Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Studi Konstruksi Makna Hubungan Antarumat Beragama Dengan Pendekatan Model (Coordinated Management of Meaning-CMM) Nurma Yuwita; Darsono Wisadirana; Suryadi Suryadi
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 18 No. 4 (2015)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1461.295 KB) | DOI: 10.21776/ub.wacana.2015.018.04.7

Abstract

Penelitian ini berangkat dari studi Coordinated Management of Meaning (CMM) dalam mengkonstruksi makna hubungan antarumat beragama perspektif Kiai Sholeh. Penelitian ini menggunakan pendekatan interpretatif-konstruktivis. Metodologi yang digunakan kualitatif deskriptif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Metode dalam pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan teori Coordinated Management of Meaning (CMM) dalam konteks hubungan antarumat beragama. Makna hubungan antarumat beragama perspektif Kiai Sholeh adalah Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda agar mereka bisa saling belajar, bergaul, dan membantu antara satu dan lainnya dan mengakui perbedaan-perbedaan itu sebagai sebuah realitas. Kiai Sholeh mewujudkan konsep hubungan antarumat beragama dengan formasi dialog. Interpretasi dari dialog adalah interaksi Kiai Sholeh dengan non muslim seperti doa bersama, silaturrahmi keagamaan, pentas seni, live in, kerja sama bidang pendidikan, peleburan budaya antarumat beragama, dan aksi sosial pemuda bangsa. Hubungan yang sudah dijalankan oleh Kiai Sholeh dengan non muslim sebatas hubungan dhohir dan duniawi bukan hubungan ukhrowi. Kiai Sholeh menerapkan konsep hubungan antarumat beragama dipengaruhi oleh ayahnya sendiri Kiai Bahruddin dan gurunya Kiai Munawir serta pemahaman Kiai Sholeh terhadap piagam madinah. Pola budaya yang telah diterapkan oleh Kiai Sholeh dalam hubungan antarumat beragama adalah konsep tasawuf dan thoriqoh.
Pendampingan Promosi Pariwisata Desa Sumber Rejo Purwosari Pasuruan (Jempinang Rafting Zainul Rojikin, Mohammad; Nurma Yuwita
Khidmatuna: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Khidmatuna: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51339/khidmatuna.v2i2.349

Abstract

In an era of pandemics like this, tourism everywhere is subject to the same impact, a significant drop in the number of visitors and also the large losses experienced by tourism managers make it a big pr to continue to improve. In experiencing a pandemic like this, promotions must be carried out so that visitors continue to come to these tours and also the stability of managers and traders in tourist attractions remains prosperous. Therefore, the authors carry out Real Work Practices (PKN) in assisting rural tourism promotion that focuses on social media including Facebook, Instagram, Tik Tok, and news media. So that the jempinang rafting tour will be better known by people throughout Indonesia. From the use of these three media, Instagram is more dominant for promotion on social media because many social media users have created new interests, namely promotion through social media. The second is occupied by the Tik Tok application and the third is the news media.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui UMKM dengan Inovasi Keripik Tempe Coklat Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Dusun Telebuk Desa Lemahbang Kecamatan Sukorejo Nurma Yuwita; Nuril Amaliyyah; Lu’luir Maghfiroh; Lutfiyah; Gatut Setiadi
Khidmatuna: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Khidmatuna: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51339/khidmatuna.v2i2.1594

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam membuat olahan tempe, pelatihan pembuatan keripik tempe diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Di desa lemahbang pernah mendapatkan pelatihan brownis tempe, namun hal ini tidak dapat dijalankan karena beberapa faktor. Untuk itu, di dapatkan ide baru mengenai keripik tempe coklat dengan beberapa keunggulan seperti varian baru, pengolahan yang simpel, masa simpan lama, dan pemasaran yang mudah seperti via online atau ofline berupa toko oleh oleh. Dengan pembuatan yang sederhana, pembuatan keripik tempe di olah dengan pencampuran tempe yang belum jadi (matah) ditambahkan tapioka dengan perbandingan 1:4. Didiamkan selama 24 jam, dan diiris tipis serta dilakuan proses penggorengan. Keripik tempe dibalut dengan coklat yang sudah dilelehkan dan diberikan coklat tabur. Keripik tempe coklat dikemas menggunakan kemasan alumunium foil atau juga menggunakan kemasan plastik dengan branding yang sudah didesain dengan simpel dan unik. Proses packaging dan branding sangat menentukan nilai jual suatu produk.
Implementasi Revitalisasi Komunikasi Pembangunan Berkelanjutan Pada Branding Cultural Heritage Traildi Desa Trowulan, Kabupaten Mojokerto: Ditinjau Dari Teori Coordinated Management of Meaning Mokhamad Yunus; Nurma Yuwita
TUTURAN: Jurnal Ilmu Komunikasi, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 4 (2024): November : TUTURAN: Jurnal Ilmu Komunikasi, Sosial dan Humaniora
Publisher : Institut Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/tuturan.v2i4.1265

Abstract

This research uses descriptive qualitative research with the method of Sustainable Development Communication and Coordinated Management of Meaning Theory which aims to find out how the implementation of sustainable development communication revitalization on cultural heritage trail branding in Trowulan Village, Mojokerto Regency with the CMM theory approach. The Coordinated Management of Meaning theory provides a strong foundation for analyzing and implementing effective communication in cultural heritage branding efforts in Trowulan Village. This theory not only helps to understand complex communication dynamics, but also provides tools to effectively manage and coordinate meaning in the context of sustainable development.Thus, this research is expected to obtain the result that the implementation of revitalization of sustainable development communication has an important role in tourism development in Trowulan Village, especially in Branding Cultural Heritage Trail which is contained in the CMM theory.
REPRESENTASI KONFRONTASI DALAM FILM BLACK PANTHER 2 : WAKANDA FOREVER ANALISIS SEMIOTIKA (ROLAND BARTHES) Farid Rifki Firmansyah; Nurma Yuwita
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 10 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v4i10.5631

Abstract

Film "Black Panther 2: Wakanda Forever" mengeksplorasi konflik yang intens terkait dengan sumber daya alam Vibranium di Wakanda, sebuah fiksi teknologi maju dalam cerita Marvel Cinematic Universe. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana konflik atas sumber daya ini direpresentasikan dalam film, serta dampaknya terhadap narasi dan karakter dalam konteks yang lebih luas. Dengan menggunakan pendekatan analisis teks film dan teori konflik sumber daya, penelitian ini menelusuri bagaimana persaingan atas Vibranium mencerminkan isu-isu geopolitik dan kekuasaan dalam media global saat ini. Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana sumber daya alam digambarkan dalam film fiksi ilmiah dan implikasinya terhadap konstruksi naratif serta representasi teknologi dalam budaya populer.
PLURALISME AGAMA DALAM PEMIKIRAN PESANTREN DENGAN PENDEKATAN TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK Nurma Yuwita

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/heritage.v5i2.1412

Abstract

Penelitian ini mendiskripsikan pluralisme agama perspektif Kiai Sholeh Bahruddin dengan model pendekatan teori interaksionisme simbolik. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif. Metodologi ini dipilih bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probability Sampling dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling.Pluralisme agama dalam pemikiran pesantren dengan pendekatan teori interaksionisme simbolik menghasilkan: 1) Makna pluralisme agama perspektif Kiai Sholeh Bahruddin yakni Allah menjadikan ciptaannya berbeda-beda agama yaitu: Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Konghuchu dengan tujuan agar bisa saling belajar berbagai macam cara seperti toleransi agama, hidup bermasyarakat, saling membantu, dan mengakui perbedaan itu sebagai karunia yang diberikanNya sebagai realita kehidupan; 2) Pancasila merupakan landasan utama yang digunakan oleh Kiai Sholeh Bahruddin dalam mengimplementasikan nilai pluralisme agama. Selain itu konsep pluralisme agama Kiai Sholeh Bahruddin dilatar belakangi dari pola kepemimpinan Nabi Muhammad yang berdasarkan piagam madinah; 3) Interaksi antarumat beragama di pondok pesantren Ngalah diimplementasikan dengan “kerja sama sosial keagamaan” dengan konsep dialog antarumat beragama dan “kerja sama dalam bidang agama” dengan konsep doa bersama, hubungan antarumat beragama, live in agama.
PESAN POLITIK KEBANGSAAN SEBAGAI REKONSILIASI KIAI PASCA PESTA DEMOKRASI DALAM PERSPEKTIF COORDINATED MANAGAMENT OF MEANING (CMM) Ahmad Aminuddin; Nurma Yuwita; Gatut Setiadi

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/heritage.v9i1.2557

Abstract

Penelitian ini berangkat dari CMM guna mengkaji pesan politik kebangsaan sebagai rekonsiliasi kiai. CMM berfokus pada diri dan hubungannya dengan orang lain, serta interpretasi makna pada sebuah pesan (Philipsen dalam West & Turner, 2014, h.115). CMM adalah teori praktis dan menyediakan kerangka komprehensif untuk mengatur hubungan antarfenomena dan telah mengembangkan berbagai alat seperti hierarki makna. Peneliti mengkaji politik kebangsaan sebagai rekonsiliasi kiai pasca pesta demokrasi dikarenakan pemilu 2019 menjadi batu uji kesiapan bangsa demokrasi secara maju dan beradap. Sehingga, kesuksesan penyelenggaraan pemilu tahun ini mengokohkan persepsi dunia bahwa Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim, dapat menyandingkan Islam dan demokrasi. Momentum pemilu 2019 telah usai dan sudah terpilih presiden, wakil presiden, maupun para anggota legislatif. Maka bangsa Indonesia diharapkan kembali bersatu. Pihak-pihak yang sebelumnya berkompetisi secara politik, harus kembali merangkul dan menguatkan kembali ikatan persaudaraan untuk bekerja sama demi kemajuan bangsa dan menciptakan perdamaian. Mantan Ketua MK Mahfud MD (dalam detikNews, 2019) mengajak segenap bangsa untuk melakukan rekonsiliasi atau pemulihan. Rekonsiliasi menurut Mahfud adalah kembali ke posisi masing-masing dengan cita-cita menjaga negara berdasarkan konstitusi. Guna mengawal rekonsiliasi di masyarakat maka dibutuhkan pesan politik kebangsaan dari Kiai. Karena Kiai merupakan tokoh sentral yang akan selalu dipatuhi oleh masyarakat. Kiai memiliki otoritas yang tinggi di masyarakat dan dapat menaungi serta mengotrol tindakan masyarakat sehingga bisa menjadi agen rekonsiliasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan interpretatif-konstruktivis. Metodologi yang digunakan kualitatif deskriptif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Metode dalam pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan CMM theory dalam konteks politik kebangsaan. Politik kebangsaan merupakan sikap patriotisme dan nasionalisme yang seharusnya menjadi rujukan setiap orang untuk lebih mengedepankan kepada unsur kemanusiaan demi perdamaian dan kesejahteraan rakyat.
INTERAKSIONISME SIMBOLIK DALAM KESENIAN TEATER “RESOLUSI JIHAD NU” SEBAGAI KOMUNIKASI DAKWAH ISLAM DI PONDOK PESANTREN WALISONGO PURWOSARI PASURUAN Rosalina Wulandari; Nurma Yuwita

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/heritage.v12i2.5945

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya interaksionisme simbolik dalam kesenian teater yang berjudul “Resolusi Jihad NU”. Penelitian ini di latar belakangi dengan kesenian teater yang dijadikan sebagai komunikasi dakwah di pondok pesantren. Di era zaman yang semakin maju ini bukan menjadi hambatan bagi pengasuh dan sanri pondok pesantren, akan tetapi hal tersebut menjadi tantangan bagi santri untuk bisa memaksimalkan kemajuan teknologi untuk sesuatu yang bermanfaat khususnya dakwah. Penelitian ini menggunakan perspektif pendekatan interaksionisme simbolik yang berdasar pada 3 tema utama George Herbert Mead yaitu tema makna (meaning), konsep (concept) dan hubungan (Relationship). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualititatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu didapat dari data primer yang diperoleh dari wawancara kepada narasumber dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya kesenian teater Resolusi Jihad NU dijadikan sebagai komunikasi dakwah Islam di Pondok Pesantren Walisongo.
Penyuluhan untuk Meningkatkan Pemahaman Haid melalui Kajian Fiqih Wanita di Desa Sebandung Sukorejo Isma Ainul Fitriyah; Ginanjar Arif Santoso; Nurma Yuwita; Rival Kusuma, Dafa; Mohamad Rizaldi Mughni; Devta Argu Santia
Khidmatuna: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): Khidmatuna: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pengenalan dan pemahaman tentang fiqih wanita yaitu haid dan permasalahannya kepada siswi TPQ Al-Fatih, khususnya yang sudah berada di kelas tinggi (IV, V, dan VI). Sebelum kegiatan sosialisasi, tim melakukan wawancara dan observasi kepada masyarakat sebandung guna mencari permasalahan yang belum terpecahkan. Setelah mengetahui permasalahan masyarakat desa sebandung, kemudian tim menyusun kegiatan sosialisasi berupa seminar. Kegiatan sosialisasi dilakukan dalam 4 tahap, yakni pembukaan, penyampaian materi, tanya jawab, dan penutup. Dan kegiatan ini banyak disepakati masyarakat sebandung khususnya anak perempuan yang baru menginjak balihg karena kegiatan ini sangat bermanfaat dan bisa memecahkan salah satu permasalahan masyarakat desa sebandung. Setelah kegiatan sosialisasi diharapkan tidak bingung lagi terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada saat haid, permasalahan saat haid, dan kesucian wanita. selain itu siswi juga diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam sosialisasi tersebut dan melakukan taharah haid yang benar sesuai dengan syariat islam.
Pendampingan Pengelolaan Administrasi Madrasah Qur’an Al-Fatih di Desa Sebandung Kecamatan Sukorejo Farach Diana; Nurma Yuwita; Risky Rahma Maulida; Muhammad Muhyiddin Arrab’i
Khidmatuna: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Khidmatuna: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Madrasah Qur’an Al-Fatih merupakan suatu lembaga pendidikan yang belum mempunyai pengelolahan administrasi yang terstruktur dimana data peserta didik dan tenaga pengajar belum beraturan. Untuk menciptakan keteraturan administrasi lembaga pendidikan Al-Fatih harus mempunyai struktur kepengurusan, buku prestasi belajar, buku absensi peserta didik, buku absensi tenaga pengajar, serta buku penunjang belajar peserta didik, dan administrasi lainya yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan. Kegiatan pengapdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan pengelolahan administrasi kepada lembaga pendidikan Al-Fatih. Adanya pelatihan pengelolahan administrasi ini, Madrasah Qur’an Al-Fatih dapat memahami pentingnya penerapan administrasi dalam suatu sistem pendidikan serta, adanya pendampingan pengelolahan ini administrasi yang belum ada dan belum tertata pada sekarang dapat diterapkan dan administrasi dapat lebih tertata menjadi lebih baik dan terstruktur. Dengan terciptanya buku prestasi belajar peserta didik, buku absesni pengajar, buku absensi tenaga pengajar, dan administrasi lainya dapat diterapkan secara terus menerus oleh tenaga pendidik untuk menciptakan proses belajar-mengajar yang efektif serta data informasi yang akurat.