Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI MULTILANGUAGE BERBASIS ETNOLANGUAGE DI SDN SUMBERSARI 2 Saadah, Lailatus; Taqiyuddin, Ahmad; Mahendri, Wisnu; Rizqiyah, Alfiyatur; Kusumo, Ahmad Wasis Joyo; Qomariyah, Siti Nur
PENA DIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2024): Pena Dimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/penadimas.v2i2.22954

Abstract

Many students are poor in language aspects, including regional languages, Indonesian, English and Arabic, and there are no multilingual books that attract students' interest, and due to differences in curriculum, there are differences in lessons in each class. Students' language skills are felt to be less than optimal. Therefore, language introduction and training is held. The aim of this activity is to improve students' language skills. The approach method that can be used are socialization, education, implementation, and evaluation by combining Jigsaw and Outdoor Study learning methods. The stages that have been implemented in the Multilingual Introduction and Training work program have an influence on students' work results. This plays an important role in motivating students to develop skills in mastering English and Arabic. The results of the training show data on increasing learning outcomes from 20 students who were held in a pre-test with an average score of 62, a maximum score of 78 and a minimum score of 50. After receiving multilingual training, the students were able to achieve a score that met the KKM, namely more than 79 by 60 %, so it can be concluded that multilingual training can be said to be quite effective.
Pembelajaran dan Praktek Ilmu Tajwid di TPQ Ar-Rohman Desa Bakalan Rayung Kudu Jombang Sa'adah, Lailatus; Taqiyuddin, Ahmad; Lilawati, Emi; Maratus S, Umi; Alfi M, Ahmad; jannah, Roudlotul; Rohmah, Nailul
Jumat Keagamaan: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Desember
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimasagama.v5i3.5115

Abstract

TPQ Ar-Rohman, terletak di Dusun Bebekan, Desa Bakalanrayung, adalah lembaga pendidikan Islam yang fokus mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak. Dalam pelaksanaannya, TPQ ini menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya tenaga pengajar, fasilitas yang masih terbatas, dan tingkat kehadiran santri yang sering berubah-ubah. Dari 60 santri yang terdaftar, hanya 35 anak yang rutin mengikuti kegiatan mengaji. Selain itu, pemahaman santri tentang ilmu tajwid masih rendah, padahal tajwid adalah hal penting dalam membaca Al-Qur'an dengan benar. Untuk mengatasi masalah ini, dikembangkan media pembelajaran berupa buku saku tajwid. Buku ini disusun dengan bahasa yang mudah dipahami dan dirancang agar santri bisa belajar secara mandiri. Program penerapan buku saku tajwid ini bertujuan untuk membantu santri lebih mudah memahami dan menerapkan aturan tajwid saat membaca Al-Qur'an. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman santri TPQ mitra terhadap ilmu tajwid. Sebelum pelaksanaan program, sebanyak 12 dari 15 santri masuk dalam kategori kurang mampu, sedangkan hanya 3 santri yang tergolong mampu. Setelah program selesai, terjadi peningkatan signifikan, di mana 14 santri berhasil masuk ke dalam kategori mampu, dan hanya 1 santri yang masih berada pada kategori kurang mampu. Hal ini menunjukkan bahwa program pembelajaran telah efektif dalam memperbaiki pemahaman santri tentang tajwid.
Pelatihan Pemahaman Haidl Melalui Kajian Fiqih Perempuan di MA Mamba’ul Ulum Megaluh Jombang Zulfah, Machnunah Ani; Sa’adah, Lailatus; Taqiyuddin, Ahmad; Mukarromah, Niswatin; Koeswoyo, Cyntia Ayu Kusumaning
Khidmatuna: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Lembaga Penerbitan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/khidmatuna.v4i2.2140

Abstract

Salah satu kodrat seorang perempuan adalah haidl (menstruasi). Haidl adalah keluarnya darah dari farji perempuan tidak karena sakit atau melahirkan pada usia minimal 9 tahun kurang 16 hari selama paling sedikit 24 jam dan paling lama 15 hari 15 malam. Pengetahuan tentang haidl itu penting diketahui oleh perempuan karena berkesinambungan dengan ibadah sholat. Dalam Islam hukum mempelajari haidl bagi perempuan adalah fardhu ‘ain. Pemahaman haidl pada remaja putri sekarang sangat berkurang karena kurangnya motivasi untuk mempelajari sesuatu. Dengan alasan ini diperlukan peningkatan pemahaman remaja putri tentang haidl melalui kegiatan pelatihan. Maka dilaksanakanlah kegiatan pelatihan pemahaman haidl melalui kajian fiqih perempuan sebagai solusi atas permasalahan tersebut. Khalayak sasaran kegiatan pelatihan pemahaman haidl melalui kajian fiqih perempuan adalah siswi MA Mamba’ul Ulum Megaluh Jombang yang berusia 16-18 tahun. Metode pendekatan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut meliputi ceramah, diskusi dan tanya jawab. Kegiatan tersebut dilakukan dengan sosialisasi (presentasi) tanya jawab yang dikemas dengan metode dialog interaktif. Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan tersebut dapat disimpulkan bahwa siswi MA Mamba’ul Ulum belum begitu paham mengenai haidl dan permasalahan yang berkaitan dengan haidl. Salah satu faktor penyebabnya adalah belum pernah diadakan pelatihan secara khusus untuk pemahaman haidl di MA Mamba’ul Ulum Megaluh Jombang.
Pembelajaran dan Praktek Ilmu Tajwid untuk Santri TPQ di Desa Sumbersari Megaluh Laila, Lailatus; Ustatik, Ustatik; Habibi, Abdulloh Husnan; Taqiyuddin, Ahmad; Prasetyo, Teguh; Mahendri, Wisnu
DARMADIKSANI Vol 3 No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v3i2.3402

Abstract

ABSTRAK Membaca Al-Qur’an adalah suatu pekerjaan yang mulia, bernilai ibadah dan siapa yang membacanya akan mendapat pahala kebaikan dari setiap hurufnya. Hal ini disandarkan pada sebuah hadis. Namun daripada itu terdapat sebuah aturan dalam tata cara membaca al-qur’an dengan baik dan benar dalam rangka memuliakan Al-Qur’an. Aturan yang dimaksud adalah ilmu tajwid. Fenomena yang sekarang terjadi di masyarakat adalah terdapat Sebagian orang yang membaca Al-Qur’an namun kurang dalam menerapkan kaidah tajwid. Hal ini didasari kurangnya pengetahuan tentang ilmu tajwid serta praktiknya dalam membaca Al-Qur’an. Sehingga tujuan dari program kemitraan masyarakat adalah untuk mengenalkan dan mengajarkan ilmu tajwid kepada masyarakat khususnya santri TPQ yang menjadi mitra. Untuk mencapai kegiatan yang direncanakan ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1. koordinasi bersama mitra, 2, penyusunan materi, 3. Pelaksanaan kegiatan, 4. Pembelajaran dan praktek. Hasil yang didapat dari program kemitraan ini menghasilkan produk buku saku tajwid ringkas berisi materi dasar ilmu tajwid. Dengan desain yang sederhana para santri lebih mudah dalam mempelajari ilmu tajwid. Sehingga pemahaman santri mengenai ilmu tajwid dasar semakin meningkat. ABSTRACT Reading the Qur'an is a noble pursuit, seen as a form of worship, and those who engage in it stand to receive blessings for every letter they read. This belief is rooted in a hadith. However, a prevalent issue in society is that some individuals read the Qur'an without adhering to the principles of tajweed, a set of rules designed to honor the sacred text. This discrepancy often arises from a lack of knowledge about tajweed and its practical application in Qur'an recitation. Hence, the aim of this community partnership program was to acquaint and educate the community, particularly the students of Al-Quran Education Center who were studying about the science of tajweed (how to recite the Qur’an). To achieve this, our team followed a structured approach: 1. Coordinating with our partners, 2. Developing instructional materials, 3. Executing the learning activities, and 4. Facilitating learning and practical exercises. The outcomes that we achieved involve creating a concise tajweed pocketbook containing fundamental principles, designed in a straightforward manner to make it easier for students to grasp the intricacies of tajweed. This design ultimately enhances their understanding of the basic tenets.
Pembelajaran dan Praktek Ilmu Tajwid di TPQ Ar-Rohman Desa Bakalan Rayung Kudu Jombang Sa'adah, Lailatus; Taqiyuddin, Ahmad; Lilawati, Emi; Maratus S, Umi; Alfi M, Ahmad; jannah, Roudlotul; Rohmah, Nailul
Jumat Keagamaan: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Desember
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimasagama.v5i3.5115

Abstract

TPQ Ar-Rohman, terletak di Dusun Bebekan, Desa Bakalanrayung, adalah lembaga pendidikan Islam yang fokus mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak. Dalam pelaksanaannya, TPQ ini menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya tenaga pengajar, fasilitas yang masih terbatas, dan tingkat kehadiran santri yang sering berubah-ubah. Dari 60 santri yang terdaftar, hanya 35 anak yang rutin mengikuti kegiatan mengaji. Selain itu, pemahaman santri tentang ilmu tajwid masih rendah, padahal tajwid adalah hal penting dalam membaca Al-Qur'an dengan benar. Untuk mengatasi masalah ini, dikembangkan media pembelajaran berupa buku saku tajwid. Buku ini disusun dengan bahasa yang mudah dipahami dan dirancang agar santri bisa belajar secara mandiri. Program penerapan buku saku tajwid ini bertujuan untuk membantu santri lebih mudah memahami dan menerapkan aturan tajwid saat membaca Al-Qur'an. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman santri TPQ mitra terhadap ilmu tajwid. Sebelum pelaksanaan program, sebanyak 12 dari 15 santri masuk dalam kategori kurang mampu, sedangkan hanya 3 santri yang tergolong mampu. Setelah program selesai, terjadi peningkatan signifikan, di mana 14 santri berhasil masuk ke dalam kategori mampu, dan hanya 1 santri yang masih berada pada kategori kurang mampu. Hal ini menunjukkan bahwa program pembelajaran telah efektif dalam memperbaiki pemahaman santri tentang tajwid.