Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PARONOMASIA DALAM WACANA HUMOR DI MEDIA SOSIAL D. Jupriono; Sukatman, Sukatman
TANDA Vol 1 No 03 (2021): BAHASA DAN SASTRA
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wacana humor di media sosial membangun suasana jenakanya melalui ketaksaan makna dengan memanfaatkan paronomasia, terutama bentuk-bentuk yang berelasi polisemi dan homonimi. Polisemi yang dimanfaatkan dalam wacana humor di media sosial bersumber dari (a) pergeseran dan perluasan penggunaan kata, (b) spesialisasi pemakaian dalam lingkungan sosial, dan (c) pemakaian bahasa figuratif dan bahasa literal, sementara polisemi karena pengaruh bahasa asing tidak ditemukan. Homonimi dalam wacana humor di media sosial berupa homonimi absolut dan homonimi parsial. Homonimi absolut mencakup kata utuh, akronim, dan singkatan. Homonimi parsial yang dimanfaatkan dalam wacana humor mencakup homofoni dan homografi.
UNSUR KONVENSIONAL-INKONVENSIONAL DALAM WACANA HUMOR CERITA WAYANG D. Jupriono; Kuncoro, Wahyu; Sigit Pramono, Bambang
TANDA Vol 2 No 01 (2022): KESUSASTRAAN DAN BAHASA
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian besar nomina yang digunakan dalam wacana humor cerita wayang Jawa Pos meliputi baik nomina konvensional maupun inkonvensional. Subnomina persona, fauna, barang, lokasi, tempo, media, penyakit, ide, dan abstraksi aktivitas selalu berkondisi bisosiatif, dengan memakai secara bersama-sama unsur konvensional dan inkonvensional. Hanya onomatopelah yang tidak memakai keduanya, tetapi hanya memakai unsur inkonvensional. Struktur wacana cerita wayang Jawa Pos tidak secara teratur terbangun dari pengantar, pancingan, penyentil. Masih ada empat pola struktur wacana yang lain, yaitu pancingan—penyentil, pengantar—penyentil, penyentil—pemancing, dan penyentil saja.
FUNGSI DAN KATEGORI SINTAKTIS KALIMAT DASAR BAHASA INDONESIA Andayani, Ambar; D. Jupriono
TANDA Vol 4 No 04 (2024): BAHASA DAN SASTRA
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/tanda.v4i04.1847

Abstract

Pola kalimat atau klausa selama ini dianalisis dengan teori fungsi-kategori-peran. Pola kalimat dasar bahasa Indonesia ditemukan dengan analisis kategori sintaktis dan fungsi sintaktis. Terdapat lima pola kategori sintaktis kalimat dasar bahasa Indonesia: frase nomina + frase nomina (FN+FN), frase nomina + frase verba (FN+FV), frase nomina + frase ajektiva (FN+FA), frase nomina + frase numeralia (FN+FNu), dan frase nomina + frase preposisi (FN+FPr). Terdapat enam pola fungsi sintaksis kalimat dasar bahasa Indonesia: SP, SPK, SPPel, SPO, SPOPel, dan SPOK. Ditemukan data kalimat dasar berpola SPKO, tetapi untuk kelayakan memasukkannya sebagai pola ketujuh, diperlukan pengkajian lebih lanjut.