Wulandari, Desi Tri
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemberdayaan Guru dalam Peningkatan Layanan Bimbingan Konseling di SD/MI Muhammadiyah Se-Surakata pada Era Komunikasi Global Prayitno, Harun Joko; Wulandari, Murfiah Dewi; Widyasari, Choiriyah; Nursalam, Nursalam; Malaya, Krisma Anugra; Bachtiar, Faisal Yusuf; Hermawan, Hengki; Wulandari, Desi Tri; Aditama, Madya Giri
Buletin KKN Pendidikan Vol. 2, No. 2, Desember 2020
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bkkndik.v2i2.11853

Abstract

Tata kelola penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran jenjang sekolah dasar dihadapkan banyak tantangan dan persoalan pada era komunikasi dan komputasi global ini. Layanan kegiatan bimbingan dan konseling dari guru kepada siswa dan orang tua/wali memerlukan adaptasi cepat supaya pendidikan dan pembelajaran mampu mengikuti perkembangan dan tunturan perubahan tersebut. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberdayakan dan meningkatkan layanan bimbingan konseling bagi guru-guru SD/MI Muhammadiyah Se-Surakarta pada era komunikasi dan komputasi global. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendekatan holistik reflektif partisipatif (HRP). Kegiatan dirancang bersama dengan melibatkan kepala sekolah dan guru unggulan sebagai model layanan bimbingan. Kegiatan diteruskan dengan totorial KDT (Kelompok Disukusi Terpumpun), dan partisipasi aktif serta diakhiri dengan refleksi secara holistik. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah bahwa guru-guru SD/MI kemampuan layanan bimbingan dan konselingnya diperlukan pengayaan dan pemutakhiran secara berkala dan terus-menerus. Layanan bimbingan dan konseling guru-guru SD/MI perlu menyeimbangkan antara kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Kompetensi sosial ini memerlukan jangka waktu dan proses yang lebih lama karena berhubungan dengan hakikat kemampuan dan kemandirian anak dalam berkehidupan bermasyarakat. Layanan bimbingan konseleling dari guru kepada anak-anak dan orang tua/wali pada era komunikasi dan komputasi global memerlukan adaptasi teknik dan strategi yang kontekstual.
Analis TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) Guru Sekolah Dasar dalam Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 di Surakarta Maharani, Dila Putri; Hermawan, Hengki; Wulandari, Desi Tri; Ismawarti, Nadia Yuli; Kancanadana, Galuh; Sayekti, Ika Candra
Jurnal Basicedu Vol. 5 No. 6 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i6.1501

Abstract

Pendidikan merupakan suatu yang harus didapatkan oleh setiap orang. Dalam pendidikan di sekolah terdapat tiga aspek penting yakni pemberi pengetahuan (guru), penerima (sisiwa) dan pengetahuan itu sendiri. Adanya pandemi Covid 19 menyebabkan pendidikan harus berubah dengan pemberlakuan pembelajaran daring. Sehingga kemampuan seorang tenaga pendidikan dalam mengajar harus dikembangkan. Maka dari itu penelitian ini meneliti tentang kemampuan guru dalam menerapkan kemampuan TPACK nya atau kemampuan yang berkaitan dengan teknologi, pedagogi, konten. Penelitian ini dilaksanakan di Surakarta, subjek yang digunakan dalam penelitian ini ialah guru sekolah dasar di Surakarta yang terdiri dari 5 kecamatan yakni Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon, Banjarsari dan Jebres. Setiap kecamatan peneliti mengambil dua sekolahan yakni sekolahan swasta dan negeri. Disetiap sekolah kami mengambil subjek dua guru terdiri dari satu guru kelas atas dan satu guru kelas bawah yang diambil secara acak. Sehingga dalam satu kecamatan ada empat guru dan dalam satu kabupaten terdapat duapuluh guru. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah semua guru disurakarta menggunakan media whatsap dalam pembelajaran, zoom dan google meet digunakan dalam evaluasi materi. TK, PK, CK, PCK, TPK, TCK dan TPACK Sudah terdapat dalam pengajaran guru di Surakarta. Mereka menggunakan teknologi atau aplikasi WA yang banyak digunakan oleh siswa dan orangtua. Penggunaan video pembelajaran dan zoom meeting dan web meeting satu bulan sekali juga digunakan dalam evaluasi pembelajaran. Hambatan yang dialami oleh responden seperti keluhan kuota internet cepat habis, memori gawai yang cepat penuh, menentukan jadwal tatap muka daring, adapun yang tidak memiliki gawai. Solusi untuk mengatasinya yakni melakukan tatap muka yang singkat, menghapus file-file yang sudah tidak digunakan, membuat video pembelajaran yang tidak terlalu panjang dan dengan kualitas yang rendah namun masih bisa dilihat dan didengar siswa
Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Kartu pada Materi Ekosistem Berbasis Qr-Code untuk Siswa Sekolah Dasar Wulandari, Desi Tri; Sayekti, Ika Candra
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3258

Abstract

Kemampuan dan antusisas siswa dalam mengikuti materi pembelajaran masih minim dikarenakan media pembelajaran yang masih kurang dan tidak sesuai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan pengembangan media kartu pada materi ekosistem sebagai media pembelajaran berbasis Qr-code untuk siswa sekolah dasar di SDN 03 Tunggak. Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan tahapan awal dalam penelitian RnD dengan model pengembangan yang digunakan Borg and Gall yaitu pada tahap penelitian dan pengumpulan informasi. Instrument yang digunakan dalam penelitian adalah angket atau kuisioner dengan jenis data kualitatif. Penyebaran angket ini menggunkan google form. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan hasil analisis kebutuhannya seperti : 1) siswa dan guru berkeinginan mengunakan media pembelajaran berbasis technology, angket guru menyatakan 100% dan siswa 86,4%. 2) guru menyatakan 66,7% bahwa masih ada siswa yang sulit memahami materi ekosistem, dari angket siswa menunjukkan 77,3%. 3) Guru dan siswa menyatakan bahwa belum ada media kartu Qr-code berbasis teknologi sebagai media pembelajaran yang menarik. 4) guru menyatakan 100% setuju dan siswa 95,5%, berkeinginan untuk menggunakan media kartu berbasis Qr-code sebagai media pembelajaran di kelas. Penelitian ini dapat dikembangkan pada pengembangan media kartu berbasis Qr-code pada materi ekosistem sebagai media pembelajaran untuk siswa sekolah dasar di kelas V.
Analis TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) Guru Sekolah Dasar dalam Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 di Surakarta Maharani, Dila Putri; Hermawan, Hengki; Wulandari, Desi Tri; Ismawarti, Nadia Yuli; Kancanadana, Galuh; Sayekti, Ika Candra
Jurnal Basicedu Vol. 5 No. 6 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i6.1501

Abstract

Pendidikan merupakan suatu yang harus didapatkan oleh setiap orang. Dalam pendidikan di sekolah terdapat tiga aspek penting yakni pemberi pengetahuan (guru), penerima (sisiwa) dan pengetahuan itu sendiri. Adanya pandemi Covid 19 menyebabkan pendidikan harus berubah dengan pemberlakuan pembelajaran daring. Sehingga kemampuan seorang tenaga pendidikan dalam mengajar harus dikembangkan. Maka dari itu penelitian ini meneliti tentang kemampuan guru dalam menerapkan kemampuan TPACK nya atau kemampuan yang berkaitan dengan teknologi, pedagogi, konten. Penelitian ini dilaksanakan di Surakarta, subjek yang digunakan dalam penelitian ini ialah guru sekolah dasar di Surakarta yang terdiri dari 5 kecamatan yakni Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon, Banjarsari dan Jebres. Setiap kecamatan peneliti mengambil dua sekolahan yakni sekolahan swasta dan negeri. Disetiap sekolah kami mengambil subjek dua guru terdiri dari satu guru kelas atas dan satu guru kelas bawah yang diambil secara acak. Sehingga dalam satu kecamatan ada empat guru dan dalam satu kabupaten terdapat duapuluh guru. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah semua guru disurakarta menggunakan media whatsap dalam pembelajaran, zoom dan google meet digunakan dalam evaluasi materi. TK, PK, CK, PCK, TPK, TCK dan TPACK Sudah terdapat dalam pengajaran guru di Surakarta. Mereka menggunakan teknologi atau aplikasi WA yang banyak digunakan oleh siswa dan orangtua. Penggunaan video pembelajaran dan zoom meeting dan web meeting satu bulan sekali juga digunakan dalam evaluasi pembelajaran. Hambatan yang dialami oleh responden seperti keluhan kuota internet cepat habis, memori gawai yang cepat penuh, menentukan jadwal tatap muka daring, adapun yang tidak memiliki gawai. Solusi untuk mengatasinya yakni melakukan tatap muka yang singkat, menghapus file-file yang sudah tidak digunakan, membuat video pembelajaran yang tidak terlalu panjang dan dengan kualitas yang rendah namun masih bisa dilihat dan didengar siswa
Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Kartu pada Materi Ekosistem Berbasis Qr-Code untuk Siswa Sekolah Dasar Wulandari, Desi Tri; Sayekti, Ika Candra
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3258

Abstract

Kemampuan dan antusisas siswa dalam mengikuti materi pembelajaran masih minim dikarenakan media pembelajaran yang masih kurang dan tidak sesuai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan pengembangan media kartu pada materi ekosistem sebagai media pembelajaran berbasis Qr-code untuk siswa sekolah dasar di SDN 03 Tunggak. Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan tahapan awal dalam penelitian RnD dengan model pengembangan yang digunakan Borg and Gall yaitu pada tahap penelitian dan pengumpulan informasi. Instrument yang digunakan dalam penelitian adalah angket atau kuisioner dengan jenis data kualitatif. Penyebaran angket ini menggunkan google form. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan hasil analisis kebutuhannya seperti : 1) siswa dan guru berkeinginan mengunakan media pembelajaran berbasis technology, angket guru menyatakan 100% dan siswa 86,4%. 2) guru menyatakan 66,7% bahwa masih ada siswa yang sulit memahami materi ekosistem, dari angket siswa menunjukkan 77,3%. 3) Guru dan siswa menyatakan bahwa belum ada media kartu Qr-code berbasis teknologi sebagai media pembelajaran yang menarik. 4) guru menyatakan 100% setuju dan siswa 95,5%, berkeinginan untuk menggunakan media kartu berbasis Qr-code sebagai media pembelajaran di kelas. Penelitian ini dapat dikembangkan pada pengembangan media kartu berbasis Qr-code pada materi ekosistem sebagai media pembelajaran untuk siswa sekolah dasar di kelas V.