Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN KOMPETENSI FABRIKASI LOGAM UNTUK PENCARI KERJA GAMPONG MESJID PEUNTET KECAMATAN BLANG MANGAT PEMKOT LHOKSEUMAWE Syukran, Syukran; Jannifar, A.; Fathier, Al; Marzuki, Marzuki
Jurnal Vokasi Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v5i1.2036

Abstract

Gampong Mesjid Punteut merupakan salah satu desa dari 22 gampong/desa yang berada dalam Kecamatan Blang Mangat Pemkot Lhokseumawe. Gampong tersebut memiliki luas 4km2 yang terbagi 4 dusun dengan jumlah penduduk 4.699 jiwa. Mata pencaharian penduduknya umumnya pedagang dan tenaga kerja nonformal sebagai buruh jasa angkut/bangunan. Desa tersebut berjarak 1 km dari Politeknik Negeri Lhokseumawe. Dalam masa pandemi covid-19 ini banyak pemuda desa mengalami kehilangan pekerjaa akibat banyaknya sektor pekerjaan harian mereka mengalami kebangkrutan. Sesuai dengan program pemerintah dalam merespon dampak Covid-19 yang mengeluarkan kebijakan pelatihan kompetensi melalui Kartu Prakerja yang diprioritaskan bagi pekerja. Program pemerintah tersebut lebih diprioritaskan kepada pemuda berusia 18 tahun ke atas dan tidak sedang sekolah atau kuliah. Umumnya program pelatihan yang ditawarkan dilakukan secara daring dengan modul yang telah disiapkan oleh situs mitra platform digital. Permasalahan yang dihadapi pemuda Gampong Mesjid Punteut dalam masa covid-19 ini adalah tidak adanya kompetensi atau ketrampilan lainnya yang mereka miliki sehingga layak digunakan sebagai modal mereka dalam mencari pekerjaan selain sebagai tenaga kerja jasa non-skill sebagai buruh angkut barang. Berdasarkan permasalahan diatas, maka tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat telah melakukan pelatihan kompetensi fabrikasi logam kepada para pencari kerja di Gampong tersebut sebagai solusi yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi tidak adanya kompetensi yang dapat menjadi skill bagi pemuda desa untuk dapat berwirausaha mandiri sebagai mata pencaharian tambahan selain sebagai buruh jasa. Pelatihan dilakukan selama 5 hari (40 Jam) dengan materi proses-proses fabrikasi (Grinding, Cutting, Welding, Pengenalan K3). Produk luaran dari pelatihan adalah pembuatan taratak mini ukuran 2x2 meter. Hasil evaluasi pelatihan seluruh peserta dinyatakan lulus dengan nilai rata-rata 82
Pengaruh Waktu dan Temperatur Proses Elektroplating Terhadap Ketebalan dan Kekerasan Permukaan Baja ASTM A36 Rizki, Teuku Alfazil; Fakhriza, Fakhriza; Saifuddin, Saifuddin; Fathier, Al
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 7, No 2 (2023): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v7i2.4486

Abstract

Elektroplating adalah sebuah teknologi pelapisan pada permukaan benda padat Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi pada industri pelapisan logam telah menjadi bidang pekerjaan yang mengalami kemajuan yang sangat pesat mulai dari jenis pelapisan, bahan pelapis yang digunakan, hingga hasil lapisanya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh ketebalan pelapisan spesimen baja ASTM A36  yang paling tinggi adalah spesimen 7 dengan nilai ketebalan sebesar 135,475 µm dengan waktu pencelupan selama 50 menit dan temperatur 60oC, sedangkan ketebalan lapisan yang paling rendah terjadi pada spesimen 3 dengan nilai ketebalan sebesar 54,048 µm dengan waktu pencelupan sebesar 20 menit dan temperatur sebesar 90oC. dari nilai ketebalan tersebut dapat disimpulkan bahwa temperatur yang tinggi tidak menentukan tingginya nilai ketebalan pelapisan melainkan lamanya waktu pencelupan. Pada pengujian kekerasan spesimen diperoleh nilai kekerasan tertinggi terdapat pada spesimen 6 sebesar 450,03 HV pada temperature 90oC dengan waktu prncelupan 35 menit, sedangkan hasil pengujian kekerasan terendah berada pada spesimen 7 sebesar 248.10 HV pada temperatur 60oC dan waktu pencelupan 50 menit. Nilai kekerasan pada spesimen 7 yang ketebalannya paling tinggi namun memiliki nilai kekerasan lebih rendah diakibatkan bahan pelapis yaitu nikel lebih lunak dibandingkan baja ASTM A36 sehingga saat pembacaan pengujian kekerasan nilai yang terbaca merupakan bagian lapisannya. Keywords: Elektroplating, Ketebalan, Kekerasan, Pencelupan, Temperatur.