Pendidikan Kebidanan merupakan salah satu pendidikan profesional. Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Fenomena pacaran adalah hal yang wajar dan bukanlah hal aneh pada fase perkembangan remaja. Perilaku pacaran yang terbuka atau lebih mengarah pada hubungan seks akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi individu, seperti halnya kehamilan diluar nikah, penyakit menular seksual, beban psikis perasaan bersalah atau bahkan aborsi,serta penyalahgunaan narkoba. Pada kondisi ini tidak jarang para mahasiswa yang mengalami frustasi dan akhirnya malas belajar.Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional.. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa D-III Kebidanan Angkatan V semester V yang berjumlah 97 mahasiswa dan menggunakan purposive sampling yang berjumlah 91 responden. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah data primer yaitu kuesioner . Analisis data menggunakan Spearman’s rho.Hasil dari penelitian menunjukan bahwa perilaku pacaran responden adalah pernah (45%), berarti responden rata-rata pernah melakukan perilaku pacaran mulai dari berpegangan tangan sampai hubungan seksual. Sebagian besar responden memiliki prestasi belajar sangat memuaskan, yaitu sebanyak 72 responden dengan prosentase 79,1%. Hubungan antara perilaku pacaran dengan prestasi belajar mahasiswa , memiliki nilai P volue=0,006α(5%) dan ρ hitung =0,387 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara perilaku pacaran terhadap prestasi belajar dengan arah hubungan positif artinya semakin tidak pernah melakukan perilaku pacaran yang mengarah seksual maka semakin sedikit tinggi prestasi belajarnya.Kata kunci: Perilaku pacaran, prestasi belajar Mahasiswa Kebidanan