Sriayu, Sriayu
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Implementation of Online Learning During Covid-19 Pandemic: English Teachers’ Perceptions at Senior High Schools in South Aceh Tathahira, Tathahira; Sriayu, Sriayu
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies Vol 8 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcets.v8i2.40237

Abstract

This article illustrates the teachers’ perception in the implementation of online learning during Covid-19 crisis. Draw from qualitative approach this research interviewed eight English teachers from several senior high schools in South Aceh purposely. The result shown that WhatsApp became the main preferred social media to initiate the online learning and it has crucial role during the courses. The respondents also admit that they collect the materials from the internet as well as from students’ textbook, they even create such learning media by using familiar platform. Moreover, the poor internet connection, scarcity of smartphone ownership, and less good interaction and communication between students and teachers were also the main barriers amid the online learning. Finally, all respondents admit that they have several efforts and strategies to overcome these problems, e.g. print out the worksheet for students who do not have smartphone, gives less assignment for the students, and gives the assignment earlier so students will have much time to accomplish it properly. Abstrak Artikel ini menggambarkan persepsi para guru dalam mengimplementasikan pembelajaran dalam jaringan (daring) selama krisis Covid-19. Berangkat dari pendekatan kualitatif penelitian ini menginterviu delapan guru Bahasa Inggris dari beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Aceh Selatan dengan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WhatsApp menjadi media sosial yang paling dipilih untuk memulai pembelajaran daring dan perannya penting selama pembelajaran. Responden juga mengemukakan bahwa mereka memperoleh materi pembelajaran dari internet, selain juga tetap mendasarkan pada buku teks siswa, mereka bahkan membuat media pembelajaran menggunakan platform yang familier. Berikutnya, buruknya koneksi internet, kelangkaan kepemilikan telepon pintar, dan kurangnya interaksi dan komunikasi yang bagus antara siswa dan guru juga menjadi hambatan utama pembelajaran daring. Terakhir, semua responden mengemukakan bahwa mereka telah berupaya dan mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, antara lain mencetakkan lembar kerja siswa untuk siswa yang tidak memiliki telepon pintar, mengurangi pemberian tugas, dan memberikan tugas di awal waktu agar siswa memiliki waktu banyak untuk mengerjakannya dengan baik.
The Implementation of Online Learning During Covid-19 Pandemic: English Teachers’ Perceptions at Senior High Schools in South Aceh Tathahira, Tathahira; Sriayu, Sriayu
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies Vol 8 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcets.v8i2.40237

Abstract

This article illustrates the teachers’ perception in the implementation of online learning during Covid-19 crisis. Draw from qualitative approach this research interviewed eight English teachers from several senior high schools in South Aceh purposely. The result shown that WhatsApp became the main preferred social media to initiate the online learning and it has crucial role during the courses. The respondents also admit that they collect the materials from the internet as well as from students’ textbook, they even create such learning media by using familiar platform. Moreover, the poor internet connection, scarcity of smartphone ownership, and less good interaction and communication between students and teachers were also the main barriers amid the online learning. Finally, all respondents admit that they have several efforts and strategies to overcome these problems, e.g. print out the worksheet for students who do not have smartphone, gives less assignment for the students, and gives the assignment earlier so students will have much time to accomplish it properly. Abstrak Artikel ini menggambarkan persepsi para guru dalam mengimplementasikan pembelajaran dalam jaringan (daring) selama krisis Covid-19. Berangkat dari pendekatan kualitatif penelitian ini menginterviu delapan guru Bahasa Inggris dari beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Aceh Selatan dengan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WhatsApp menjadi media sosial yang paling dipilih untuk memulai pembelajaran daring dan perannya penting selama pembelajaran. Responden juga mengemukakan bahwa mereka memperoleh materi pembelajaran dari internet, selain juga tetap mendasarkan pada buku teks siswa, mereka bahkan membuat media pembelajaran menggunakan platform yang familier. Berikutnya, buruknya koneksi internet, kelangkaan kepemilikan telepon pintar, dan kurangnya interaksi dan komunikasi yang bagus antara siswa dan guru juga menjadi hambatan utama pembelajaran daring. Terakhir, semua responden mengemukakan bahwa mereka telah berupaya dan mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, antara lain mencetakkan lembar kerja siswa untuk siswa yang tidak memiliki telepon pintar, mengurangi pemberian tugas, dan memberikan tugas di awal waktu agar siswa memiliki waktu banyak untuk mengerjakannya dengan baik.
METODE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR: TINJAUAN LITERATUR PADA MATA PELAJARAN IPS (5 TAHUN TERAKHIR) Sriayu, Sriayu; Souisa, Haryo Franky
SOSCIED Vol 7 No 2 (2024): SOSCIED - November 2024
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jsoscied.v7i2.844

Abstract

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan aspek krusial yang menentukan keberhasilan pendidikan1. Salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa adalah metode time token, yang memberikan penghargaan berupa token atas partisipasi siswa2. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan tinjauan sistematis terhadap literatur mengenai penerapan metode time token dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) selama lima tahun terakhir3. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa metode time token efektif dalam meningkatkan motivasi, partisipasi, dan hasil belajar siswa4. Penelitian ini juga mengidentifikasi berbagai jenis time token yang digunakan, seperti kupon bicara dan media pembelajaran, serta cara implementasinya di kelas. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi guru, siswa, peneliti, dan pembuat kebijakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. Keywords : time token, keaktifan belajar, ilmu pengetahuan sosial
METODE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR: TINJAUAN LITERATUR PADA MATA PELAJARAN IPS (5 TAHUN TERAKHIR) Sriayu, Sriayu; Souisa, Haryo Franky
SOSCIED Vol 7 No 2 (2024): SOSCIED - November 2024
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jsoscied.v7i2.844

Abstract

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan aspek krusial yang menentukan keberhasilan pendidikan1. Salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa adalah metode time token, yang memberikan penghargaan berupa token atas partisipasi siswa2. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan tinjauan sistematis terhadap literatur mengenai penerapan metode time token dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) selama lima tahun terakhir3. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa metode time token efektif dalam meningkatkan motivasi, partisipasi, dan hasil belajar siswa4. Penelitian ini juga mengidentifikasi berbagai jenis time token yang digunakan, seperti kupon bicara dan media pembelajaran, serta cara implementasinya di kelas. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi guru, siswa, peneliti, dan pembuat kebijakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. Keywords : time token, keaktifan belajar, ilmu pengetahuan sosial