I Nyoman Warta
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Nilai Hidup Rukun Pondasi Kebhinekaan Dalam Mengantasipasi Radikalisme I Nyoman Warta; I Nyoman Santiawan; I Nyoman Suendi
Widya Aksara Vol 24 No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.098 KB)

Abstract

The Importance of Tat Twam Asi Values ​​upholds humanistic values ​​with a strong religious spirit and sense, a sense of universal brotherhood that is not limited by religion, science and behavior which is limited by awidhya or darkness of mind, words and deeds. Explaining, hurting other people is essentially hurting themselves. Actually living in harmony indicates respect for others in essence of respecting oneself, and vice versa against others in essence against one's own self, in other words Tat Twam Asi is upholding the human values ​​that have been created by Ida Sang Hyang Widhi / God Almighty One as a necessity and need for the realization of a peaceful, harmonious and anhamham harmony as a tangible manifestation of a pluralistic state. What's more we see the teachings of ahimsa karma which are universal Vedic teachings, the value of ahimsa is popularized by Gandhi, who strongly emphasizes, must not kill, hurt, slander, envy, and pitting sheep of various lies as rhetoric wrapped in religious teachings, in fact it is not justified by the teachings of Hinduism. Because, in essence, it hurts life in this universe, its thighs actually hurt themselves. Because Hinduism places great importance on universal truths, everything that exists has the same rights and obligations and cannot be bound by others in any form or way. If the values ​​of harmony, religious norms in the archipelago are tainted, morality is degraded, then destruction, evil will be rampant. Sadistic murders occur everywhere, raping, drug networks, coronations as if they are difficult to eradicate and terrorism networks that are enemies of the world and humanity have not been able to be overcome to the maximum. Sophisticated communication networks often inconvenience humanity. This goes back to the true human identity, by grounding religious teachings, understood to be lived and practiced in the life of the nation and state, religious teachings are not solely in the air, but religious values ​​are able to interpret this life in accordance with the goals of human life namely Catur Marga Yoga. Then life will be wise gem rifah tablets jinawi.
DIALOG LINTAS IMAN SEBAGAI UPAYA MEMPERKUAT MODERASI BERAGAMA I Nyoman Santiawan; I Nyoman Warta
Widya Aksara Vol 26 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dialog lintas iman/ agama merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang memiliki latarbelakan kepercayaan dan agama yang berbeda. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang terkenal dengan julukan City Of Tolerance. Namun akhir-akhir ini masih saja ditemukan tidakan yang tidak mencerminkan julukan tersebut. Kondisi seperti itu menunjukan jauh dari sikap moderasi beragama. sehingga para tokoh agama yang didukung oleh pemerintah berupaya untuk menangkal dan mengatisipasi peristiwa radikal dan intoleransi di Daerah Istimewa Yogyakarta salah satunya adalah dengan mengadakan dialog lintas iman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara untuk mendapatkan data yang benar-benar valid. Hasil penelitian ini menunjukan. Dialog lintas iman sangat berkontribusi dalam memperkuat moderasi beragama. Indikatornya adalah: 1. Dialog lintas iman sebagai wadah memperkaya pengetahuan lintas agama. 2. Dialog lintas iman sebagai wadah mempererat pesaudaraan antar lintas agama. 3. Dialog Lintas iman sebagai wadah pemahaman budaya. Dari tiga indicator diatas maka, kesimpulan dari penelitian ini adalah dialog lintas iman sangat efektif untuk memperkuat moderasi beragama. Karena dalam dialog, kebanyakan yang hadir adalah tokoh lintas iman. Sehingga ini sangan berpengaruh pada kehidupan beragama di masing-masing agama.
AKTUALISASI NILAI TAT TWAM ASI DALAM MODERASI BERAGAMA I Nyoman Warta
Widya Aksara Vol 27 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/widyaaksara.v27i1.179

Abstract

Sehebat apapun suatu nilai, jika tidak diaktualisasikan dalam kehidupan nyata dan tidak dapat memberikan manfaat bagi khalayak sesungguhnya hanya merupakan fata morgana belaka. Apa lagi sebagai bangsa Indonesia sesungguhnya keanekaragaman kita menyadari, bahwa manusia tidak bisa hidup sendirian. Sejatinya memerlukan kehadiran orang lain, rasa aman, toleransi, hidup dalam perbedaan, gotong royong, paras-paros, sarpanaya. Kita semua wajib merawatnya kebhinnekaan ini sebagai anugrah dari Tuhan. Jika salah mengelola kebhinekaan ini, akan menimbulkan berbagai kehancuran dan penderiataan. Bangsa Indonesia ibaratnya seperti pohon kering dimusim kemarau ditengah hutan, sedikit gesekan akan menimbulkan kebakaran hutan yang sulit untuk diatasi. Supaya ini tidak terjadi maka seluruh eleman masyarakat dan bangsa Indonesia mempunyai tanggung jawab yang sama menjaga keharmonisan, keutahan bangsa ini demi anak cucu kita. Dalam moderasi beragama melihat kebhinekaan ini sesungguhnya tidak bisa kita pungkiri dalam kehidupan, karena keanekaragaman tersebut justru merupakan perekat keniscayaan anugrah Tuhan. Coba kita melihat filosofi sebuah taman, ditata sedemikian rupa dengan berbagai jenis, bereneka ragam bentuk dan warna yang memberikan nilai artistik dan estetika. Sehingga berbagai Kumbang, burung, kupu-kupu, lebah dan sebagainya datang mengisap sari dan menikmani keindahan , keasrian taman tersebut. Namun apa bila taman tersebut ditanami hanya dengan satu warna dan pohon yang sejenis saja, taman akan menjadi kurang menarik, membosenkan, berbagai kumbang, kupu-kupu dan dan lain sebagainya akan menjauh, maka lama kelamaan taman tersebut akan rusak. Ada segelintir dimasyarakat ingin memurnikan baik dari segi agama, seni budaya, adat -istiadat dan tradisi mau dimurnikan menurut sudut pandang sempit mereka. Jangan kita biarkan untuk mengusak asik jati diri kita. Maka kita lawan dengan berbagai perstuan dan kesatuan sebagaianak bangsa. kita sangat luas dan sangat beranekaragam dan harmoni. Jangan mudah disulut oleh berbagai isu yang tidak jelas, mudah dipropokasi oleh yang mempunyai berbagai kepentingan sesaat sampai mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dengan mempertaruhkan jati diri bangsa dan negara. Kita dituntut untuk sungguh-sungguh melaksanakan moderasi beragama yang dilandasi dengan ajaran agama pasti akan menjadi harmoni. Dapat kita simpulkan sebagai berikut: Nilai kebajikan mengutamakan orang banyak hendaknya selalu dikedepankan dalam mengatasi dan memimpin negara, yang semakin mengglobal. Keharmonisan sangat kita dambakan dalam berbagai aspek kehidupan. Hidup saling menghargai berbagai perbedaan adalah cermin orang bijaksana dan ciri orang beragama sikap dan prilku adil dalam berbagai aspek. Memaksakan kehendak kepada orang lain bertopeng keagamaan pada hakekatnya belum memahami Agama dengan sepenuhnya.
ANALISIS SWOT DALAM PENCANANGAN CANDI PRAMBANAN SEBAGAI PUSAT RITUAL UMAT HINDU I Nyoman Warta; Dewi Ayu Wisnu Wardani; I Nyoman Santiawan; Widhi Astuti; Ni Luh Putu Wiardani Astuti; Talang Dewayanti
Widya Aksara Vol 27 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/widyaaksara.v27i1.183

Abstract

Pencanangan candi Prambanan sebagai tempat ibadah umat Hindu merupakan harapan besar bagi umat Hindu. Dengan terbitnya Surat Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Nomor 26 tahun 2021 tentang Tim Kerja Pencanangan Candi Prambanan sebagai tempat ibadah Hindu Indonesia dan Dunia, maka akan terbuka lebar peluang itu bisa diwujudkan. Penelitian ini bertunjuan untuk mengetahui SWOT analisis candi Prambanan sebagai pusat ritual umat Hindu. Penelitian ini merupakan tracer study, tetapi berkaitan dengan pendeskripsian, penguraian dan penggambaran suatu masalah yang sedang terjadi. Hasil penelitian menujukan Kekuatan: Umat Hindu terbesar nomor 3 di dunia, Candi Prambanan terletak di tengah-tengah umat Hindu Daerah Istimewa Yogyakarta dan Klaten, Candi Prambanan telah digunakan sejak lama sebagai tempat kegiatan ritual umat Hindu, kegiatan Tawur Kesanga mendapatkan pengakuan, kegiatan di Candi Prambanan didukung oleh pemerintah pusat dan daerah. Kelemahan: Belum ada definisi dan rumusan yang jelas terkait apa arti Candi Prambanan sebagai tempat ibadah Hindu Indonesia dan dunia, belum ada legal formal yang mengijinkan pelaksanaan ibadah di Candi Prambanan, dan perbedaan pandangan. Peluang: Pusat pariwisata spiritual baru di Indonesia, terjadi pertumbuhan perekonomian, terserapnya tenaga kerja, dan terciptanya kesejahteraan. Ancaman: Perubahan kebijakan setiap kepemimpinan, persaingan dengan negara lain dan pemikiran/pandangan yang berbeda.
UPAYA PASRAMAN PADMA BHUANA SARASWATI DALAM MEWUJUDKAN SISYA YANG CERDAS BERBUDAYA I Nyoman Santiawan; I Nyoman Warta
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 11 No 1 (2020): Pendidikan Agama dan Budaya Hindu
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v11i1.455

Abstract

Pasraman Padma Bhuana Saraswati is a parsaman located in the city of Yogyakarta that has a vision to form a cultured Smart Sisya. This study aims to find out how pasraman efforts Padma Bhuana Saraswati in realizing the vision of the institution. This study uses a qualitative approach, so that data collection is done by observation and direct interviews with selected respondents. The results of this study reveal the success of Pasraman Padma Bhuana Saraswati in forming intelligent cultured students, namely: 1. The role of parents, 2. The role of teachers, and 3. The role of managers of pasraman. Of these three factors, the role of parents has a very high influence on the success of postgraduate education in Padma Bhuana Saraswati. Parents have an important role that is directing, reminding and accompanying students during the learning process so that parents often become educators in Pasraman. With these 3 factors, Pasraman Padma Bhuana Saraswati was able to achieve a shared vision and goals. Not only that, until now Pasraman Padma Bhuana Saraswati is very active in community religious and social activities such as Social Service and involvement in national-scale cultural performances
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA HINDU MELALUI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KEPRIBADIAN SISWA BERKARAKTER MULIA DI SMA N 1 JOGONALAN Ida Yuni; Putu Budiadnya; I Nyoman Warta
Jawa Dwipa Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.569 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah internalisasi nbilai-nilai agama hindu melalui ektra kulikuler ketahanan Hindu di SMA N 1 Jogonalan dengan menjabarkan bentuk ektra kulikuler dan prilaku siswa siswi setelah mendapatkan Etra Kurikuler di SMA N 1 Jogonalan. Penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara, metode analisis data, metode deskriptif dan metode kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan pendidikan etika itu penting dalam pembentukan karakter Seseorang yang memiliki etika dapat dikatakan memiliki perilaku/karkter/sikap yang baik. Jadi orang yang berkarakter adalah orang yang mempunyai kualitas moral positif. dan pembangunan karakter, secara implisit memiliki arti membangun sifat atau pola perilaku yang didasari dengan dimensi moral yang positif/baik bukan yang negatif/buruk. Jika setiap pelajar memiliki etika yang baik dan dapat membentuk karakter yang positif, bangsa kita juga akan semakin baik. dalam filsafat Hindu terdapat sepuluh kebajikan, yang dikenal dengan "Dharma Laksana", yang terdapat di dalam kitab "Manu Smrti" Dari penelitian yang penulis lakukan, berdasarkan dari berbagai informasi yang diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Proses internalisasi nilai-nilai agama Hindu melalui kegiatan eksrakurikuler kerohanian Hindu di SMA N 1 Jogonalan Klaten yang mencakup nilai moral, nilai etika, dan nilai akhlak dengan menggunakan dua cara, yaitu pembelajaran di dalam kelas dan diluar kelas, dengan menggunakan metode keteladanan, pembiasaan, pengawasan, nasihat dan hukuman. Internalisasi nilai-nilai agama Hindu terdapat beberapa tahapan: Tahap Pemberian Pengetahuan, Tahap Pemahaman, Tahap Pembiasaan, Tahap Internalisasi. 2. Faktor pendukung internalisasi nilai-nilai agama Hindu melalui kegiatan ekstrakurikuler kerohanian Hindu di SMA N I Jogonalan Klaten, diantaranya adalah Sebagian besar siswa berasal dari keluarga yang agamis, kelengkapan sarana prasarana yang dibutuhkan siswa dalam menjalankan kegiatan ekstrakurikuler kerohanian Hindu, buku-buku agama di perpustakaan dan sebagainya.
Etika Estetika Dan Filosofi Berbusana Sembahyang Dalam Ajarah Hindu I Nyoman Warta
Widya Aksara : Jurnal Agama Hindu Vol 29 No 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/widyaaksara.v29i1.261

Abstract

Busana sembahyang dalam kalangan umat Hindu sangat berenekaragam bentuk,jenis dan fungsinya sesuai dengan daerah dan kebhinekaanya, yang sangat mengutamakan etika dan filosofi tatanan kehidupan beragama. Busana sangat memegang peran dalam kehidupan sebagai ciri dan identitas seni budaya dan tradisi mahakarya leluhur yang adhiluhung yang harus kita lestarikan kepada anak dan cucu. Jadi antara busana dan prilaku jati diri kita melekat tidak bisa kita abaikan dengan alasan apapun. Apa lagi busana sembahyang sesungguhnya mengandung makna dan filosofi yang dalam. Dalam konsep Agama Hindu, busana sembahyang yang digunakan dalam melaksanakan persembahyangan tidak sematamata tumbuh dari budaya masyarakat seperti busana pada umumnya, tetapi merepresentasikan nilai-nilai agama.Pemahaman yang salah terhadap adanya peristiwa modernisasi busana denganpenyimpangan busana kebaya sebagai busana kegiatan keagamaan bagi kalangan wanitayang beragama Hindu tersebut perlu dikaji dan diperbaiki lebih lanjut. Hal tersebut menimbulkan banyaknya perdebatan yang kompleks pada pandangan budaya, agama, dan norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu, perlunya meluruskan pemahaman terhadappenggunaan busana kebaya agama Hindu yang baik dan sesuai norma Menghadapi perkembangan zaman yang menimbulkan perubahan tren, tentu sebagaiumat Hindu fleksibilitas dalam penentuan strategi adpatsi di era kekinian. Fleksibilitas saat menghadapi perubahan tren terutama perkembangan berbusana sembahyang mengacu pada kemampuan untuk beradaptasi terhadap cara berbusana tradisional yang lebih terbuka dan inklusif. Fleksibilitas dalam konteks ini tidak hanya dinilai dalam konotasi negatif. Fleksibilitas dapat mencakup adaptasi dan modifikasi dari segi penggunaan model dan gaya berbusana yang lebih modern dan sesuai perkembangan zaman namun tetap mempertahankan nilai budaya dan makna simbolis dari busana .