peserta dapat dilayani dengan baik, dan pada sesi penyuluhan, masyarakat juga aktif menyimak serta mengajukan pertanyaan. Sebagai saran untuk kegiatan lanjutan, diperlukan upaya untuk mengadakan kegiatan serupa di wilayah pedesaan maupun pesisir, guna meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat terkait kesehatan.
SOSIALISASI DAMPAK PERGAULAN BEBAS TERHADAP KESEHATAN MENTAL REMAJA Barimbing, Maryati Agustina
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bersinergi Inovatif Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bersinergi Inovatif
Publisher : PT. Gelora Cipta Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada era globalisasi ini, masalah kesehatan mental menjadi trend yang terus meningkat terutama di kalangan remaja. Salah satu penyebab masalah kesehatan mental remaja adalah pergaulan bebas pergaulan bebas dapat menimbulkan harga diri negatif, stress berkepanjangan bahkan depresi yang berujung pada masalah kejiwaan. Untuk itu remaja perlu dibekali pengetahuan tentang pergaulan bebas dan dampaknya terhadap kesehatan mental. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah remaja memahami dampak pergaulan bebas terhadap kesehatan mental. Pemberian edukasi kesehatan ini dilakukan secara langsung kepada siswa-siswi SMK Negri 5 Kota Kupang dengan media yang digunakan adalah video edukasi, poster dan leaflet. Siswa-siswa dibagi beberapa kelompok berdasarkan jenjang kelas agar memudahkan dalam penyampaian edukasi kesehatan. Setelah pemberianedukasi kesehatan dilakukan evaluasi terhadap pemahaman siswa-siswi. Hasil evaluasi didapatkan 85% siswa-siswi memahami edukasi kesehatan yang telah diberikan dan 65% memberikan umpan balik positif. Pemahaman siswa-siswi tentang dampak pergaulan bebas sangatlah penting agar siswa-siswi tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang dapat berdampak pada masalah kesehatan mental. Oleh karena itu disarankan agar orang tua dan guru dapat memantau dan membimbing remaja agar tidak melakukan pergaulan bebas.
Persepsi Pencegahan Covid 19 Pasca Vaksinasi Pada Masyarakat Di Kota Kupang: Pendekatan Health Belief Model Barimbing, Maryati Agustina; Muskananfola, Istha Leanni
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v8i1.421

Abstract

Pentingnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan dapat mengendalikan penyebaran Covid-19. Meskipun masyarakat sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 namun masyarakat tidak boleh lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal ini bisa dilakukan dengan baik jika ada persepsi yang positif dari masyarakat. Persepsi menentukan individu dalam memilih untuk melakukan atau tidak tindakan tersebut. Persepsi ini berdasarkan Health Belief Model. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pencegahan covid 19 pasca vaksinasi pada masyarakat di kota kupang: pendekatan health belief model. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 200 orang masyarakat di kota kupang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner dan dianalisa menggunakan uji deskriptif. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki persepsi tinggi tentang pencegahan covid-19 yaitu 70%. Dari hasil ini diharapkan masyarakat meningkatkan persepsi yang baik tentang pencegahan covid-19 untuk mempertahankan status kesehatan walaupun telah divaksin. Kata Kunci: Persepsi, Covid-19, Vaksinasi, Heatlh Belief Model