Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PKM Pengempon Pura Dalam Penyusunan Masterplan Penataan Pura Bungli Di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali I Putu Hartawan; Anak Agung Sagung Dewi Rahadiani; I Nyoman Gede Maha Putra
Jurnal Sutramas Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pura Bungli terletak di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Berdsarkan wawancara dengan pemangku, Pura Bungli adalah salah satu Pura yang dikelola oleh soroh Bendesa Manik Mas yang bermukin di Desa Peliatan dan Desa Mas. Dalam perkembangannya banyak masyarakat sekitar yang sembahyang ke Pura ini dan juga banyak terdapat soroh Bendesa Mas yang diluar dari Desa Mas dan Desa Peliatan mulai sembahyang ke Pura ini, sehingga diperlukan ruang sembahyang yang lebih luas dan fasilitas pendukung kegitan ritual. Ditinjau berdasarkan kondisi eksiting, pada Pura ini hanya terdapat satu pelinggih utama dengan beberapa prasasti di dalamnya. Kondisi pelinggih ini sudah memprihatinkan, dan bangunan pelinggih harus segera diperbaiki. Terdapat beberapa identifikasi permasalahan antara lain, pada area utama (jeroan) diperlukan pelinggih untuk prasasti dan bale penunjang, diperlukan fasilitas penunjang seperti toilet, gudang, dan ruang untuk parkir kendaraan, diperlukan perencanaan akses menuju ke area parkir, terdapat beberapa akses yang rusak dan ruang terbuka yang belum tertata dengan baik. Metode yang dugunakan dalam kegiatan ini yaitu survei bersama mitra, FGD, dan pembuatan gambar masterplan penataan Pura Bungli. Adapun solusi awal yang ditawarkan Tim PKM setelah berdiskudi dengan mitra yaitu, penambahan pelinggih dan bale penunjang di area utama, perencanaan ruang penunjang di area belakang pura, perencanaan akses di menuju di pinggir pura, penataan ruang terbuka disekitar area pura.
Pengolahan Sampah Berbasis Sumber Dalam Kegiatan KKN-PPM Universitas Warmadewa Di Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali I Putu Hartawan
Jurnal Sutramas Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan sampah masih belum terpecahkan seiring dengan meningkatnya pertumbahan penduduk di Indonesia. Beberapa upaya sudah dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangipermasalahan sampah, tetapi sampai sekarang belum membuahkan hasil. Permasalahan sampah jugaterjadi pada daerah yang berkembang menjadi kawasan pariwisata seperti di Desa Kelusa, KecamatanPayangan yang termasuk ke dalam Kawasan Pariwisata Ubud. Meliahat permasalahan tersebutUniversitas Warmadewa yang sedang melaksanakan program KKN mengangkat isu tentang sampahsebagai salah satu program kerja KKN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di lapanganditemukan permasalahan sampah disebabkan karena masih kurangnya kesadaran masyarakat dalammemilah sampah plastik dan megolah sampah organik menjadi pupuk kompos dari lingkunganperumahan. Berdasarkan Analisa permasalahn tersebut mahasiswa KKN membuat program kerjaedukasi dengan metode sosilasasi pengolahan sampah berbasis sumber. Program kerja ini diharapkanmampu mengurangi kurasakan lingkungan karena sampah plastik dan sekaligus dapat mengurangi debitjumah sampah yang dihasilkan masyarakat sekitar. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mahasiswadan masyarakat menyadari bahaya dari sampah jika tidak diperhatikan dengan serius.
PKM Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penataan Beji Pura Dalem Di Desa Siangan, Kecamatan Gianyar, Kabupaten, Gianyar, Bali I Putu Hartawan; Cri Vinantya Laksmi Ida Ayu
Jurnal Sutramas Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beji sangat berpotensi dikembangkan menjadi objek wisata karena dipercaya menjadi tempat melukat oleh masyarakat umum untuk membersihkan diri secara rohani dan jasmani. Dalam perkembangannya tempat melukat yang sudah dilengkapi dengan sarana dan fasilitas penunjang banyak didatangi oleh masyarakat sekitar, masyarakat luar desa, dan wisatawan. Desa Lokaserana sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata dengan potensi sumber air yang melimpah. Desa ini dilalui oleh Sungai Pakerisan, sehingga terdapat potensi sumber air yang besar di Desa ini. Pada Desa ini terdapat Beji Pura Dalem dengan potensi sumber mata air yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata. Berdasarkan observasi awal, kondisi fisik Beji Pura Dalem saat ini terdapat beberapa permasalahan seperti, akses sirkulasi yang kurang layak, tidak terdapat fasilitas penunjang jika dikembangkan menjadi tempat melukat, ruang terbuka hijau di sekitar beji yang belum teratata. Melihat permasahan tersebut maka diperlukan penataan Beji Pura Dalem agar dapat dikembangkan menjadi objek wisata dan juga dapat memberikan kenyamanan bagi warga sekitar yang akan sembahyang ke Beji Pura Dalam. Metode yang dugunakan dalam kegiatan ini yaitu survei bersama mitra, diskusi dengan mitra, dan pembuatan gambar penataan Beji Pura Dalem. Adapun solusi awal yang ditawarkan Tim PKM setelah berdiskudi dengan mitra yaitu, penataan akses dan penambahan fasilitas-fasilitas penunjang seperti ruang untuk melukat, ruang ganti, dan toilet. Hasil pengabdian ini adalah dokumen penataan dan perancangan yang nantinya akan dipakai acuan dalam proses kontruksi dan juga untuk membuat usulan pengajuan dana.
Pengaruh penataan street furniture terhadap kenyamanan pejalan kaki di Koridor Ngurah Rai, Gianyar Cokorda Istri Arina Cipta Utari; I Putu Hartawan
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 6 No. 2 (2023): Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v6i2.752

Abstract

Kota Gianyar Elemen street furniture merupakan satu kesatuan dengan elemen tata kota lainnya yang memberikan citra dan karakter khusus pada suatu kota yang dapat meningkatkan identitas kota itu sendiri. Kota Gianyar merupakan kawasan komersial, yaitu tepatnya di sepanjang Jalan Ngurah Rai yang merupakan pusat perdagangan, pemerintahan maupun rekreasi. Sebagai kawasan komersial, Sehingga kualitas fisik sangatlah penting pada kawasan ini. Sebagai salah satu kota komersial, kawasan ini belum sepenuhnya berbenah dan memperbaiki sarana dan prasarana yang ada seperti halnya penataan elemen street furniture yang merupakan salah satu elemen pendukung sebuah ruang publik. Hal ini dapat dicapai dengan perancangan street furniture /perabotan jalan yang memiliki fungsi dan kualitas yang baik dan saling terintergrasi dengan elemen wajah jalan lainnya untuk menghindari ketidakterpaduan lingkungan. Kebutuhan akan street furniture sebagai fasilitas ruang terbuka publik semakin dirasakan dan dibutuhkan oleh masyarakat terutama bagi pejalan kaki sebagai elemen pendukung ruang publik yang ramah di Kota Gianyar untuk memberikan kenyamanan bagi para penggunanya. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekaatan kualitatif. Pendekatan Kualitatif dilakukan pada proses observasi dan analisis elemen street furniture dan kenyamanan pejalan kaki di koridor Ngurah Rai, Gianyar. Penelitian ini bertujuan menciptakan, meningkatkan infrastruktur kota yang nyaman dan ramah bagi pejalan kaki dari berbagai golongan, baik dari segi akses, estetika, keamanan, dan keselamatan serta kenyamanan.
KAJIAN POLA PEMANFAATAN RUANG HOTEL BINTANG LIMA TERHADAP LINGKUNGAN FISIK PADA KAWASAN PARIWISATA UBUD I Putu Hartawan; I Gede Surya Darmawan; Ni Putu Siskha Pradnyaningrum
Jurnal Anala Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Anala
Publisher : Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46650/anala.12.1.1476.14-26

Abstract

Berkembangnya suatu kawasan menjadi kawasan pariwisata mempunyai pengaruh terhadap tata ruang, perekonomian, dan kehidupan sosial masyarakatnya. Hotel merupakan salah satu akomodasi wisata yang mempunyai peranan penting dalam kawasan wisata. Ubud terkenal dengan keunikan seni dan budayanya yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Berkembangnya Ubud menjadi daerah tujuan wisata menyebabkan munculnya akomodasi pariwisata seperti penginapan, restoran, galeri, dan biro perjalanan. Penginapan di Kawasan Ubud Parawista terbagi menjadi beberapa tipe seperti homestay, villa, bungalow, dan hotel resort bintang lima. Hotel resort merupakan salah satu jenis penginapan yang paling banyak memakan lahan, karena beragam jenis fasilitas yang ditawarkan. Keberadaan hotel resort bintang lima di Kawasan Pariwisata Ubud tentunya memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Selain dampak positif, keberadaan hotel resort juga memberikan dampak negatif yaitu banyaknya ahli tata guna lahan dan adanya indikasi kerusakan lingkungan. Dalam penelitian ini akan diteliti lebih lanjut apa implikasinya terhadap lingkungan fisik di Kawasan Pariwisata Ubud. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang menggambarkan fenomena apa adanya, teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara dan studi literatur dari instansi terkait. Temuan penelitian ini adalah pembangunan hotel resort di Kawasan Pariwisata Ubud tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan fisik disekitarnya.