Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS STRUKTUR NARATIF DAN AJARAN TATTWA DALAM CERITA KI GEDE BASUR ANTARA ASMARA DAN ILMU HITAM Ni Kadek Ayu Paramanandani
Widya Aksara Vol 26 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: struktur naratif dan ajaran tattwa dalam Cerita Ki GedeBasur Antara Asmara dan Ilmu Hitam. Berdasarkan hasilpenelitian maka ditemukan bahwa: 1) struktur naratif dalam Cerita Ki Gede Basur Antara Asmara dan Ilmu Hitam, yaitu: (1) sinopsis, menceritakan tentang pembalasan dendam antara Ki Gede Basur dengan Ni Garu melalui adu kawisesan yaitu ilmu hitam yang berakhir dengan kematian Ki Gede Basur; (2)temanya adalah balas dendam; (3) latar/setting meliputi latar tempat, latar suasana, latar sosial dan waktu; (4) alur yang digunakan adalah Alur maju atau progresif; (5) tokoh meliputi, tokoh antagonis dan sekaligus tokoh sentralnya adalah Ki Gede Basur, tokoh skunder (antagonis) adalah Ni Garu dan (protagonis) Pekak Balian Sadhu; (6)penokohan: penokohan Ki GedeBasur (digambarkan dengan watak angker atau seram, dan suara yang besar, ia angkuh dan juga pemarah ketika apa yang diinginkan tidak tercapai.); penokohan Ni Garu(digambarkan memiliki watak yang suka dipuji, burukrupa dan seorang bajang wayah, pendendam dan menguasaiilmuhitam yang tinggi), penokohan Pekak Balian Sadhu (memilikiwatak yang penyabar, baikhati, sukamenolong dan bijaksana), (7) amanat (perbuatan memaksakan kehendak dan membalas perbuatan buruk dari orang lain adalah perbuatan yang tidak baik, Tidak usah gusar dan terlalu khawatir akan hidup karena semua sudah ada yang mengatur sesuai karma. 2)ajaran tattwa dalam Cerita Ki Gede Basur Antara Asmara dan Ilmu Hitam, yaitu: (1) Widhi Tattwa (2) Karmaphala Tattwa (3) PunarbhawaTattwa. Kata-kata kunci: Ajaran Tattwa, Cerita Ki Gede Basur Antara Asmara dan Ilmu Hitam.
Pendampingan Belajar Bahasa Bali Bagi Anak-Anak Tingkat SD Di Banjar Dinas Kebung Kauh Desa Telagatawang Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Ni Wayan Apriani; I Wayan Jatiyasa; Ni Komang Aryani; Ni Kadek Ayu Paramanandani; Ni Putu Gatriyani; I Komang Sukayasa; Pande Gede Brahmandika
Jurnal Dharma Jnana Vol. 3 No. 3 (2023): JURNAL DHARMA JNANA
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tingkat sekolah, bahasa Bali hingga saat ini masih menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan kepada peserta didik. Meskipun sifatnya wajib, namun alokasi waktu yang diberikan masih minim sehingga peserta didik masih banyak yang memiliki pemahaman yang rendah terhadap pelajaran Bahasa Bali. Kondisi seperti itu hampir terjadi di sebagian besar wilayah di Bali, termasuk di Banjar Dinas Kebung Kauh Desa Telagatawang Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem. Pendampingan belajar ini bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan Bahasa Bali dan alternatif dalam proses belajar bahasa Bali yang menyenangkan sehingga stigma negatif tentang belajar bahasa Bali yang membosankan bisa berkurang khususnya pada anak-anak tingkat SD di Banjar Dinas Kebung Kauh Desa Telagatawang Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem. Metode yang digunakan pada pengabdian ini bervariasi, mulai ceramah, diskusi dan tanya jawab. Proses pendampingan belajar dilaksanakan di Wantilan Pura Puseh Banjar Dinas Kebung Kauh selama delapan kali pertemuan pada hari Jumat dan Sabtu selama bulan Juni 2023. Materi yang diberikan selama kegiatan pendampingan antara lain keterampilan menyimak bahasa Bali, keterampilan berbicara bahasa Bali, keterampilan membaca bahasa Bali dan keterampilan menulis bahasa Bali. Hasil pengabdian ini berupa peningkatan pengetahuan bahasa Bali yang signifikan pada empat bidang keterampilan, yakni keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.