Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENGELOLAAN INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH (Pada Biro Humas Dan PDE Sekretariat Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara) Bakri Yusuf; Harnina Ridwan
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 4, No 1 (2018): April 2018 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitian
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10358/jk.v4i1.357

Abstract

Abstrak Aktivitas pembangunan nasional diorientasikan terhadap pembangunan masyarakat yang maju pada tiap-tiap propinsi melalui implementasi manajemen komunikasi dari pemerintah yang terkait. Tujuan utama manajemen komunikasi adalah pemanfaatan optimal sumber daya manusia dan teknologi untuk meningkatkan dialog dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen komunikasi dalam pengelolaan informasi pembangunan daerah pada Biro Humas dan PDE Sekretariat Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara. Dengan jumlah informan sebanyak 10 orang. Data yang di kumpulkan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumuplan data yakni purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan manajemen komunikasi dalam pengelolaan informasi pembangunan daerah pada Biro Humas dan PDE Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara meliputi Perencanaan (planning) yakni melalui program-program yang termuat dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Tenggara akan tercermin dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah serta pada Rencana Kerja SKPD. Pengorganisasian (organizing), dimulai dari sistem pengelolaan data dan informasi pendukung kebijakan pembangunan, sistem perencanaan dan penganggaran, sistem pengorganisasian dan pelaksanaan pembangunan, sistem pengendalian pembangunan, sistem evaluasi dan pemantauan pembangunan, dan sistem pelaporan hasil pelaksanaan pembangunan. Penggerakan (actuating), sebagai kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil tindakan yang dikehendaki melalui tehnik motivasi yang bisa digunakan untuk memotivasi khalayak sasaran berdasarkan tekanan kebutuhan, keinginan, harapan, rasa memiliki, dan keamanan. Pengawasan (controlling) melakukan tahapan sebagai berikut: dibnetuk tim pemantau yang bertugas memberikan laporan, baik secara tertulis maupun secara lisan dan dibentuk suatu saluran komunikasi khusus yang memungkinkan setiap pengurus dan khalayak sasaran menyampaikan laporan, saran, masukan kritik atau koreksinya menyagkut bahwa penerapan manajemen komunikasi. Kata Kunci : Manajemen Komunikasi, Pengelolaan Informasi, Pembangunan Daerah Abstract National development activities are oriented towards the development of advanced societies in each province through the implementation of communication management from the relevant government. The main goal of communication management is the optimization of human resources and technology to increase dialogue with others. This research aims to determine the management of communication in the management of regional development information of Public Relations Bureau and PDE Regional Secretariat of Southeast Sulawesi Province. Informans of this research are 10 informants. The data collected by using qualitative descriptive method by purposive sampling. The results showed that the implementation of communication management in the management of regional development information in Public Relations Bureau and PDE Regional Secretariat of Southeast Sulawesi Province involve Planing by programs contained within RPJM of Southeast Sulawesi Province will reflection in Work Plan of Local Government and work plan if SKPD. Organizing, bigin from data management system and development policy of information supporting, planning and budgeting system, organizing and implementing development systems, development control system, development evaluation and monitoring system, and reporting results of development implementation system. Actuating as activities give encouragement to someone or itself to take action with motivation techniques what can be used to motivation the purpose target audiences based on the pressures of necessity, disire, hope, sense of belonging and security. Controlling by the step of ; set up a monitoring team to give report in writing or orally and and establish a special communication channel who can allows every board and target audience to give reports, suggestion, input, criticism or correction concerning the implementation of communication management. Keyword : Communication Management, Information Management, Local Development
KONSTRUKSI MAKNA KOMUNIKASI PADA SIMBOL BUDAYA TARIAN LUMENSE SUKU MORONENE KABAENA Masrul Masrul; La Ode Muh. Umran; Harnina Ridwan; Siti Harmin; La Ode Herman
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 3 (2020): Edisi Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.613 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i3.13480

Abstract

Konstruksi makna komunikasi pada simbol budaya Tarian Lumense suku Morornene Kabaena. Dengan permaslahan (1) Simbol-simbol budaya yang terdapat pada tarian Lumense suku moronene di pulau Kabaena, (2) Apa makna simbol budaya tarian Lumense dalam kehidupan sosial suku moronene di pulau Kabaena. Metode penelitian ditetapkan obyek berupa para tokoh adat dan mantan penari lumense sekaligus sebagai informan untuk melengkapi data penelitian dengan subyek yakni nilai budaya yang terdapat dalam tarian lumense. Penentuan Informan dilakukan dengan cara penunjukkan langsung (purposive sampling) dengan asumsi bahwa sumber data tersebut memilki kapasitas yang cukup dalam memberikan informasi dan penjelasan mengenai konstruksi makna komunikasi pada simbol budaya tarian lumense di pulau kabaena.  Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menemukan: (1) simbol budaya yang terdapat pada tarian lumense di pulau kabaena meliputi pesan nonverbal meliputi; gerakan anggota tubuh, kostum, alat dan asesoris kelngkapan tarian lumense. (2) makna simbol pesan social yang terdapat pada budaya tarian lumense dalam mempengaruhi aspek kehidupan social masyarakat suku moronene kabaena sebagai bagian dari kodrat kehidupan manusia sebagai ciptaan Allah swt.
Analisis Jaringan Kerja Komunikasi BKKBN Dalam Sosialiasi Program Generasi Berencana (Genre) di Sulawesi Tenggara Harnina Ridwan; Juhaepa; Sarmadan
Jurnal Komunikasi, Masyarakat Dan Keamanan Vol 1 No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : LPPMP Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/komaskam.v1i1.3259

Abstract

Penelitian ini fokus mendeskripsikan jaringan kerja komunikasi yang terjadi pada kantor BKKBN dalam mensosialisasikan program generasi berencana. Melalui forum generasi berencana (genre) maka akan dilakukan persiapan-persiapan menuju bonus demografi pada tahun 2030 termasuk juga untuk wilayah Sulawesi Tenggra. Kehadiran Forum generasi berencana (Genre) di Sulawesi Tenggra dibawah asuhan BKKBN diharapkan dapat memberikan informasi kepada para remaja untuh dapat terhidar dari permasalahan yang tidak diinginkan dengan menerapkan jaringan kerja komunikasi organisasi yang tepat. Motede penelitian ini adalah kualitatif yang mendeskripsikan tentang jaringan kerja komunikasi yang terjadi pada kantor BKKBN dalam mensosialisasikan program generasi berencana melibatkan forum Gendre di Sulawesi Tenggara dengan pemilihan informan yakni orang-yang paling paham dengan inti permasalahan. Hasil penelitian menujukkan bahwa Jaringan kerja komunikasi yang terjadi pada kantor BKKBN dalam mensosialisasikan program generasi berencana sangat tergantung pada proses komunikasi, kemampuan komunikator dalam hal ini orang-orang yang bekerja di Forum Gendre dalam asuhan BKKBN untuk mendapatkan keakuratan pesan atau informasi bagi para remaja sebagai komunikan yang merupakan komponen yang sangat penting.
KEKERASAN SIMBOLIK TERHADAP WARTAWAN MEDIA LOKAL DI KOTA KENDARI Megawati Asrul Tawulo; Sarpin Sarpin; Harnina Ridwan
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/jkms.v7i1.5669

Abstract

Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah mengenai kekerasan simbolik terhadap wartawan media lokal di Kota Kendari. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kekerasan simbolik, apa saja faktor pemicu kekerasan simbolik serta dampak kekerasan simbolik bagi wartawan. Kekerasan simbolik merupakan kekerasan yang berlangsung melalui berbagai sarana media yang dipakai orang untuk berinteraksi dengan orang lain beragam. Sarana itu bersifat non linguistic, seperti gerak isyarat, kontak badan, ekspresi wajah, sikap tubuh, jarak anatara badan, benda sebagai alat peraga, atau sarana linguistic yang berupa bahasa verbal atau kata-kata. Oleh sebab itu, meskipun bahasa tidak bisa digunakan untuk menyakiti tubuh orang lain secara fisik media ini sangat efektif untuk melampiaskan kekerasan simbolik, simbol-simbol linguistik yang berupa kata-kata, diperkuat lagi dengan adanya bunyi supra-segmental yang berupa tekanan, jeda, intonasi, aksen, dan bisa dimanfaatkan untuk memperkuat kekerasan simbolik “agar menyakiti hati dan merugikan kepentingan orang lain.Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah secara deskriptif kualitatif dan menggunakan teknik purposive sampling serta metode pengumpulan data yang digunakan didalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi simbolik milik George Harbert Mead (Ardianto 2007:40) yang memiliki tiga asumsi dasar bahwa manusia bertindak terhadap manusia lainnya berdasarkan makna yang diberikan orang lain kepada mereka pentingnya konsep mengenai diri, dan makna dimodifikasi melalui interpretasi Kekerasan simbolik ini berlangsung terhadap wartawan media lokal di kota Kendari dimana terdapat berbagai faktor pemicu kekerasan simbolik, bentuk-bentuk kekerasan simbolik, dan dampak kekerasan simbolik yang dialami para wartawan media dilapangan.
HUBUNGAN LEMBAGA LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF DALAM PENETAPAN APBD DI SULAWESI TENGGARA PERIODE 2022-2023 ramadani, Natasya Salli Ayu; Ld Harjudin; Harnina Ridwan
JAPMAS : Jurnal Politik dan Demokrasi Vol. 1 No. 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : Program Studi Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/japmas.v1i2.14

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan dan faktor yang mempengaruhi hubungan anggota DPRD dan Pemerintah Daerah Sulawesi Tenggara.Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Kualitatif Deskriptif, Teknik pengumpulan data menggunakan Metode wawancara, Studi Pustaka dan Dokumentasi. Hasil Pembahasan mengenai hubungan DPRD dan Pemerintah Daerah di Sulawesi Tenggara pada periode 2022-2023 menunjukkan terjadi kolaborasi erat antara lembaga legislatif dan eksekutif dalam proses penyusunan APBD. Pemerintah daerah berperan aktif dalam menyusun Rancangan APBD dan berkoordinasi dengan DPRD untuk pembahasan lebih lanjut. Evaluasi menyeluruh, pemahaman aspirasi masyarakat, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi faktor penting dalam menyusun APBD yang transparan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat serta pembangunan daerah berkelanjutan. mengenai faktor yang mempengaruhi hubungan DPRD dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menyoroti adanya perbedaan peraturan dalam proses penetapan APBD antara lembaga legislatif dan eksekutif. Meskipun perbedaan ini berpotensi menyebabkan konflik, namun melalui komunikasi terbuka, transparansi, dan partisipasi aktif masyarakat, dapat dicapai kesepakatan yang lebih baik dalam penetapan APBD. Kolaborasi antara DPRD dan Pemerintah Daerah menjadi kunci dalam menyusun anggaran yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan pembangunan daerah secara keseluruhan.