Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT KECAMATAN PETANG I Komang Angga Darmayasa; Putu Aryastana; Anak Agung Sagung Dewi Rahadiani
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 7 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.397 KB) | DOI: 10.22225/pd.7.1.816.41-52

Abstract

ABSTRACT Requirement for aw water supply will increase every year as the population increases. Analysis of water requirements in Petang District is carried out using the leastsquare method with a projection of 25 years. The results of the analysis show that the compliance of water in Petang District has a devicit in Sulangai Village. Planning the addition of a water source of 7.68 liters per second in Sulangai Village by optimizing the Sulangai Atas II Spring. Network schema planning is analyzed using WaterNet. The results of the pipeline simulation show that there is no problem with the water supply system for the Petang Subdistrict area which means that hydraulically the network can serve the water needs of each service area. Keywords: Network, Pipe, Requirement, Water, WaterNet
PRODUKTIVITAS TRUCK CONCRETE PUMP DAN TRUCK MIXER PADA PEKERJAAN PENGECORAN BETON READY MIX Wayan Jawat; Anak Agung Sagung Dewi Rahadiani; Ni Komang Armaeni
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.972 KB) | DOI: 10.22225/pd.7.2.945.164-183

Abstract

In determining the duration of a job, the things that need to be known are the volume of work and the productivity of the tool. Tool productivity depends on the capacity and cycle time of the tool. Generally the tool cycle time is set in minutes while tool productivity is calculated in production / hour. The need for heavy equipment, especially in foundry work, needs to pay attention to the number of equipment to be used so that the number of truck concrete pumps and truck mixers to be used can be balanced. Based on this, the purpose of this study is to determine the productivity of construction equipment, especially truck concrete pumps and truck mixers in ready mix concrete casting jobs in accordance with the real conditions in the field. The benefits of this research can be used as a thought contribution for educational institutions in developing and applying knowledge about the productivity of construction equipment in ready mix concrete casting jobs. In addition, providing input on the results of studies conducted as an effort to improve managerial understanding in the construction world for contractors, consultants and suppliers of ready mix concrete in the management of construction projects so as to increase competitive advantage. Data analysis method was carried out after the data collection in the field was obtained, then the analysis was carried out by performing direct calculations for cycle times for each activity of truck concrete pumps and truck mixers. Calculate the productivity of truck concrete pumps and truck mixers. Furthermore, the production capacity of truck concrete pumps and truck mixers is calculated. Calculating the duration of truck concrete pumps and determining the cost of using truck concrete pumps and truck mixers per hour. Based on the research, truck concrete pump productivity obtained was 0.521m³ / minute while the productivity of the truck mixer was 0.835 m³ / minute. This productivity was determined by cycle time, equipment conditions, work area conditions, work methods, work volume. The duration required by truck concrete pump to complete the ready mix concrete casting work on plates and beams with a volume of 65 m³ is 2,079 hours while the duration required by the truck mixer is 1,297 hours. The total truck concrete pump cost after being analyzed was obtained at IDR.376,765,212.00 while the total truck mixer cost was IDR. 4,583,876,132.00.
DETEKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI DI KABUPATEN KARANGASEM DENGAN PENGINDERAAN JAUH Putu Aryastana; I Made Ardantha; Anak Agung Sagung Dewi Rahadiani; Kadek Windy Candrayana
Jurnal Fondasi Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.31 KB) | DOI: 10.36055/jft.v7i2.4079

Abstract

Deteksi perubahan garis pantai sudah secara luas dilakukan dengan memanfaatkan teknologi pengideraan jauh. Pemanfaatan satelit penginderaan jauh dalam deteksi dan monitoring perubahan garis pantai sudah banyak dilakukan, yaitu dengan menggunakan citra dari Landsat, IKONOS, IRS, Quickbird, dan WordView. Pada penelitian ini dilakukan deteksi perubahan garis pantai dengan dengan menggunakan 2 (dua) citra satelit yaitu citra satelit SPOT 5 tahun 2009 yang memiliki resolusi spasial 10 m dan SPOT 6/SPOT 7 tahun 2015 yang memiliki resolusi hingga 1.5 m untuk wilayah pantai di Kabupaten Karangasem. Hasil deteksi menunjukkan rata-rata perubahan garis pantai yang terjadi di Kabupaten Karangasem adalah sebesar 12.04 m, sedangkan rata-rata laju erosi pantai yang terjadi di Kabupaten Karangasem adalah sebesar 1.72 m/tahun.
PKM Pengempon Pura Dalam Penyusunan Masterplan Penataan Pura Bungli Di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali I Putu Hartawan; Anak Agung Sagung Dewi Rahadiani; I Nyoman Gede Maha Putra
Jurnal Sutramas Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pura Bungli terletak di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Berdsarkan wawancara dengan pemangku, Pura Bungli adalah salah satu Pura yang dikelola oleh soroh Bendesa Manik Mas yang bermukin di Desa Peliatan dan Desa Mas. Dalam perkembangannya banyak masyarakat sekitar yang sembahyang ke Pura ini dan juga banyak terdapat soroh Bendesa Mas yang diluar dari Desa Mas dan Desa Peliatan mulai sembahyang ke Pura ini, sehingga diperlukan ruang sembahyang yang lebih luas dan fasilitas pendukung kegitan ritual. Ditinjau berdasarkan kondisi eksiting, pada Pura ini hanya terdapat satu pelinggih utama dengan beberapa prasasti di dalamnya. Kondisi pelinggih ini sudah memprihatinkan, dan bangunan pelinggih harus segera diperbaiki. Terdapat beberapa identifikasi permasalahan antara lain, pada area utama (jeroan) diperlukan pelinggih untuk prasasti dan bale penunjang, diperlukan fasilitas penunjang seperti toilet, gudang, dan ruang untuk parkir kendaraan, diperlukan perencanaan akses menuju ke area parkir, terdapat beberapa akses yang rusak dan ruang terbuka yang belum tertata dengan baik. Metode yang dugunakan dalam kegiatan ini yaitu survei bersama mitra, FGD, dan pembuatan gambar masterplan penataan Pura Bungli. Adapun solusi awal yang ditawarkan Tim PKM setelah berdiskudi dengan mitra yaitu, penambahan pelinggih dan bale penunjang di area utama, perencanaan ruang penunjang di area belakang pura, perencanaan akses di menuju di pinggir pura, penataan ruang terbuka disekitar area pura.
Pendampingan Perencanaan Fasilitas Penunjang di Pura Dalem Desa Adat Sebunibus, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali Ni Wayan Meidayanti Mustika; I Kadek Merta Wijaya; Anak Agung Sagung Dewi Rahadiani
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 12 No. 2 (2023): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v12i2.85

Abstract

Pura Dalem Desa Adat Sebunibus adalah salah satu pura Tri Khayangan di Desa Adat Sebunibus yang belum memiliki fasilitas penunjang yang berfungsi untuk mewadahi kegiatan persiapan upakara keagamaan seperti memasak, membuat sesajen dan kegiatan servis lainnya. Dari permasalahan tersebut maka harus direncanakan fasilitas penunjang di Pura Dalem Desa Adat Sebunibus yang sesuai dengan kebutuhan fungsi dan standar teknis yang baik. Artikel ini memaparkan tentang pelaksanaaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mitra masyarakat pangempon Pura Dalem Desa Adat Sebunibus. Kegiatan ini merupakan upaya pendampingan dan pemberdayaan potensi masyarakat mitra dalam merencanakan desain arsitektur fasilitas penunjang berupa pewaregan (dapur), bangunan reringgitan dan panggung pertunjukan tari. Metode pelaksanaan kegiatan ini dibagi dalam beberapa tahap yaitu: 1). Tahap persiapan dan identifikasi awal; 2). Tahap penyusunan desain alternatif; 3). Tahap Focus Group Discussion; dan 4). Tahap Finalisasi Desain. Bangunan fasilitas penunjang yang direncanakan menggunakan penerapan arsitektur tradisional Bali modern dengan pendekatan kontekstual berupa memaksimalkan penggunan material lokal. Hasil kegiatan ini adalah gambar rencana desain bangunan – bangunan fasilitas penunjang yang dapat menjadi dokumen perencanaan untuk tahap pembangunan selanjutnya.
Konsep Embung Untuk Pemenuhan Air di Gamat Bay, Desa Sakti, Nusa Penida, Bali Cokorda Agung Yujana; Anak Agung Sagung Dewi Rahadiani; Cokorda Istri Arina Cipta Utari
Jurnal Sutramas Vol. 4 No. 01 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Nusa Penida yang saat ini merupakan destinasi paling favorit di Kabupaten Klungkung. Desa Sakti merupakan salah satu desa yang terletak di Nusa Penida dengan keindahan pantai nya yang disebut Gamat Bay. Permasalahan yang ada di Desa Sakti berupa kesulitan akan pemenuhan air baku untuk kebutuha air sehari-hari serta daerah wisata Gamat Bay. Maka dari itu pengabdian masyarakat ini akan menganalisa konsep embung yang akan diterapkan pada Desa Sakti untuk. Data analisa menggunakan data hasil wawancara mengenai permasalahan yang terjadi di Desa Sakti serta melakukan pengambila data kontur pada rencana lokasi embung. Analisa perencanaan konsep embung menggunakan analisa hidrologi serta analisa kurva tampungan embung. Hasil analisa didapatkan lebar mercu embung sebesar 17,5 m dan debit banjir 71,35 m3/dt sehingga tinggi muka air (hd) sebesar 1,00 m dan tinggi embung sebesar 5 m. Kapasitas tampungan yang didapatkan untuk dua alternatif lokasi yaitu alternatif satu dengan lebar cross section sebesar 180 m didapatkan tampungan sebesar 0,14x106 m3. Sedangkan alternatif dua dengan lebar cross section sebesar 37.05 m tampungan yang didapatkan sebesar 0,05x106 m3.